Gerald menghembuskan napasnya berat. Saat ini dia merasa cemas. Ia takut jika Flora mengetahui siapa dia sebenarnya, maka gadis itu akan meninggalkannya. Itu yang membuat Gerald cemas.
'Gerald, tenanglah! Aku yakin mate kita akan menerima kita apa adanya. Percayalah! Aku yakin Moon Goddes telah mengatur semua ini.' Edward menghibur Gerald.
'Yah, kau benar. Terima kasih, Edward.'
Seorang gadis berjalan mendekati Gerald. Flora, nama gadis itu yang langsung berdiri di samping kekasihnya.
"Gerald." Panggil Flora lembut.
Yang dipanggil segera menoleh. Lalu memposisikan tubuhnya berhadapan dengan Flora.
"Flora, malam ini aku akan memberitahukan siapa sebenarnya diriku."Flora menatapnya lembut, "Katakan saja. Tapi bagiku, siapapun kamu, aku mencintaimu apa adanya."
Gerald tersenyum dan mengecup tangan Flora."Aku sebenarnya bukan manusia biasa. Aku adalah werewolf, manusia serigala. Dan kau berada di pack Redmoon."
Gerald sudah menahan napas. Ia sudah siap jika nanti Flora akan meninggalkannya. Tapi apa yang dipikirkan Gerald salah. Gadis itu justru menangkup wajahnya dan menatap matanya sambil tersenyum lembut.
"Seperti kataku tadi Gerald, siapapun kamu, aku akan tetap mencintaimu. Dan jujur saja aku merasa senang karena kamu mau jujur dan percaya padaku."Gerald tersenyum lembut dan mengecup kening Flora dalam. Ia sangat bersyukur karena Moon Goddes telah memberikannya mate yang mau menerima dirinya apa adanya.
"Gerald."
"Ya?"
"Aku kan sudah mengenalmu, saat ini aku ingin mengenal serigalamu juga. Karena dia juga kekasihku sama sepertimu."Mendengar itu, Edward bersorak di pikiran Gerald. Ia melolong bahagia dan meminta Gerald untuk cepat berganti shift.
"Ada apa, Gerald? Kenapa kau melamun?" Tanya Flora cemas.
Gerald hanya tersenyum, "Kau tahu, dia berisik sekali saat ini karena kau menanyakannya."
'Gerald. Astaga! Kau lama sekali. Cepatlah, mate-ku ingin bertemu denganku.' Edward mencak-mencak tak sabaran.'Iya iya, dasar bawel.'
Gerald menutup matanya. Flora menunggu tak sabaran. Begitu mata itu terbuka, bukan warna biru keabuan yang dilihat Flora, tetapi mata hazel yang indah. Tangan Gerald melingkar di pinggang Flora.
"Hai, mate. Kau merindukanku?" Dia bergurau. Suara Gerald terdengar lebih berat. Itu suara Edward.
Flora tertawa, "Aku bahkan baru pertama kali bertemu denganmu dan kau bilang aku merindukanmu. Katakan siapa namamu?"
"Namaku Edward, mate sayang."
Flora menggeleng, "Aku ingin kau memanggil namaku, bukan mate."
"Baiklah, Flora sayang. Apapun hanya untukmu, Ratuku."
Flora menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Edward menyentuh dagu gadis itu dan mengangkat wajahnya."Jangan, jangan sembunyikan. Aku suka melihat wajahmu yang seperti ini. Kau terlihat lebih cantik."
Wajah Flora semakin merah. Ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Edward. Dan baru Flora sadari kalau tubuh kekasihnya itu begitu kekar dan atletis. Edward tertawa dengan tingkah Flora.Flora mengangkat wajahnya dan mengalungkan tangannya di leher Gerald yang berganti shift. Ia tersenyum manja sambil sesekali memainkan rambut Edward di bagian belakang.
"Edward, boleh aku meminta sesuatu?"
"Apa itu?"
Flora menatap mata hazel yang indah sambil tersenyum.
"Aku ingin melihat bentuk serigalamu." Flora menatap Edward dengan mata berbinar..
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Luna
Werewolf'Kenapa aku harus mengalami ini, teman semasa kecilku telah membunuh kedua orang tuaku. Dan dia juga berniat membunuhku. Kenapa ini harus terjadi padaku?' -Flora Levant 'Mate? Kau kah itu? Kenapa kau ketakutan? Siapa yang membuatmu takut? Aku berjan...