part 11

373 65 7
                                    

Jihyo mendorong tubuh Hyunjin menjauh dari pintu rumahnya sebelum akhirnya Jihyo menutupnya, dia tidak habis fikir bagaimana bisa Hyunjin tahu dimana dia tinggal sekarang. Untung saja Woojin sedang bekerja dan tidak ada dirumah, dia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Woojin melihat dirinya bersama mantannya.

"Noona buka pintunya!!" Hyunjin menggedor pintu rumah Jihyo keras-keras hingga membuat Jihyo terpaksa membuka pintu karena merasa tidak enak dengan tetangganya

"Mau apa? Pulang sana!!"

"Aku merindukanmu" Hyunjin memeluk tubuh Jihyo

Saat ini Jihyo bisa mencium bau alkohol yang menguar keluar dari mulut Hyunjin

"Hya, kamu mabuk lagi!!"

Hyunjin tersenyum seperti orang bodoh. Jihyo menyeretnya dan mendudukkannya diatas sofa

"Jangan kemana-mana aku mau buat sup penghilang pengar"

"Hmm" Hyunjin mengangguk seperti anak kecil

Dia mulai membaringkan tubuhnya diatas sofa dan tidur meringkuk sementara Jihyo memasak didapur.

"Hyunjin ah!!" Jihyo mulai mengguncang tubuh Hyunjin saat dia selesai memasak didapur

Hyunjin bangun dari posisinya, matanya masih tertutup

"Noona, aku harus bagaimana? Aku benar-benar tidak bisa melupakan noona"

Dia mulai membuka matanya dan menarik tangan Jihyo mendekat

"Lepaskan aku"

Bukannya melepaskan tangan Jihyo, Hyunjin semakin menarik tubuh Jihyo mendekatinya dan plak!! Tangan Jihyo mendarat tepat diatas kepala Hyunjin dan membuatnya mengerucutkan mulutnya

"Noona..."

Sekali lagi tangan Jihyo memukul kepala Hyunjin

"Noona~" kali ini Hyunjin menggerak-gerakkan tubuhnya

"Cepat pulang sana"

"Aku merindukanmu...benar-benar rindu"

Jihyo sempat larut menatap mata Hyunjin yang masih menatapnya dengan tatapan lembut dan sendu.

"Berdiri, aku akan mengantarmu"

"Aku mau kamu"

"Hyunjin ah, aku..."

"Iya, aku tahu. Boleh aku disini dulu? Aku akan pergi saat efek alkohol mulai hilang dari tubuhku. Aku janji akan diam saja dan tidak menganggu mu melakukan tugasmu"

Jihyo mengambilkan selimut untuk menyelimuti tubuh Hyunjin yang terbaring diatas sofa. Hyunjin hanya bisa tersenyum melihat Jihyo bermain bersama bayinya, dia menatap aneh kearah Jihyo yang terlihat seperti orang gila.

Beberapa jam berlalu, Hyunjin tertidur diatas sofa hingga Woojin pulang kerumah. Jihyo yang panik langsung membangunkan Hyunjin dan bermaksud menyembunyikan pemuda yang baru setengah sadar dari mimpinya itu

"Hyo!!"

Jihyo tersenyum seperti orang bodoh setelah mendorong Hyunjin yang berjalan terhuyung dihadapan Woojin

"Woojin ah..."

"Dia mabuk ya?"

"Iya, entah dari mana dia tahu alamat rumah kita"

"Ya sudah, biar aku yang mengantarkannya pulang kerumah"

Woojin masuk kedalam kamarnya untuk menaruh tas kerjanya

"Tumben pulang lebih awal?"

"Iya, hari ini tadi aku meminta ijin agar aku bisa pulang duluan"

Jihyo memeluk tubuh Woojin didalam kamar mereka

"Mandilah dulu baru antarkan dia"

"Aku antarkan dia dulu saja"

"Yakin mau antarkan dia dulu?"

"Iya sayangku" Woojin mencubit kedua pipi Jihyo gemas

Woojin segera membantu Hyunjin berdiri dan menegakkan tubuhnya, dia menggendong Hyunjin yang masih merancau membicarakan apa saja hingga tiba-tiba dia berhenti melangkah saat Hyunjin berkata

"Aku masih mencintai noona, apa kamu tidak bisa menceraikannya?"

"Dia bukan barang yang bisa seenaknya dipindahtangankan"

"Aku juga tahu kalau dia bukan barang. Tidak bisakah kamu meninggalkan dia agar aku bisa membahagiakan dia"

"Tidak ada jaminan kalau dia akan bahagia denganmu!!"

"Lalu bagaimana denganmu? Apa denganmu dia akan bahagia?"

Woojin langsung menurunkan Hyunjin dan membuatnya terjatuh diatas tanah

"Hya, Kim Woojin!! Aku menyukainya, masih menyukainya seperti dulu dan tidak akan berubah!!"

Woojin menghentikan langkahnya, perkataan yang hampir sama pernah dia ucapkan dihadapan eomma Jeongyeon yang tidak merestui hubungan mereka dan lebih memilih menikahkan anaknya dengan pria kaya. Woojin kembali berjalan saat tiba-tiba ponselnya bergetar

"Woojin!!" Jeongyeon mematikan panggilannya setelah dia berteriak

Woojin langsung berlari menuju rumah Jeongyeon, saat ini dia bahkan tidak ingat lagi kalau hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan pertamanya dengan Jihyo

"Jeongyeon ah kamu kenapa?"

One Night (Jihyo X Hyunjin)EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang