Dentang jam raksasa Land of Dawn Academy menggema di sana, waktu menunjukkan pukul 5.30 sore menandakan akan ditutupnya gedung kampus besar itu.
Mahasiswa di sana mulai berhamburan keluar dari kelas. Mereka menghela napas lega, ataupun membicarakan tentang soal-soal uji kompetensi global kampus yang baru saja selesai.
Lesley pusing, uji kompetensi global kampus mata kuliah equipment set kali ini memang benar-benar sulit, bahkan katanya murid sepintar Estes yang selalu membawa buku kemana-mana pun dibuat terkecoh dengan soal-soalnya.
Lesley yang merasa kepintarannya jauh dibawah Estes bisa apa?
Merasa pusing ia memutuskan naik ke mercusuar yang jaraknya beberapa meter dari kampus itu untuk menikmati segarnya angin senja di sana dengan tambahan pemandangan laut yang tak jauh dari sana.
Sesampainya Lesley di puncak mercusuar hembusan angin kecil menyambutnya bersamaan dengan hangatnya matahari senja. Burung-burung camar lewat menghampiri cakrawala di ujung barat yang menenggelamkan matahari secara perlahan. Lesley menghela napas lega, suguhan di sore itu benar-benar menenangkannya, menghilangkan rasa pening akibat soal-soal menyebalkan itu.
"Lu pasti punya masalah ya?" Suara tegas seseorang dari bawah seketika membuat Lesley menundukkan kepalanya dan melihat siapa yang bicara.
"Fanny," jawab Lesley.
Fanny segera menarik dirinya naik dengan kabel baja dari alatnya, "Anak-anak Kelas Marksman terlalu sombong, padahal lu gak pernah cari masalah sama mereka kan?"
"Cari masalah pun buat apa? Gak ada gunanya," jawab Lesley.
"Iya juga ya," jawab Fanny, "Tentang rumor sialan bikinan anak-anak marksman itu mending lu gak usah ladenin, lagipula siapa juga yang percaya hantu."
"Watch your head.." suara lain dari arah belakang Lesley mengejutkan Lesley, sebilah pedang tajam ternyata sudah persis beberapa senti di depan kepalanya.
"Dilarang deket-deket sama pacarku."Fanny menepuk dahinya sambil geleng-geleng, "Astaga, Saber. Gua masih normal loh, yakali gua selingkuh sama Lesley."
"Bercanda," jawab Saber. "Hai Lesley," sapanya sambil melepas kacamata.
"Hai.." jawab Lesley canggung.
"Lu ngapain ke sini?" Tanya Fanny.
"Mau jemput kamu, udah sore gak mau pulang?" Tanya Saber.
"Duluan aja sana naik mobilnya om John, gua masih mau di sini," jawab Fanny. "Sama Lesley.." jawabnya sambil merangkul Lesley.
Saber memasang wajah datar, "Awas kalo kamu ketahuan bercumbu."
"Ketauan pun kaya lu berani marah, hahaha.." ledek Fanny.
Saber hanya geleng-geleng kepala, lalu mulai melangkah menuju tangga, "Jangan malem-malem pulangnya, awas kalo kamu sampe nyabulin dia," ia pun melangkah turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior [END]
FanfictionBelakangan ini aku dihantui sosok nenek tua menyeramkan di mimpiku, sangat mengerikan, aku disanderanya dan nenek itu bilang dia menginginkan kecantikanku. Namun tiba-tiba seseorang datang, gerakannya sangat cepat bagai cahaya. Dia menyelamatkanku d...