Tidak perduli bagaimana tampilannya Chesa menuju ruang makan untuk ikut sarapan bersama keluarganya. Dibiarkannya rambutnya yang berantakan terurai, rambutnya semalam baru saja di potongnya pendek sebatas bahu dan dia merasa lebih fresh. Dia hanya sempat menepuk-nepuk wajahnya dengan air agar kesadarannya pulih sebelum menuju keruang makan
"Kamu nggak mandi dulu dek, jorok. Ngilangin nafsu makan" omel Alvin yang duduk di sebelahnya. Dan dengan tidak tahu malunya Chesa menyandarkan kepalanya di bahu Alvin.
"Masih ngantuk mas, tapi laper. Makan, trus nanti tidur lagi" ucapnya dengan suara yang terdengar merengek manja pada mas nya.
Mommy nya hanya tersenyum melihat tingkah anak gadisnya, di siapkannya satu piring nasi goreng kesukaannya di hadapan gadis itu.
Chesa langsung melepaskan rangkulan nya pada tangan Alvin, melihat nasi goreng kesukaannya sudah tersaji.
"Makasih ma" ucapnya sebelum mulai sibuk dengan makanannya
"Kamu mau kemana hari ini?" yang bertanya adalah dady nya, Nico Brawijaya "Sha!" panggil nya, karena anak gadisnya tidak menjawab pertanyaannya dan sibuk dengan makanannya
"Oh" Chesa mengalihkan pandangannya kepada dady nya "Dady ngajak ngomong aku, aku fikir ngajak ngomong Mas Alvin" jawabnya dengan senyum bersalah dan Nico hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya.
"Nggak kemana-mana Dad, aku mau males-malesan aja dirumah. Tiara juga udah pergi main sama temennya kan, nggak ngajak aku" di akhir kalimat Chesa cemberut mengingat Tiara yang meninggalkannya sewaktu dia lagi tidur
"Wajar aja lah de kamu di tinggal, mana ada gadis yang bangun jam 12 siang dan masih minta sarapan pagi sedangkan ini jam makan siang" lagi-lagi Alvin mengomeli nya
Mata gadis itu melotot dan memperhatikan sekelilingnya. Benar, di meja makan sudah tersaji menu makan siang "Ini jam 12 siang?" tanya nya
Raya hanya tersenyum geli melihat tingkah anaknya, sementara Nico lagi-lagi harus menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh anak gadisnya
"Tapi kok aku masih dapet nasi goreng?" Chesa memandangi heran nai goreng yang hampir habis
"Iya, karena momy sayang banget sama kamu, jadi masih di sisain makanan tadi pagi, di si-sa-in. Makan tuh nasi goreng sisa" jelas Alvin
Chesa memandang momy nya, meminta penjelasan. Masa iya, karena dia bangun kesiangan dia dapet jatah makan nasi goreng sisa
"Bukan sisa, tapi memang di sisihkan buat kamu" jelas Raya
Chesa langsung memandang penuh kemenangan ke arah masnya, dan memeletkan lidahnya
Sementara Alvin siap menjitak jidat adiknya "Alvin!" tegah Nico
Alvin menatap sebal adiknya yang sekarang semakin besar kepala, karena di bela oleh dady mereka
"Selamat Siang" Tristan yang sejak tadi sudah datang tapi memperlambat jalannya menuju ruang makan, hanya untuk melihat interaksi calon istrinya dan keluarganya, dan kemudian barulah dia menampakan diri di hadapan keluarga itu.
"Momy!" Gadis kecil yang tadi datang bersamanya langsung berlarian ke arah meja makan, meminta perhatian semua orang
"Calista" Raya menyambut gadis kecil yang menghampirinya, di ciumnya kening gadis itu sambil mengelus rambutnya "Tumben Calista mau main kesini sendiri nggak sama mama" Jelas dia heran melihat kedatangan gadis kecil ini kesini tanpa di temani Anin. Biasanya gadis kecil ini datang saat mengikuti mama nya arisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Princess
Romance"kalian berdua, tidak ada yang benar-benar mau menjadi istriku kan?" "kenapa kau berkata seperti itu, sejak dulu kami berada di sampingmu, tidak pernah meninggalkanmu" Maura membela dirinya dan juga Clara "ya, dengan tujuan tertentu" jawab Tristan...