Part 10. Headmaster

2.3K 92 0
                                    

New Update...

Happy Reading...

   Lexa mulai canggung dengan keberadaan mereka yg hanya berdua di ruang apartemen Gilbert ini.

Ia memutuskan bangkit dan meraih jaket nya lantas berjalan menuju pintu. Gilbert yg melihat Lexa melakukan hal itu hanya menatap tajam.

"Ku bilang kau diam!" Seru nya dingin.

"Untuk apa aku diam,seolah aku sedang berhadapan dengan patung,aku masih sehat Gil!" Ucap Lexa kesal.

"Dan aku belum menyuruh mu pergi." Balas nya. Gilbert nampak terlihat santai saat berbicara,namun sejujur nya ia tak bisa berkata-kata jika wanita secantik Lexa sedang berada bersama nya.

"Dan aku harus menemani manusia dingin seperti mu? Pantas Leana mau kau berubah!" Ucap Lexa sarkas. Ia segera meraih knop pintu dan keluar sambil membanting pintu kamar itu.

Gilbert mendengus lantas berlari mengejar Lexa. Ia tak kalah cepat untung nya. Lexa masih di lobi apartemen,ia tengah berbicara dengan seseorang. Zack.

"Lexa aku belum selesai dengan mu!" Seru Gilbert yg melangkahkan kaki nya mulai mendekati Lexa dan Zack.

"Ayo pergi!" Ucap Lexa sambil meraih tangan Zack dan berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Gilbert.

Zonk!.

Seorang Gilbert Francesco di abaikan begitu saja. Lexa belum tau ia sedang berhadapan dengan siapa.

"Halo Roger kau masih bekerja dengan Mike?" Tanya Gilbert pada teman Mike di sebrang sana.

"Tentu!" Ucap nya santai.

"Aku akan gabung lagi dengan kalian!"

"Baiklah,kami akan selalu menerima mu,Leader!" Seru Roger di sebrang sana.

***

    Sore ini Lexa sedang berjalan di trotoar kota dengan Zack. Suasana cukup hening,mengingat senja semakin merenggut siang.

"Kau sudah laporkan misi mu ke akademi?" Tanya Zack,membuka pembicaraan.

"Belum,aku belum selesai membuat naskah laporan nya." Ucap Lexa. Ia nampak begitu lesu.

"Bagaimana dengan Georgia?" Tanya Zack lagi.

"Dia di bawa pulang oleh Rega." Jawab nya santai. Mereka tengah menaiki tangga menuju sebuah cafe.

"Dan kau membiarkan nya?" Zack mengangkat sebelah alis nya.

"Entah lah,namun jika terjadi apa-apa padanya Rega lah yg akan ku bunuh!" Jawab Lexa sambil memanggil seseorang untuk memesan sesuatu.

"Hmmm..." Guman Zack.

***

Mereka tiba di gedung akademi,dan mereka langsung memakai tanda pengenal mereka yg selalu di bawa ke manapun.

"Hai Lexa. Baru sampai?" Tanya seseorang yg baru tiba juga di sana.

"Ah! Hai Rora. Iya ayo masuk." Ajak Lexa.

"Baiklah!" Seru Rora. Ia sempat melirik pada Zack yg acuh padanya.

"Nona Lexa!" Seru seorang gadis yg menyambut Lexa. Namun wajah si gadis itu seperti sedang panik.

"Ya? Ada yg bisa saya bantu?" Tanya Lexa bingung.

"Headmaster memanggil anda!" Seru nya.

Deg...

'Headmaster?' Ucap nya lagi dalam hati.

"Kau punya masalah dengan pria menyebalkan itu?" Tanya Zack kaget.

Beautiful Agent With PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang