7. Datang kembali

3.8K 574 135
                                    

Pukul 21.00

Seluruh atlet dan official badminton Indonesia akhirnya bertolak pulang dari Perancis.

Ya walau belum mendapat gelar.

Fajar dan Rian tidak berkecil hati, mereka akan berkerja keras berkali kali lipat kedepannya.

"Jomb, coba liat seat di tiket lu" ucap Fajar

"Nih"

Rian mengulur kan tangannya menyerahkan selembar tiket nya ke Fajar

"Lu duduk sebelah gua ya Jomb"

"Nomor nya sebelahan"

Fajar memberikan tiket itu kembali ke Rian.

Rian mengambil nya tanpa menatap Fajar.
Dia terpaku dengan salah satu store cake di airport itu.

Fajar plongo melihat tatapan Rian yang fokus.
Dengan segera ia menggenggam erat pergelangan tangan rekannya itu sambil memaksanya jalan menghampiri store tersebut

"Ada apa sih A?" Rian bergelagat kikuk

"Weeh emang lu doang yang mau" ledek fajar

"Hahahaha tau aja lu A""

Dua bocah tersebut kini sama sama mematung melihat deretan donat warna warni itu.

"Mas Jomb, inget yah. Cuman boleh satu. Nnti kamu gemuk" ledek Fajar

"Two doughnuts! Match and chocolate mint please"

Fajar menyombongkan kemampuan inggris nya di depan Rian yang terbukti masih low quality.

Itu juga salah satu alasan kenapa mas jomb tak bisa hidup tanpa fajar

-

Mereka sudah duduk manis di dalam pesawat. Bahkan fajar sudah memasang selimut di seluruh badannya.
Memposisikan diri untuk tertidur

-

Beep. Nada what's app seketika masuk ke chat Rian

Tampak profile picture yang tak asing muncul memenuhi layar

Dada Rian sesak tiba tiba. Ototnya seketika tegang

 Ototnya seketika tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Clinton
Sudah 2 tahun yah.
Kamu apa kabar Yan?

Rian
Oh, Mas...
Apa kabar toh mas?
Aku baik
Kapan mas ke Jakarta lagi?
Mas gimana kuliahnya?

Clinton
Aku baik ko
Kuliah ku lancar
Kamu sudah dimana?
Gimana France opennya?

Rian menghela nafas.
Dia semakin fokus membalas chat Clinton, rekan men double nya saat masih Junior.
Berbeda dengan Fajar yang sudah dengan seenaknya menyandarkan kepalanya ke bahu Rian.

Sudah tidur fikir Rian

Rian
Belum menang Mas :"

Clinton
Tetep smangat yah kamuu.
Mungkin kalo kamu mainnya sama aku.
Kita bisa menang :p

Rian
Hah? Serius Mas?
Mas mau main lagi??

Clinton
Minggu depan aku di Jakarta
Kita ketemu yah
Tapi jangan cerita2 sama anak pelatnas
Apalagi rekan mu itu loh. Si Fajar!

Rian
Wah iya mas. Ditunggu yah!!!
Knapa dengan Mas Fajar?

Clinton
Gak, Gak da papa
Lagian aku kan mau privasi aja
Dia keknya ngintilin kamu terus yah?
Snapstorynya isinya kamu terus

Rian
Ya, mungkin karena mamah ku pernah nitipin aku ke dia. Makanya dia over protective.
Dia baik ko

Clinton
Ya tapi kan jauh sebelum kenal dia
Mamah mu juga mercayain kamu ke aku.

Rian
Ia ia janji gak bilang2 sapa sapa.
Fixed mas kasih tau aku yah klo sudah di jakarta

Clinton
Ia Beb :p

Muka Rian memerah dalam gelapnya pesawat. Nafasnya terpacu cepat.

Belum selesai menenangkan jantung nya.

Fajar yg semula menyandarkan kepalanya di bahu Rian membantingkan tubuhnya.

Membalikkan badannya memunggungi Rian.

Rian sontak kaget. Langsung mematikan hp nya.
Pemandangan nya sekarang hanya sebatas punggung lebar Fajar dengan selimut tersingkap.

Rian pun membetulkannya kembali selimut itu sambil menghusap rambut tipis Fajar.

Rambut Fajar tidak tebal, tapi sangat halus dan dingin. Rian suka sekali.

Rian terkekeh dan ikut tertidur.

Ia memasang selimut dan penutup mata.
Menyandarkan kepalanya ke punggung Fajar yang tampak nyaman.

Rian terlalu polos

Ia tak sadar kalau Fajar merekam semua percakapan nya via chat itu.

Terekam jelas dimatanya

Rasanya geram

Fajar tak bisa tidur dengan nyenyak

Partner Goals #1 | Rian & Fajar's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang