11. Mimpi Fajar

3.7K 491 102
                                    

Tubuh Rian kecil seolah terombang ambing ringan

Badan mungil layaknya anak kisaran umur 6 tahun itu sedang sedang duduk manis diatas awan.

Mencoba menggapai tangan anak kecil lainnya yang paling hanya lebih tua satu tahun darinya.

"Iyaaann, Iyaaann"

Anak kecil itu meneriaki nama Rian, tangannya mengadah keatas mencoba menggapai tangan Rian kecil sambil berlari.

Airmata anak itu sudah deras membasahi mukanya

Rian kecil semakin susah digapai, ia kini semakin melambung tinggi terbawa awan

Rian kecil berusaha menggapai tangan Fajar, namun hujan terlalu deras.

Fajar kecil terjatuh dan tergelincir.

Rian pun menghilang
-
-
-
-
-
-
-

Fajar terbangun,

Matanya membuka perlahan, membuat beberapa air mata jatuh begitu saja ke bantal.

Mimpinya sangat buruk.

-
-


-
-
-

Ia tak langsung melanjutkan tidurnya,

Fajar bisa merasakan dekapan hangat dari Rian yang kini tertidur pulas memeluk nya dari depan.

Wajah termanis yang bisa Fajar simpan seorang.

Melihat Rian tertidur nyaman dalam jarak hanya beberapa centimeter percis didepan mukanya

membuat waktu seolah berhenti.

Fajar bisa merasakan aroma hembusan nafas Rian.

Tidak bau, harum malah.

Ia mulai menyukai anak itu,

Anak yang selalu merepotkannya.

Anak yang terpaksa harus menjadi adik kecilnya karena orang tua anak itu sudah mengikat Fajar.

Seorang anak laki-laki yang tak ia sadari sudah sangat ia sayangi.

-

Fajar menatap lekat bagaimana proposisi muka Rian yang tampak terpahat jelas sempurna itu.

Tulang pipi Rian yang merah, yang kerap kali ia cubit.

Bibir merah Rian.

Fajar terkesima.

Bibir yang se merah buah plum.

Tidak tipis, tidak juga besar.

Sangat pas.

Tak terasa dalam lamunannya, Fajar mengelus pelipis bibir itu.

Dalam hening

Tangis Fajar malah pecah

Tangis tak bersuara.

Partner Goals #1 | Rian & Fajar's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang