semua orang sudah berkumpul di depan ruang ugd, mama dan ayahnya keyra pun belum lama datang, dan sekarang keadaab menjadi hening.
"vir, makan dlu dong?" tawar verly kakak virly kepada sang adik.
"ga laper." ucap virly singkat dan sang kakak hanya menghembuskan nafasnya kasar dengan kelakuan adiknya yg keras kepala ini.
verly pun membiarkan virly merenungi kejadian ini. ia sudah diceritakan oleh dijeh tentang penabrak lari keyra dan menunjukkan plat nomor mobil itu. seketika verly menutup mulut tanda kaget karena yang ia tahu B 1567 GHU adalah plat nomor fina mantan pacar virly adiknya karena ia pernah diajak berbelanja oleh fina menggunakan mobil itu.
mama, ayah, dan keyla sempat terkejut dengan kabar ini bahkan ketika mama keyra baru saja sampai didepan ugd ia sempat pingsan dan, keyla? ia menangis sesengukan.
"vir, makan dulu nak, kalo keyra sadar dan tahu kamu blm makan pasti dia bakal sedih." ujar ayah keyra dan virly pun akhirnya menganggukkan kepala tanda iya.
dan akhirnya pintu ugd terbuka menampilkan sosok berjas putih yang diketahui dokter yg menangani keyra. kita semua pun langsung menghampiri dan menanyakan bagaimana kondisi keyra.
"dok, gimana kondisi anak saya?" tanya ayah keyra menampilkan wajah yang tenang.
"maaf keyra koma, hanya mukjizat dari allah yang bisa menyadarkannya." jelas dokter itu dan
Jlebb
virly langsung terduduk lemas mendengar jawaban dokter yg menangani keyra itu. dan ia pun protes dengan jawaban mengenai hanya mukjizat dari allah, virly semakin takut kehilangan gadis kecilnya itu.
"pasti dokter ngada ngada, gamungkin. Keyra itu kuat." ucap virly tegas membuat dokter itu bergidik ngeri dan langsung pamit keruangannya.
setelah itu hanya beberapa orang yang diizinkan menjenguk, dan yang pertama adalah mama, ayah dan keyla, kedua vika, dijeh dan verly, dan ketiga virly.
dan sekarang waktunya virly memasuki ruangan berbau obat2 an dan bercat putih untuk melihat kondisi gadisnya itu.
"key, kamu tega, kamu jahat, kamu ingkar, kamu kejam, kamu gatau kan aku khawatir
banget sama kamu, kamu kemarin janji kan sama aku gabakal ninggalin aku, kenapa kamu ingkari key. Aku bodoh, aku ga becus jagain orang yang aku sayang, maafin aku key, kasih aku kesempatan buat jagain kamu key, aku janji gabakal sia siain itu, please wake up dear. im so afraid be lost you. dont go and stay in beside key, aku cinta kamu. i love you." ucap virly sambil mencium kening dan tangan keyra secara bergantian terus menerus.virly hanya memandangi wajah damai keyra, virly lebih suka keyra yang cerewet, bawel, berisik, ceria dibanding objek yang ia lihat sekarang. virly jadi ingat suasana waktu ia dan keyra jalan jalan. jujur virly ingin itu kembali lagi.
flasback on.
"vir, kekey mau ituu." ucap keyra sambil menunjuk sebuah boneka panda di pasar malam itu, yah keyra dan virly sedang berada di pasar malam menikmati indahnya malam minggu.
"bentar ya keyy, virly mau coba dlu." ucap virly dan membeli koin untuk bermain semua permainan di dalam pasar malam ini.
virly pun melemparkan bola yang lumayan besar dan Greatt bola itu bisa menghancurkan pola pola yang tadinya tersusun rapih, akhirnya virly bisa memilih hadiah apa dan ia memilih boneka panda karena gadisnya itu menginginkannya.
"nih key." ucap virly sambil memberi boneka itu kepada keyra.
keyra yang melihat boneka itu tersenyum sumringah dan bergembira layaknya anak kecil yang diberi lolipop oleh ayahnya.
"makasih pacar." ucap keyra tetap menampilkan senyumnya.
flashback off
virly tersenyum tipis mengingat kejadian itu. keyra adalah gadisnya, gadis kecilnya yang akan ia jaga selamanya dan ia takkan membiarkan jika ada seseorang yang berniat jahat kepada gadis kecilnya itu.
tanpa disadari waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 dan virly putuskan ia akan menginap di rumah sakit untuk menjaga keyra.
virly pun akhirnya tertidur sambil memegang tangan keyra.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD BOY
Teen Fictionfollow terlebih dahulu. Nama gue virly angkasputra gue anak dari pemilik sekolah SMA NUSA GARUDA sekolah elit yang gue tempatin. gue berperan sebagai FAKE NERD BOY untuk memiliki real friend Rosyidah Dahlia Copryright ©