Seorang gadis berlari memasuki hutan sambil menangis. Dia tak percaya bahwa orang yang telah menghabisi nyawa kedua orang tuanya adalah sahabatnya sendiri. Dan lagi, orang itu berniat untuk membunuhnya. Saat ini.
Gadis itu menoleh ke belakang, memastikan orang itu sudah tertinggal jauh di belakang dan tak mengejarnya lagi. Tapi dia lupa kalau ia berada di hutan. Gadis itu jatuh tersandung akar pohon. Napasnya terengah. Dia sudah berlari sangat jauh tanpa henti, dan sekarang tubuhnya semakin melemah. Kesadarannya mulai hilang. Sayup-sayup dia mendengar suara laki-laki yang panik, menanyakan namanya.
"Hei, sadarlah. Siapa namamu?"
"Flora."
Kemudian gelap menguasainya.
💞
Gerald POV
Aku menghembuskan napas. Bosan mengurusi dokumen yang menumpuk di atas meja. Aku beranjak dari tempatku. Berjalan-jalan ke luar mungkin ide yang bagus.
"Jaga mansion selama aku pergi."
"Baik, Alpha."
Ya, aku adalah Alpha dari Bluemoon pack yang merupakan pack terkuat. Saat ini aku berkeliling hutan di pack. Sekaligus melihat-lihat kondisi hutan di pack.
Tiba-tiba aroma mawar dan kayu manis menelisik indra penciumanku.
'Mate. Mate. Ini aroma mate kita, Gerald. Cepat cari dia.' Edward, serigalaku tak sabaran.
'Iya, aku tahu.'
Segera aku mengikuti arah aroma itu datang. Dan aroma itu berasal dari seorang gadis yang berlari memasuki hutan. Wajahnya terlihat ketakutan.
'Astaga, siapa yang telah membuat mate-ku ketakutan seperti itu.'
'Dia mate-ku juga, Edward.'
Aku memutuskan mindlink secara sepihak. Tiba-tiba gadis itu terjatuh. Aku berlari mendekatinya. Dan langsung membaringkannya di pangkuanku.
"Hei, sadarlah. Siapa namamu?" Aku menepuk pipinya pelan.
"Flora."
Oh, itu nama yang sangat indah. Tapi dia pingsan. Wajahnya juga pucat. Aku segera menggendongnya bridal style dan membawanya ke mansion.
"Kate! Kate!"
"Ada apa, Kak? Dan siapa gadis yang kau bawa?"
"Nanti saja kujelaskan. Sekarang cepat periksa dia."
Kate menuju kamarnya, mengambil tasnya. Aku meletakkan Flora pelan-pelan di atas ranjangku. Tak lama Kate datang dan langsung memeriksa Flora.
"Bagaimana kondisinya?"
"Dia hanya kelelahan, Gerald. Tak usah khawatir."
Kate pergi meninggalkanku. Aku mendekati Flora, menatap wajah pucatnya.
'Astaga! Walaupun terlihat pucat wajahnya tetap cantik saat tidur. Aku jadi tak sabar ingin menandainya.'
'Sabarlah, Edward. Mate kita manusia, jika terburu-buru maka dia akan membenci kita.'
'Yeah, kau benar. Aku juga tidak ingin dia pergi.'
Edward memutuskan mindlink secara sepihak.
💞Hai, guys. Ini cerita pertama author yang bertema werewolf. Semoga kalian suka ceritanya dan jangan lupa voment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love My Luna
Hombres Lobo'Kenapa aku harus mengalami ini, teman semasa kecilku telah membunuh kedua orang tuaku. Dan dia juga berniat membunuhku. Kenapa ini harus terjadi padaku?' -Flora Levant 'Mate? Kau kah itu? Kenapa kau ketakutan? Siapa yang membuatmu takut? Aku berjan...