7

3.6K 108 0
                                    

Sekarang Fana dan Gilang sudah berada di belakang sekolah. Fana bersukur karna ia bisa masuk ke dalan sekolah.

"Gilang makasih udah bantuin gue masuk ke sekolah"Fana berbalik dan mendapati gilang yang sedang memperhatikannya sejak tadi

"Iya sama-sama. Eehh tapi kok mata lo kaya bengkang deh"Gilang menatap Fana lebih dekat untuk memeriksa

"Iya tadi malam gue kelilipan ehh panginya bengkang"Fana berbohong namun gilang tak percanya begitu saja tapi gilang berpura-pura percanya

Fana yang tiba-tiba mendengar langkah kaki seseorang membuat fana mendapat ide. Ia merampas tasnya gilang dan melempar ke semak-semak.

"Eehh kalian ngapain di situ??"Ibu Nita yang memergoki mereka

"Eehh ibu. Ini Bu saya lewat belakang karena terlambat trus ketemu sama Gilang yang lagi lewat"Fana berbohong pada Ibu Nita agar Gilang bisa selamat dari hukum berhubung karena Gilang ia bisa masuk sekolah jadi tak apa biar dia saja yang mendapat hukuman.

"Ya sudah kamu ikut Ibu dan Gilang kamu masuk ke kelas"Ibu berjalan dan di ikuti oleh Fana. Untuk menuju ruang BK. Namun saat sampe di sana tak ada guru BK namun Ibu Nita pun memanggil ketua osis untuk memberi hukuman kepada Fana karena terlambat dan masuk lewat pintu belakang.

Sekarang Fana menunggu ketos yang ia hanya tau namanya namun tak tau mahluk seperti apa dia. karena Ibu Nita sedang masuk di kelas untuk mengajar. Tak lama Fana menunggu tiba-tiba ketos datang dengan membuka pintu sambil berdiri di ambang pintu. Dalam hati Fana mengagumi ketampanan Rio sang ketos itu. Dengan postur badan yang tinggi dan tubuh yang berisi tidak gemuk dan tidak kurus tapi sedang.

"Hei lo gapain bengong??"Rio dengan melambai tangan di depan tangannya

"Eh eh gak siapa yang bengong"Fana yang berbohong

"Oohhh. Iya kita kenalan duluh nama gue Rio Braman, pasti lo kenal gue kan" Rio mengulurkan tangannya kepada Fana dan dibalas Fana

"Enggak. Fana Putri. Panggil aja Fana"Fana dengan senyum terbaiknya.

"Lu dari dimensi mana sampe enggak kenal gue. Fana karena lo udah buat ulah. lo harus kembalikan kursi yang ada di depan ruang lep ke gudang. tapi bentar setelah pulang sekolah"Rio memberi hukuman yang lumayan

"Tapi gue takut sendirian di sekolah yang sepi ini"Fana jujur kepada Rio. Namun Rio sudah memikirkan itu semua

"Tenang nanti gue temenin. Ohh iya bilang ke ade lo jangan deket-deket sama ade gue Resky gue gak setuju dia pacaran sama ade gue"Rio dengan senyuman di wajahnya namun di balas dengan muka datar Fana. Iya bingung kok Rio tau tentang dia.

"Gue gak punya ade dan gue gak kenal sama ade lo"Fana yang berbohong

"Lo gak perlu bohong sama gue. karena gue tau tentang lo dan keluarga lo. Yang pertama nama panjang lo Fana Putri Grandra dan lo kakak dari Fina Putri Grandra. Lo di kucilkan oleh keluarha lo dan tak di anggap. Itu aja yang gue tau dari lo"Rio berkata dengan suara pelang agar tak menyakiti hati Fana. Namun Fana tetap meneteskan air mata yang sudah ia tahan karena mengigatkannya atas perlakuan keluarganya padanya.

"Maaf gue gak bermaksud buat lo jadi sedih"Rio berjalan mendekati Fana yang sama sekali tak bergerang dan memeluknya memegangi kepalanya agar tenang.

Rio tau semua tentang fana. karena sejak Fana masuk ke sekolah ini ia sudah tertarik padanya namun ia tak berani untuk mendekati adik kelasnya itu. Karena pelukan dari rio membuatnya tenang dan mulai menghapus air matanya.

***
Maaf ya terlalu pendek ceritanya. lagi banyak pikiran:(.

Selamat membaca

Penyesalan (Fana Putri Grandra)[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang