11

4K 81 0
                                    

Saat di kantin anak-anak pada lihatin Gilang dan Fana yang sedang di tarik menuju meja makan namun tak sampai membuat Fana kesakitan.
Mereka duduk di meja yang mereka dapati tak ada yang tempati. Gilang memesan makanan pada Mba kantin. Tak berapa lama sudah di antar oleh pagawai yang kerja di kanti. Mereka menikmati makanan masing-masing.

"Fan lo ada acara gak bentar malam?"tanya Gilang ragu-ragu

"Gak ada, emang kenapa?" jujur Fana pada Gilang

"Lo siap-siap aja bentar sore jam 06.00. gue jemput lo" berhubung malam ini adalah malam minggu Gilang ingin mengungkapkan perasaannya pada gadis yang berada di hadapannya saat ini

"I....iya"jawab Fana menyetujui ajakan Gilang

                      ***
Fana sedang menonton tv sejak ia pulang sekolah. Tak lama ia mendengar suara motor yang ia kenali. Lantas mematikan tv dan berjalan menuju depan teras. Di sana ia melihat Gilang yang baru turun dari motornya berjalan menuju kearah Fana

"Lo udah siap?"Gilang

"Iya udah kok"Fana

"Ayoh jalan"ajak Gilang berjalan menuju motornya yang di ikuti Fana dari belakang.

Fana dan Gilang sudah naik di atas motor namun gilang tak kunjung jalan. Hal ini membuat fana bingung.

"Kok belum jalan?"tanya Fana.
Gilang mengisyaratkan dengan melihat pinggangnya, Fana yang mengerti dengan isyarat itu lantas memegang jeket Gilang. Dengan cepat gilang mengambil tangan fana dan menarunya di depan pinggangnya dengan begitu posisi Fana saat ini sedang memeluk pinggangnya.
"untung aja gak ada orang di rumah. bisa mampus gue kalau ada yang lihat" ucap Fana dalam hati.

"Pegangan entar jatuh gue gak mau tanggung jawab loh"Gilang

"I...iya"Fana

Gilang melajukan motor kesayangannya dengan kecepatan cukup balap. Membuat Fana mengeratkan pelukannya. Sedangkan Gilang hanya bisa tersenyum.
Mereka berjalan-jalan menggunakan motor hingga larut malam hingga berhenti di sebuah taman yang di hiasi oleh lampu berwarna-warni.

"Indah...."kata itu yang di ucapakan oleh Fana saat turun dari motor dan di susul Gilang

Taman ini tak ramai bahkan tak ada satupun orang. Karena Gilang sudah menyewa tempat ini untuk melakukan aksinya. Mereka berjalan menuju tempat duduk yang berada di taman ini dengan keheningan tak ada yang memulai pembicaraan karena masing menikmati momen-momen ini. Sampai akhirnya Gilang memulai percakapan.

"Fan ada yang ingin gue omongin"kata Gilang mulai menarik nafas

"Iya ngomong aja"Gilang mulai memegang tanan Fana dan mengajaknya berdiri dengan menggenggam kedua tangan Fana

"Fan..."hening. Gilang menatap mata Fana yang di balas juga oleh Fana

"Gue cinta sama lo...kamu mau gak jadi pacar aku"tanya Gilang dengan mantap. Fana yang mendengar kata cinta yang di ucapakan oleh Gilang membuatnya mengangguk menerima cinta Gilang. Gilang yang mendengar jawaban dari Fana lantas tersenyum dan memeluk Fana. Karena ulah Gilang yang memeluk Fana secara tiba-tiba membuat Fana kaget sekaligus nyaman dan bahagia.

"Gilang a..aku lapar"Fana
perkataan Fana membuat Gilang ketawa geli

"Iya aku juga. kalau gitu kita makan yuk"Gilang menggenggam tangan Fana berjalan menuju motornya untuk mencari tempat makan yang romantis.

Setelah perdebatan yang panjang Gilang mengalah dan menuruti permintaan Fana yang ingin makan mie ayam di pinggir jalan. Padahal Gilang ingin mengajak Fana makan di tempat yang romantis malah sekarang berada di warung pinggir jalan.

"Kamu kok gak makan. Apa kamu gak suka makan di sini?"tanya Fana

"Aku suka kok. Asal yang temenin pacar aku yang manis"jawab Gilang dengan menyubit pipi Fana gemes. karena ulah Gilang pipi Fana jadi merah karena malu di lihatin sama orang yang ada di kanan kiri mereka.

"Tadi kok di taman sepi banget. Padahalkan tamannya indah terus malam ini kan malam minggu"Fina bertanya

"Kan aku udah sewa buat nembak kamu"jawab Gilang jujur

"Oohhh apa?sewa?buang-buang duit tau mending kamu sumbangin ke orang yang gak mampu"Fana

"Gak papa lagian sekali-kali boros gak papakan"Gilang

Setelah Fana dan Gilang makan mereka memutuskan untuk pulang. Gilang mengantar Fana ke rumah.
Setelah sampai fana turun dari motor Gilang, Fana masih berdiri dan melihat Gilang.

"Kok kamu gak masuk?"Gilang

"Nunggu kamu pergi dulu"Fana

"Aku gak mau pergi sebelum kamu masuk"Gilang

"Iya udah aku masuk. Hati-hati di jalan ya. Langsung pulang jangan main kemana-mana"Fana, lantas berjalan memasuki rumah dan kemudian Gilang menyalakan motornya dan menjalankannya menuju rumahnya.

***
Selamat membaca

Penyesalan (Fana Putri Grandra)[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang