Fourteen, Happiness

2.4K 172 6
                                    


Minato dan Sasuke membutuhkan waktu tiga puluh menit untuk sampai di R.S. Odama. Mereka kemudian langsung menuju ruang VVIP tempat Naruto di rawat di lantai 5.

Sesampainya Minato dan Sasuke di kamar rawat Naruto. Mereka melihat Iruka yang sedang menyisir rambut pirang Naruto dengan jarinya, serta Kakashi yang bersandar di dinding.

Iruka yang sedari tadi menyisir rambut Naruto pun tersadar bahwa di ruangan itu telah mendapat kunjungan.

"Tuan Minato..." Iruka menghormat dengan berdiri tegak.

"Ah, tenanglah Iruka. Bagaimana kabarmu?" tanya Minato.

"Tak pernah seburuk ini, tuan." jawab Iruka seraya mengalihkan perhatiannya pada Naruto yang belum sadar. Minato mengangguk pelan.

Sasuke kemudian berjalan mendekati ranjang Naruto dan berdiri menunggunya. Sedangkan Minato menghampirinya Kakashi.

"Kakashi. Dimana Tsunade?" tanya Minato. Netra cobaltnya menatap dalam malaikat tersayangnya yang sedang berbaring dengan alat bantu napas.

"Dokter Tsunade selesai mencek semua kondisi Tuan Muda sejak lima belas menit yang lalu. Kondisi Tuan Muda sudah lebih stabil. Kita hanya perlu menunggu Tuan Muda sadar untuk mengetahui kondisinya lebih lanjut. Ada kemungkinan dia akan merasakan terdisorientasi dengan keadaan sekitar, atau yang lebih buruknya Amnesia." jawab Kakashi. Minato kaget mendengar hal ini. Dilupakan oleh anak sendiri adalah hal yang tak pernah ia inginkan. Minato bisa bertambah gila hanya dengan memikirkan anaknya.

Sasuke yang ikut mencuri dengar percakapan Minato dan Kakashi, kaget. Sasuke menatap sedih Naruto. Kini ia bisa melihat dampak dirinya terhadap Naruto. Pipinya yang menirus, kulit tannya yang memucat, dan tubuhnya yang mengurus.

Sasuke memegang jari-jari Naruto dan mengaitkannya dengan jemarinya. Ia merindukan sensasi ini. Sasuke merasa lengkap, namun disaat yang sama juga kehilangan.

Mungkinkah jika Naruto tersadar nantinya, ia akan melupakan Sasuke? Ia tak sanggup memikirkan hal yang buruk seperti itu.

'Naruto...  Meski kau melupakanku kelak.. Aku akan selalu ada disisimu..' batin Sasuke sambil mengusap permukaan tangan Naruto.

Tanpa Sasuke sadari. Tangan Naruto ikut menggenggam lembut tangan Sasuke. Kelopak mata Naruto pun perlahan terbuka.

"A-Ayah.." Naruto tersenyum sayu melihat Minato yang langsung menghampiri ranjang Naruto. Sasuke mundur dari samping ranjang Naruto, membiarkan Minato menggantikan posisinya.

Iruka langsung sembah sujud melihat Naruto sudah sadar.

"Anakku tersayang!" panggil serempak antara Minato dan Iruka. Minato langsung memeluk Naruto penuh kasih sayang dan mencium surai pirangnya.

"Ayah..  Ini dimana?" tanya Naruto.

"Rumah Sakit Odama, nak." jawab Minato.

"Sasuke mana?" tanya Naruto. Sasuke pun melongokan kepalanya dibelakang Minato dan tersenyum.

"Hai, Honey.." Sasuke pun berdiri di samping Minato. Naruto tersenyum sedih. Lalu dia perlahan-lahan menangis.

"Hiks.. Ayah.. Sasuke..  Maafkan aku.. Hiks." Minato mengusap surai anaknya sementara Sasuke mengusap tangan Naruto.

"Naruto.. Ini semua salahku. Maafkan aku karena membuatmu seperti ini." Sasuke pun mengecup punggung tangan Naruto.

Sasuke pun menjelaskan pada Naruto tentang statusnya sebagai penerus perusahaan Sharinggan, tentang masalah ibunya dan pertunangannya. Naruto pun mengerti bahwa tidak hanya dirinya yang merasakan rindu.

A Little Piece of You [SasuNaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang