Part 5. Mr. X is Mike Francesco

2.8K 119 0
                                    

New Update...

Happy Reading...

   Sebuah jeritan melengking keras di dalam bangunan yg kumuh,seorang gadis dengan tubuh terikat di pilar yg amat kotor merintih menahan luka di tangan nya yg di akibatkan sabitan pisau.

"Sakit?" Ucap seorang pria di hadapan nya. Mereka hanya berdua di ruangan itu.

"Tolong lepaskan aku,ini sakit sekali!!!" Ucap nya dengan tatapan memelas.

"Untuk apa aku mendapatkan mu jika akhirnya aku harus melepaskan mu!!!" Ucap pria itu dengan santai. Ia mulai mengeluarkan sebuah pistol dari balik jubah panjang nya.

"Lepaskan aku,psikopat sialan!!!" Umpat gadis itu dengan tatapan tajam.

Pria itu mengangkat dagu si gadis dengan sangat kasar,lantas mebantingkan nya hingga terjeduk ke pilar itu.

Gadis itu meringis.

"Kau yg sialan!!! Gadis payah!!!" Ucap pria itu dengan tatapan merendahkan.

Dorr...

Sebuah termbakan mengenai mata kaki kiri si gadis. Pria itu tak segan menyakiti seorang gadis belia seperti ini.

Lihatlah,keadaan nya amat mengenaskan,tangan nya terikat tali dengan kuat. Baju nya sangat kotor. Ujung bibir nya sobek karena luka pukul. Pipinya memar dan juga tangan yg berdarah karena sabitan.

Dan sekarang ia menjerit lagi. Sebuah pisau menancap di antara jari kaki kanan nya. Sungguh itu pemandangan yg mengerikan.

Darah mulai merembes ke mana-mana. Gadis itu merintih dan terus menangis.

"Bersiaplah!!!" Ucap pria itu dengan tatapan tajam.

Dorr...

Satu tembakan terlepas lagi dari sarang nya,membuat sarang baru di bahu kanan si gadis lemah itu.

Ia menjerit,namun beruntung ia masih sanggup berbicara.

"Bunuh aku jika kau mau!!! Jangan buat aku menderita seperti ini!!!" Bentak gadis itu.

Pria itu menggeram. Ia menyeringai.

"Akan segera ku selesaikan!!! Sebentar lagi makan siang!!! Akan segera selesai" Ucap pria itu sambil melirik arlogi di pergelangan tangan nya.

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Tiga tembakan kembali terlepas,kini si gadis itu sudah tak bernyawa. Tiga peluru sempurna bersarang di tubuh nya. Satu tepat berada di dadanya. Satu lagi menancap di leher nya,dan terakhir menembus dahi gadis itu hingga ia mati.

"Berani-berani nya kau bermain-main dengan ku." Ucap pria itu yg ternyata adalah Mr. X.

***

Lexa menaiki anak tangga satu persatu dengan cepat. Ia menuju lantai tiga di mana Mr. X ingin bertemu dengan nya.

Namun saat ia tiba,Lexa menutup mulut melihat pemandangan mengerikan. Seorang gadis dengan luka di sekujur tubuh nya,juga peluru yg menancap di mata kaki,dada leher dan dahi,serta bekas sabitan di tangan nya,dan apalagi pisau yg menancap di jari kaki nya.

Sungguh amat sangat mengerikan.

Lexa melihat ke sekeliling nya. Ia mencoba mencari sosok Mr. X yg sedari kemarin mengikuti nya. Ini perlu di perjelas jika harus jujur Lexa penasaran siapakah Mr. X itu.

"Kau mencariku nona?" Tanya seorang pria di belakang Lexa. Pria itu adalah Mr. X ia memegang sebuah borgol yg di kaitkan di jari telunjuk nya. Borgol itu penuh dengan darah kering.

Lexa meringis menatap gadis itu lantas kemabali menatap Mr. X

"Kau membunuh nya?" Ucap Lexa dengan tatapan seolah mengatakan 'apa kau gila?'.

"Itu bukan jawaban yg ku inginkan!" Ucap pria itu dengan tatapan tajam.

Kini Lexa kembali seolah sedang melihat mata gelap Gilbert. Begitu biru namun seolah menyimpan  banyak kekelaman.

"Oh ayolah!!!... Katakan siapa dirimu yg sebenarnya dan kita selesai!" Ucap Lexa kesal.

"Tapi aku masih ingin bermain-main dengan mu!" Ucap pria itu sambil melangkah mendekati Lexa.

"A... Apa yg kau lakukan! Menjauhlah!!!" Bentak Lexa.

Pria itu menyeringai di balik masker hitam nya memojokan Lexa ke sebuah dinding.

"Kau terlalu manis,tapi sayang kau memburuku!!!" Ucap Mr. X dengan tatapan mematikan.

"Sialan!!! Dasar pria bodoh!" Umpat Lexa sambil menampar pria itu.

Ia tak ingin bernasib sama seperti gadis lemah itu,yg mati begitu saja karena sudah tak bisa melawan.

"Setidak nya aku takan membunuh mu hari ini!!!" Ucap nya dengan tatapan merendahkan.

"Dan aku tak pernah berharap dalam hidup ku bisa memburu pria psikopat sepertimu." Balas Lexa tak mau kalah.

Pria itu membuka masker nya,sekarang terlihat wajah tampan,rahang tegas,mata biru gelap,rambut coklat pekat. Ia tersenyum mengerikan.

Lexa menatap bingung,pria ini begitu mirip dengan Gilbert,hanya saja dalam versi lebih muda. Tunggu Lexa baru ingat.

"Mike Francesco!!" Seru Lexa. Tatapan Lexa begitu polos.

Mike mengerutkan dahi nya. Ia seolah tahu jika Lexa memang sudah memantau nya dari dulu.

"Kau? Kau mengenal ku?" Tanya Mike dengan tatapan bingung.

"Tentu saja,kau psikopat yg menjadi target kakak ku kan? Yg di bekas pabrik minyak ini kan?" Ucap Lexa santai.

Mike nampak kelabakan,identitas nya di ketahui.

"Tak ada pilihan lain,kau harus mati di sini!!!" Ucap Mike dengan tatapan membunuh.

"Silakan jika kau bisa membunuh ku!!!" Ucap Lexa santai.

Mike mundur beberapa langkah,lantas menodongkan pistol pada Lexa. Lexa menyeringai,peristiwa ini akan membawa nya menjadi agent sungguhan,bukan lagi siswi dalam pelatihan akademi.

"Jemput kematian mu Mr. Francesco!!!'' Ucap Lexa tajam.

Mike menyeringai lantai ia melempar sebuah pisau tajam ke tubuh Lexa,tepat saat itu juga Lexa menghindar dan selamat dari serangan barusan.

To Be Countinued...

Leave The Vote Or Coment...

See You Next Part... 😘😘😘

Beautiful Agent With PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang