Agustus
Minato menatap secarik kertas berwarna berisi cetakan letak terakhir ditemukannnya Sasuke oleh mata-mata miliknya. Jejak terakhirnya terlihat di Prefektur Kyoto dan menginap disana selama beberapa minggu ini.
Minato mencermati apa saja yang dilakukan Sasuke dari hasil stalker mata-matanya.
............
17.45 : Target keluar dari penginapan Meguli bersama perempuan, usia sekitar 44 tahun, dan lelaki, usia sekitar 28 tahun. Pergi dengan mobil To YotcaVellfire keluaran 2009 dengan nomor plat XXX.18.21 : Makan di Vermillion Cafe. Memesan Espresso Coffee, Green Latte, Cheese Cake, dan Pie Charcoal. Tidak ada tanda lelaki berusia 28 tahun keluar dari mobil.
20.38 : Kembali ke penginapan Meguli. Nomor kamar 12, 13, dan 14.
-End of the day-
*Tidak ada tanda-tanda bahwa target memiliki alat komunikasi.
*Tidak ada tanda-tanda target akan meninggalkan lokasi secepatnya.
.....................Minato tersenyum melihat hasil kerja anak buahnya. Setiap 3 jam sekali Minato akan mendapat hasil pantauan dari kegiatan-kegiatan yang Sasuke lakukan dari mata-matanya. Minato pun mengamati jadwal kegiatan Sasuke yang sama sekali bertolak belakang dengan kebiasaannya.
"Sebentar lagi aku akan membuka kedokmu, Sasuke. Kuyakin, kau dan alibimu sebagai pegawai adalah palsu. Dan kita lihat, apa yang akan terjadi nantinya." Minato meremas kertas tersebut dan membuangnya ke perapian.
Tanpa diketahuinya, sosok sang mata-mata yang dirahasiakan itu, tiba-tiba merasa sakit hati dan merasa pekerjaannya mengetik secara detail ini tidaklah terlalu berguna.
.
Naruto bersungut-sungut melihat ayahnya yang dengan rianya menjejalkan semua pakaiannya masuk ke dalam koper.
"Ayah. Sudah kubilang aku tidak mau ikut pergi liburan." Naruto pun mencegah tangan ayahnya yang mulai mengacak-acak isi lemarinya.
"Kamu harus ikut, Naru. Kamu harus menyegarkan pikiranmu. Jangan hanya menjadi pertapa dalam kamar gelapmu ini. Lihat itu lampu, dia merasa tak berguna karena tak pernah kau nyalakan lagi." Minato yang melihat Naruto mengikuti arah pembicaraannya dan menengok ke arah lampu yang akhir-akhir ini jarang Naruto hidupkan.
Minato lalu memanfaatkan kesempatan ini dan kembali menjejalkan sepatu-sepatu Naruto masuk ke koper.
"Ih, Ayah curang! Lampunya kan nggak kenapa-kenapa." Naruto menghentakkan kakinya kesal. Minato hanya tertawa geli melihat tingkah laku anaknya.
"Siapa yang curang? Nah, barang bawaanmu sudah siap. Ayo turun. Kita berangkat sekarang." Minato pun menarik koper Naruto turun ke lantai bawah.
"A.. Apa?! Ayah! Kenapa terburu-buru?! Aku kan belum mandi!" Naruto mencegah ayahnya memasukkan koper ke dalam bagasi mobil.
"Naru, anak ayah yang paling tampan. Kamu meski tidak mandi selama seminggu pun tak akan bau. Jadi jangan khawatir, masih wangi kok. Sudah, cepat masuk." Jelas Minato dan menutup bagasinya.
"Kalau begitu, mana barang bawaan ayah?" Naruto yang tak melihat koper lain selain miliknya pun menaikkan sebelah alisnya.
"Kalau ayah sih, nanti bisa beli di jalan. Ayah malas menyiapkannya." Ucap Minato sambil mengusap rambut pirangnya ke belakang berusaha agar terlihat keren.
"Ya sudah. Terserah ayah." Naruto memutar bola matanya dan mengikuti ayahnya masuk ke dalam mobil.
Mobil silver itu pun melesat membelah jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Piece of You [SasuNaru]
RomanceSong fict - Lonely September by Plain White Ts. #ShockingSeptemberEvent SASUNARU! . . Naruto Namikaze adalah seorang musisi atraktif yang terkenal akan suaranya yang sangat merdu. Di balik penampilannya yang sangat bersahabat di layar kaca, berban...