Sudah hampir enam bulan ini Jihyo hidup bersama eommanya, kali ini ada yang mengetuk pintu rumahnya. Dia buru-buru membuka pintu rumahnya karena dia mengira Woojin yang datang untuk menjenguk anaknya tapi ternyata...
"Hyunjin?"
"Kenapa, noona tidak mengharapkan aku datang? Kejam"
"Aku kira Woojin"
Hyunjin langsung memajukan mulutnya hingga dia menerobos masuk saat melihat Hyunji, anak mereka
"Hyunjiiii!!!" Bayi kecil yang baru belajar berdiri itu tersenyum melihat Hyunjin
"Cantikku, ayo kita pulang ke rumah appa biar eomma mu bisa bersenang-senang dengan mantannya" katanya sambil membawa bayi cantik itu mendekati pintu keluar
"Hya!!"
"Apa?!! Noona mendekatlah!!"
"Tidak mau!!"
"Ada sesuatu diwajah mu"
"Tidak mau, kamu pasti membohongiku kan?!"
"Serius!! Sini!!"
Jihyo mendekatkan wajahnya hingga Cup!! Cup!! Ciuman singkat berulang mendarat diatas bibirnya. Hyunjin segera melarikan diri sementara Jihyo hanya bisa mengangkat sebelah tangannya sambil melihat punggung Hyunjin yang perlahan menghilang.
************************************
Beberapa tahun berlalu Hyunji semakin besar, bahkan gadis kecil itu sudah mulai bersekolah di taman kanak-kanak
"Eomma, appa kemana?"
Jihyo mengangkat kedua alisnya, jujur saja dia masih sering bingung siapa yang anaknya sebut dengan panggilan appa saat ini.
"Appa?"
"Appa Hyunjin"
"Ah...dia sedang bekerja makanya tidak bisa mengantarmu ke sekolah"
"Oh...lalu samchon?"
"Sam..."
"Woojin samchon"
Jihyo semakin terkejut mendengar kata-kata Hyunji, entah sejak kapan dia mulai memanggil Woojin mantan suaminya dengan panggilan Samchon
"Imo Jeongyeon sedang mengandung, jadi dia tidak bisa sering datang kerumah"
"Eomma..."
"Apa?"
"Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain sabtu ini? Hyunji ingin sekali pergi bermain bersama eomma dan appa"
"Entahlah, sepertinya appa Hyunjin mu sedang sibuk bekerja"
"Kapan Hyunji punya adik lagi? Aku suka adik bayi, mereka imut"
Jihyo menghentikan langkahnya, jujur saja dia masih bingung harus menjawab apa. Akhirnya malam itu Jihyo menitipkan anaknya pada eommanya dan mulai mengikuti kencan buta yang diatur oleh Woojin
"Woojin ah, mana orangnya?"
"Dia memakai kemeja biru, tunggu biar aku kirim fotonya"
Jihyo yang semakin merasa tegang, berulangkali meminum air putih yang ada dihadapannya
"Sial, kenapa aku jadi ingin ke toilet sih!!" Dia meninggalkan mejanya dan setengah berlari menuju toilet
Disaat yang sama Hyunjin mengajak anaknya bermain di rumahnya
"Eomma mu mana?" Hyunjin membuka pembicaraan dengan gadis cantik yang masih sibuk mengunyah makanan didalam mulutnya
"Eomma pergi blind date, eomma bilang kalau dia akan memberikan adik untuk Hyunji"
"Hya, apa kamu tahu dimana mereka bertemu?"
"Hmm" gadis itu mengangguk
Hyunjin dan Hyunji pergi ke tempat Jihyo menemui teman kencannya, Hyunjin merasa cemburu melihat Jihyo yang kini tersenyum kearah pria asing dihadapannya
"Sayang, kenapa meninggalkan Hyunji sendirian?"
"Siapa dia?"
"Aku suaminya"
"Bukan, dia..."
"Hyunji ah, siapa aku?"
"Appa Hyunji yang paling tampan" jawab Hyunji sambil tersenyum kemudian mencium pipi Hyunjin
Jihyo hanya bisa menghela nafas kesal gara-gara kelakuan Hyunjin dan Hyunji anaknya blind date nya gagal.
"Hya, kalian berdua!!"
"Apa?"
"Apa eomma?"
Jihyo semakin kesal melihat wajah keduanya tersenyum sambil bercanda tanpa merasa bersalah sudah merusak acara pribadi Jihyo dengan seorang pria.
"Appa, mana cincinnya?"
Hyunjin mengeluarkan sebuah kotak berisi satu cincin kemudian memberikannya pada Hyunji
"Eomma, mana tangan eomma?"
Jihyo masih tidak mau menyodorkan tangannya hingga akhirnya Hyunjin menarik tangan kanan Jihyo dan memegangnya erat saat Hyunji memasukkan cincin milik Hyunjin kedalam jari manis eommanya
"Appa sesak"
Hyunjin menurunkan Hyunji dan mulai mendekatkan wajahnya pada jemari Jihyo, tapi yang dia lakukan saat ini malah membuat Jihyo memukul kepala Hyunjin dengan tas miliknya. Dia mengolesi tangan Jihyo dengan air liurnya
"Hyunjin sialan!!"
"Hyunji ah, eomma mu memukul appa"
"Eomma hentikan!!!" Hyunji merentangkan kedua tangannya untuk melindungi appanya
Jihyo yang semakin kesal akhirnya meninggalkan mereka tapi setelah beberapa langkah, dia melirik kembali cincin ditangan kanan nya kemudian tersenyum
"Hah, lamaran macam apa itu!! Mana dia mengolesi tanganku dengan air liur nya lagi"
"Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintai eomma"
"Hish, kalian selalu berbicara manis kalau ada maunya"
Hyunjin mengandeng tangan Jihyo sambil berkata
"Mulai sekarang dilarang datang ke kencan buta"
"Mulai sekarang Hyunji akan punya adik yeay!!"
"Memangnya Hyunji tahu bagaimana adik ada didalam perut eomma?"
"Tentu saja, saat ada bunyi dari kamar eomma dan appa saat itulah adiknya ada"
"Hya, siapa yang memberitahumu?"
Dia langsung menunjuk kearah Hyunjin
"Lari!!!!"
Begitulah hidup, kadang kamu sudah mencoba melupakannya tapi kamu malah kembali ke jalan yang sama, berjalan menuju seseorang yang masih kamu cinta dan berakhir dengannya.
***********One night end************
Terima kasih sangat buat kalian yang sudah mau baca, vote bahkan komen di ff unfaedah ini, akhirnya ending juga cerita dari jaman Jubaedah masih temenan sama Markonah😂😂 next tinggal fokus ke ff lain yang belum kelar ya.
Boleh tahu gak kenapa kalian mampir di ff ini?
Penggantinya nanti dulu ya, mungkin seminggu lagi baru aku pub. Cast tetep sama Jihyo Hyunjin judulnya "Something Called Love"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night (Jihyo X Hyunjin)End
RomansaKarena suatu kejadian tidak terduga Hyunjin mulai jatuh cinta pada Jihyo dan mengejarnya