11

990 103 108
                                    

Opening song by: Unknown Brain X Rival - Control (ft. Jex)

--

Claude kembali memeriksa tubuh Selena yang sudah tak bernyawa itu. Satu hal terungkap, Selena bukan manusia, tak ada darah mengalir dari kepalanya dan itu membuat Claude sedikit was-was.

Namun anehnya saat digerak-gerakkan oleh Claude, tubuh itu sangat lemas, tak ada daya, dan suhunya dingin pula.

Claude harus mengamankan gadis ini, siapa tahu ini hanya kepura-puraan Selena semata, sebab gadis itu bukan manusia.

"Enaknya diapain ya?" Pikirnya Claude.

"Enaknya dia dimasukin ke penjara bareng lu.." Jawab Fanny yang kini tengah menodongkan pedang di leher kiri Claude.

"Angkat tangan," ucap Saber yang juga menodongkan pedang di leher kanan Claude.

Entah sejak kapan mereka ada di sini namun yang jelas Claude sudah dikepung, ia melirik sejenak dan melihat Layla yang tengah siap dengan meriam khususnya.

Claude tersenyum sambil mengangkat tangan, "Good Timing S.A.B.E.R Squad, gua punya banyak informasi."

***

Mobil itu masih melaju kencang melewati jalur yang berkelak-kelok di hutan, dengan Gusion yang masih berjongkok di atas atap mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mobil itu masih melaju kencang melewati jalur yang berkelak-kelok di hutan, dengan Gusion yang masih berjongkok di atas atap mobil. Takut? Tentu saja kata itu tidak ada di pikiran Gusion sama sekali.

Ia menunggu waktu yang tepat dan teknik yang pas untuk menghentikan mobil itu mengingat Lesley ada di dalam sana.

Gusion melempar pisau bayangannya (tanpa terlihat oleh si supir) masuk ke bagian mesin depan mobil itu, ia sedikit menggerakkan tangannya agar pisau itu membeku dan membekukan sebagian mesin mobil.

Triknya berhasil, mobil itu berhenti perlahan karena mogok.

Gusion segera melompat masuk menembus atap mobil dan mendarat tepat di kursi bagian belakang. Gusion pun segera mengeluarkan pisau cahaya itu sambil majukan sedikit tubuhnya untuk menyergap si pengendara mobil.

"Uh," keluh Gusion saat melihat kursi bagian pengemudi ternyata tidak ada orang, 'Stealth modenya ngerepotin juga,' Gumamnya dalam hati.

Iris hijau Gusion mulai menyala saat melihat asap merah muda mulai memenuhi bagian dalam mobil itu.

Belum sempat ia memasang posisi siaga dengan pisaunya tiba-tiba...

BUAKK..

Sebuah kaki baru saja menendang lengan (dekat bahu) kirinya.

The Savior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang