part 9

482 73 6
                                    

Jihyo masuk kedalam rumah Hyunjin yang tidak dikunci, dia langsung mencari alat untuk mempertahankan diri saat melihat ada pecahan vas besar yang berasal dari lantai atas tapi dia mulai bernafas lega karena dia melihat Hyunjin terbaring dilantai depan pintu kamarnya.

"Hyunjin ah!" Jihyo mengguncang tubuh Hyunjin tapi tak terdengar jawaban apapun darinya

Jihyo membantu memindahkan tubuh Hyunjin keatas ranjangnya hingga dia mengigau

"Hyung, aku masih menyukainya.."

"Aku masih merindukan Jihyo noona" lanjutnya

Jihyo merasa ikut sakit mendengar pengakuan dari pria yang masih dia cinta

"Hyunjin ah, kenapa baru sekarang kamu bilang padaku..."

Hyunjin membuka matanya perlahan setelah merasakan air mata yang terjatuh tepat diatas wajah tampannya

"Noona" dia tersenyum sambil memegang wajah Jihyo dan menghapus air mata wanita yang hingga kini masih menguasai hatinya

Jihyo membantu Hyunjin menurunkan demamnya, dia menyuapi bahkan membantu memberinya kompres penurun panas anak yang kini dia tempel pada dahi mantannya. Tapi tak lama kemudian dia tertawa melihat Hyunjin yang lebih terlihat seperti bayi dihadapannya. Jihyo tidak sengaja tertidur disamping Hyunjin hingga Hyunjin kembali terbangun saat demamnya sedikit turun. Jujur saat ini dia ingin sekali memeluk erat tubuh Jihyo tapi dia terlalu takut Jihyo akan pergi menjauh kalau dia melakukan hal itu.

"Noona...."

Hanya perasaan rindu yang tertahan dan tidak bisa dia ungkapkan yang membuatnya menatap lekat wajah Jihyo hingga akhirnya Jihyo terbangun

"Panas mu sudah turun?" Jihyo memegang dahi Hyunjin sambil mengusapnya lembut

"Hmm, terima kasih"

Jihyo mengambil kompres demam milik anaknya yang dia taruh diatas meja dan kembali menempelkannya setelah mengambil yang lama dari dahi Hyunjin.

"Aku mau kembali kerumah, kabari aku kalau kamu perlu sesuatu"

"Iya. Noona..."

"Hmm, apa?"

"Tidak ada, aku hanya ingin memanggilmu"

"Beristirahatlah, nanti aku akan kembali lagi untuk melihatmu"

"Bisa peluk aku?"

Jihyo mendekatkan tubuhnya dan mulai memeluk Hyunjin hingga akhirnya dia tidak mau melepaskan pelukannya pada tubuh Jihyo

"Hya, lepaskan!!"

"Kalau aku bisa memutar kembali waktuku, aku pasti akan memilihmu"

Jihyo mencoba menahan air matanya yang mulai mengalir keluar, dia membalas pelukan Hyunjin. Hampir setahun ini terasa begitu berat dia jalani tanpa Hyunjin, apalagi saat dia harus melihat wanita yang sudah merusak hubungan mereka terus menempel padanya dan selalu menganggu setiap kali dia akan memberi penjelasan pada Hyunjin kalau dia dan Woojin tidak memiliki hubungan apapun.

Sementara itu ditempat lain Woojin terpaksa harus mengantarkan Jeongyeon pulang kerumahnya. Dia menggendong tubuh mantannya yang kini sedang merancau akibat pengaruh minuman keras yang dia minum.

"Kenapa aku seperti mengenali mu? Apa kita pernah bertemu sebelumnya atau kamu salah satu mantanku yang tidak berguna itu?"

Langkah kaki Woojin terhenti, dia menengok sekilas kebelakang

"Kenapa pernikahan ku harus hancur, sekarang aku bahkan tidak bisa bicara jujur pada eomma kalau kami sudah resmi bercerai. Aku benci pria, semuanya menyebalkan!!"

"Bisa tidak kamu berhenti bicara?"

"Kalau tidak kamu mau apa?"

Bruk!! Woojin sengaja menjatuhkan Jeongyeon ke tanah

"Hya, Kim Woojin sialan!! Kembali dan gendong aku pulang!!"

Woojin meneruskan langkahnya meninggalkan Jeongyeon hingga dia tak lagi mendengarkan teriakannya. Kali ini dia kembali karena khawatir dan benar saja tiga orang pria kini menyentuh tubuhnya, dia menghajar ketiga pria itu hingga mereka melarikan diri setelah kalah. Jeongyeon menangis histeris sambil memegangi bajunya yang telah robek

"Maafkan aku..." katanya sambil memeluk tubuh Jeongyeon untuk menenangkan nya

Dia membuka jas miliknya dan memakaikannya pada Jeongyeon, dia mengantar Jeongyeon yang sedang tertidur masuk kedalam apartemennya. Dia membaringkannya dengan hati-hati tapi tangan Jeongyeon menahannya

"Eomma jangan tinggalkan aku..."

Woojin merasa kasihan dan menunggu hingga dia tertidur tapi tangan Jeongyeon begitu erat menahannya hingga akhirnya dia terpaksa berbaring disamping Jeongyeon dan tidur diatas ranjang yang sama.

One Night (Jihyo X Hyunjin)EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang