Part 12

3.3K 165 8
                                    

Sebelumnya Rina mau ngasih info.
Masih ingatkan nama packnya Gerald? Nah, sebenarnya nama packnya Gerald tuh Silver Redmoon pack, bukan Redmoon pack. Karena itu Rina mau kasih tahu kalo ada perubahan di namanya. Okeh, itu aja 😅

📕Happy reading📕
.
.
.
.
.

Flora berada di balkon, tatapannya kosong. Ia memikirkan mimpinya tadi. Apa hubungannya dengan mimpi itu? Flora menghembuskan napasnya berat. Ditatapnya bulan sabit yang menggantung di langit, tak ada bintang di sekitar bulan, seakan bintang tak ingin menemani.

Tiba-tiba ia merasa sesuatu melingkar di perutnya. Flora berbalik dan kini Gerald berdiri persis di depannya. Pria itu menatapnya lekat, Flora balas menatap mata yang sangat ia suka.

"Sedang apa kau di sini, Amor? Ayo kita masuk, udara malam tidak baik untukmu. Aku tak ingin Lunaku ini sampai sakit karenanya."

Gerald menuntun Flora masuk ke kamar dan mendudukkan gadis itu di tepi ranjang. Sedari tadi Gerald menangkap ada yang aneh dengan matenya itu.

"Ada apa, Amor? Kau melamun sejak tadi. Jika ada masalah ceritakan saja padaku." Jemari Gerald mengelus pipi gadisnya.

"Aku memikirkan mimpiku tadi."

Gerald mengangkat sebelah alisnya bingung, "Memangnya seperti apa mimpimu sampai kau melamun begini memikirkannya?"

Flora menghembuskan napasnya pelan, berusaha meyakinkan dirinya. Ia pun menceritakan kejadian di mimpinya dengan lengkap tanpa ada yang dikurangi atau ditambah. Gerald mendengarkan cerita itu dengan seksama.

"Aku tak tahu apa hubungannya aku dengan mimpi ini?"

Gerald menarik matenya ke pelukannya, menenangkan gadis itu dengan kata-kata yang manis, "Kau tidak perlu memikirkannya, anggap saja itu hanya bunga tidur, Amor."

"Tapi itu terasa nyata, Gerald. Entah kenapa, apa yang aku mimpikan memang pernah terjadi sebelumnya."

"Ayo kita turun, kau belum makan malam, kan?" Flora mengangguk pelan.

Mereka berjalan berdampingan dengan tangan Gerald melingkar di pinggang gadisnya posesif. Sampai di meja makan, mereka mendudukkan tubuh mereka di kursi dengan Gerald di kepala meja, Flora di samping kanan. Para Omega yang tahu bahwa Alpha dan Luna mereka hendak makan, dengan cekatan menghidangkan masakan yang baru saja mereka masak karena pesanan sang Alpha. Makanan itu masih panas hingga mengeluarkan uap.

"Kau belum makan, Gerald?" Flora melirik makanan yang juga tersaji di depan Gerald.

"Aku ingin makan bersama denganmu, jadi aku menyuruh yang lain makan dulu, tak perlu menungguku."

Wajah Flora merona mendengar penuturan kekasihnya. Mereka berdua mulai menyantap makanan masing-masing. Setelah selesai, para Omega merapikan meja makan. Gerald pamit pada Flora karena ia ingin menyelesaikan beberapa tugasnya dulu. Pria itu mengecup puncak kepala Flora dan bergegas pergi dengan Sky. Flora menghembuskan napasnya dan pergi ke kamar.

***

Di ruangan yang bernuansa mewah, beberapa orang duduk mengelilingi meja dari marmer. Mereka terlihat serius dengan pembahasan mereka.

"Bisa kau beritahu ramalan itu secara lengkap, Stephen?" Seorang wanita berambut merah menatap pria di hadapannya.

"Ramalan itu mengatakan, seorang Luna manusia akan mendapat kekuatan yang akan menghancurkan bangsa kita, My Lady."

Wanita yang dipanggil My Lady itu diam. Hingga saat ini bangsa Vampire dan bangsa Werewolf masih belum bersahabat. Entah apa yang membuat mereka belum mau bersatu, mungkin saja ada kejadian di masa lalu yang membuat mereka enggan bekerja sama dalam hal apapun.

Love My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang