Part 6

3.9K 244 1
                                    

Happy reading 😊
.
.
.

Edward berjalan menjauh dari Flora. Ia bersiap untuk berganti shift.

"Flora sayang, kuharap kau tidak kabur karena takut." Flora mengangguk.

Suara retakan tulang terdengar dan tubuh Gerald telah berubah menjadi serigala yang sangat besar berwarna abu-abu kecoklatan.

Itulah wujud Edward yang sebenarnya. Flora sempat merasa takut dengan wujud Edward yang lebih besar dari sapi dewasa. Tapi saat ia menatap mata hazel serigala itu, rasa takut di hati Flora perlahan hilang.

Flora berjalan mendekati Edward. Ia mengelus bulu Edward. Lembut, itu kata pertamanya tentang wujud Edward. Mata hazel Edward menatap mata hijau Flora. Tangan Flora terangkat dan mengelus moncong Edward.

"Ternyata, yang selama ini aku anggap hanya mitos, keberadaannya memang benar ada." Tutur Flora.

Mendengar itu, Edward segera berganti shift. Flora menatap tubuh Edward yang bertelanjang dada. Memperlihatkan otot-otot di tubuhnya.

Edward yang masih menguasai tubuh Gerald berjalan mendekati kekasihnya. Tangan kekarnya melingkar di pinggang gadis itu.

"Apa maksud dari perkataanmu itu, sayang?" Edward bertanya lembut.

Jari Flora asyik menelusuri otot-otot yang membentuk tubuh kekar di depannya, sampai-sampai tak mendengar Edward.

"Mi amor, kau menggodaku. Jangan sampai aku menandaimu sebelum kau siap." Edward berusaha menahan dirinya.

"Oh, maaf. Apa yang kau tanyakan tadi?" Flora mengalungkan lengannya di leher Edward.

"Apa maksud dari perkataanmu itu, sayang?" Edward mengulang pertanyaannya.

Kening Flora mengkerut. Segera ia paham maksud dari pertanyaan kekasihnya itu.

"Aku sangat suka membaca semua yang berbau werewolf. Baik itu cerita atau artikel yang membahas semua hal tentang werewolf, aku pasti akan membacanya."

Edward tertegun mendengar ucapan dari gadisnya, "Jadi kau mencari tahu tentang kami?"

Flora mengangguk, "Tapi sebelum bertemu denganmu, werewolf kuanggap sebagai mitos, tak nyata."

"Jadi apa yang kau tahu tentang kami berdasarkan buku-buku yang kau baca?"

Flora berpikir sejenak, "Tentang kasta, mate, luna, pack, dan yang lainnya. Oh, satu lagi. Moon Goddes."

Edward tersenyum. Ia tak menyangka jika matenya telah mengetahui banyak hal tentang werewolf, bangsanya. Dia mengecup kening Flora. Edward menuntun Flora ke ranjang dan mendudukkannya di sana.

"Tidurlah, sayang. Malam semakin larut."

Flora membalas dengan mengangguk. Edward mencium puncak kepala Flora dan meninggalkannya. Flora lalu membaringkan tubuhnya dan jatuh tertidur.
.
.
.
.

Love My LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang