26. Cara Fajar mendapatkan hati Rian (2)

3K 447 262
                                    

"Jadi gimana rasanya ciuman?"

"Jadi gimana rasanya ciuman?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DANGG

pertanyaan Rian malah terdengar tidak mantap ia lontarkan.

Lantaran kata-kata itu bergetar hebat keluar dari mulut Rian.

Entah emosi sebesar apa yang Rian tahan hingga tampak jelas dari raut wajah hingga ke air matanya yang mengembung....

Please dont said it was your first kiss, just please im begging you...

-

Fajar merasa badannya kaku dihujam pertanyaan polos Rian.

Dia benar-benar teler malam itu, hampir saja Fajar melupakan separuh kejadian semalam.

Ketika dengan brengsek nya Rifki menjamah badannya.

Fajar berani bersumpah bahkan dia tidak meladeni permainan mulut Rifki.

Ciuman itu tak pernah Fajar ingin kan, tak ada rasa apapun.

Bukan bibir itu yang ia harap.

-
-
-
-

“Apa sih kamu Mas” Fajar perlahan melepas tangan Rian.

“Enggak tuh, Sejak kapan gua ciuman hah? Nih, Bibir gua mah cuman buat orang spesial nanti”

Fajar mendekati bibir tipisnya ke muka Rian, benar-benar dekat seolah agar Rian dapat memerhatikannya jelas, dan mengakuinya.

-

Bibir tampan itu tak pernah terjamah.

-

Setelah puas membela diri, Fajar mencubit pipi Rian yang tampak mengembung.

Membuat Rian malu sendiri akan pertanyaan konyolnya, mukanya merah padam.

-
“Yan, Malam itu gua cuman berdoa satu hal” Terang Fajar.

“Entah, tapi gua bener-bener ngarep lu dateng. Gak kebayang kalau lu telat sedetik aja kemarin”

Fajar menerik nafasnya dalam

“Bisa lebih kacau lagi gua”

Fajar seketika teringat. Pas sekali Rian menghajar Rifki saat Rifki tengah hampir merogoh kemaluan Fajar lebih intim.

“Harusnya lu hajar sampe KO Jomb” Fajar kini tertawa geli sambil menepuk pundak Rian disebelahnya.

Rian ikut tertawa lega.

Rian sudah dapat menebaknya, ciuman itu tak kan berarti apa-apa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tadinya Fajar gak yakin membiarkan Rian yang gantian menyetir, entah maksudnya apa.

Alih-alih masih ingin mengitari kota kembang itu dan agar “hapal jalan”

Akhirnya Fajar mengijinkannya.
-

Partner Goals #1 | Rian & Fajar's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang