18 september 2018
Zico memarkirkan motor ninja berwarna merah kesayangan nya di halaman parkir SMA Wijaya. Kali ini ia tidak datang bersama ke 4 sahabat nya yaitu Andre,Amanar, Rendy dan Brylian. Ia memilih untuk berangkat lebih awal di bandingkan berangkat bersama ke-enpat sahabat nya yang hobby berangkat siang.
Zico melirik jam tangan yang melingkar di tangan kiri nya.
"Jam 6.45, ya kali gue berangkat sepagi ini" batin Zico di dalam hati.
Ia melihat ke arah sekeliling nya, baru ada beberapa anak yang datang dan kebanyakan diantara nya adalah anak yang rajin dan tidak pernah melanggar peraturan sekolah.
Ada beberapa anak yang memandang ke arah Zico dengan tatapan heran, sampai ada yang berbisik-bisik dan ada juga yang memandang nya dengan tatapan tidak suka.
Namun ia tidak menggubris semua tatapan itu. Ia pun berjalan menuju kantin belakang. Dengan tangan yang di masukan di dalam saku celana nya, sambil bersiul-siul ia berjalan melenggang se-enak nya menelusuri koridor.
"Sutan Diego Zico"
Mendengar nama nya di panggil, Zico pun menoleh ke arah sumber suara.
Saat ia menoleh, di lihat nya seorang pria paruh baya sedang berdiri berdecak pinggang sambil memegang sebuah penggaris panjang.
"Ehh--- Bapak, selamat pagi Pak Aziz" ucap Zico dengan nada yang sengaja ia manis-maniskan.
Pak Aziz meneliti penampilan Zico dari atas sampai bawah.
"Kamu itu mau sekolah apa mau nongkrong? Tanya pak Aziz sambil menggeleng-geleng kan kepalanya melihat penampilan Zico pagi hari ini. Baju yang tidak di masukan kedalam celana, tidak memakai dasi dan rambut yang sedikit melewati kerah baju.
Zico berdecak.
"Bapak ini ada-ada aja pertanyaan nya. Sekarang saya lagi ada dimana? Tanya Zico pada pak Aziz.
"Di sekolah"
"Nah. Berarti saya sekolah dong, pak" Balas Zico sambil cengar-cengir.
"Kamu jangan banyak omong sekarang kamu ke lapangan" perintah pak Aziz.
Zico mengernyit.
"Kok saya di suruh ke lapangan, Pak? Emang nya saya salah apa? Saya kan mau belajar. Jadi sebagai murid yang budiman saya harus ke kelas" ucap Zico sambil memainkan kedua alisnya.
"INI PERINTAH !!! teriak pak Aziz.
Mendengar perintah dari pak Aziz, Zico mengelah nafas nya berat. Tidak ada pilihan lain selain menuruti perintah beliau.
Dengan langkah lemas, Zico membalikan badan nya lalu ia berjalan menuju lapangan basket.
**
Sesampai nya Zico di lapangan basket, seketika mata nya tercengang melihat penampakan ke-empat sahabatnya sedang berdiri menghadap tiang bendera dengan posisi hormat.
"Sekarang kamu berdiri disini sampai bel istirahat berbunyi" perintah pak Aziz pada Zico yang masih berdiri tak jauh dari keempat sahabatnya itu.
"Hei--- kamu dengar kan saya ngomong apa?!! Bentak pak Aziz membuyarkan lamunan Zico.
"Iya pak" balas Zico ketus.
Zico mengambil posisi berdiri tepat di samping Amanar, lalu ia menyikut perut Sahabatnya itu.
"Sejak kapan lorang berdiri disini? Tanya Zico pada Amanar.
"Sejak tadi" balas Amanar singkat padat dan jelas.
"Semua ini gara gara Andre, gue tadi nya gak mau sekolah karna gue tau kalo hari ini pak Aziz yang piket" Sungut Brylian kesal.
"Kok gue?" Andre tak terima bila dirinya menjadi sasaran Brylian atas kesalahan ini.
"Iyalah siapa lagi kalo bukan lo. Kan lo yang maksa kita buat sekolah hari ini?" Balas Brylian.
"Gue cuma ngajak Rendy sama Amanar bukan lo" Balas Andre lagi.
"Sama aja lo ngajak gue lah" Balas Brylian lagi tak mau kalah.
"Pede banget sih lo jadi orang!" Sewot Andre kesal. Padahal dirinya tidak memaksakan Brylian untuk sekolah hari ini.
"Lorang berdua bisa diem gak?" Zico menengahi keduanya yang kini sedang beradu argument.
"Bry duluan yang mulai"
"Andre yang mulai duluan Co"
"Bry!
"Andre!
"Bry!
"Andre!
"STOP!"
Brylian dan Andre langsung terdiam pada saat Zico membentak dan menyuruh mereka diam dan tak beradu mulut lagi.
*
Haloo haloo gaisss part pertama nih.
Semoga kalian suka ya sama jalan cerita nya.Tunggu cerita cerita selanjutnya yaa gais. Bakalan ada kejutan kujutan lain nya.
Penasaran gak nih sama aksi dari zico cs?
Tunggu part selanjutanya ya gais😘
Salam.
Selviria_
KAMU SEDANG MEMBACA
Zico the perfect BAD BOY✔
Novela Juvenil[Plagiat dilarang mendekat] [COMPLETED] [DALAM PROSES REVISI] mengisahkan tentang seorang pelajar SMA yang mempunyai hobi tawuran, bolos, membully dan berbuat ulah. Sifat nya yang dingin dan berwibawa membuat semua orang enggan untuk menyapa nya. Na...