Tok...Tok...Tok...
Tara mengetuk-ngetuk kaca mobil dengan keras. Gadis itu memasang wajah penuh iba-kepada Zico. Namun, pria itu sama sekali tidak bergeming pada saat Tara mencoba memohon agar dirinya di perbolehkan masuk kembali ke dalam mobil.
"DENGERIN OMONGAN GUE. GUE BISA JELASIN SEMUANYA" Teriaknya dar luar.
Zico melirik ke arah Tara dengan tatapan memanas. Pria itu sudah tidak bisa lagi memberikan Toleransi kepada Taraa. Baginya Tara sudah kelewatan, sudah berulang kali Zico mencoba meyakinkan diri bahwa Ocha akan sembuh. Namun, semua harapan itu seketika pupus-pada saat Tara dengan beraninya mengatakan bahwa Tidak akan lama lagi Ocha akan mati-Sungguh hati Pria mana yang tidak akan sakit jika ada seseorang mengatakan hal seperti itu tentang keadaan gadis yang sangat ia cintai.
Dengan suasana hati yang menggebu-gebu. Pria itu meremas Stir-mobilnya dan langsung menginjak pedal gas dengan keras.
Brem...Brem...Brem...
Zico melanjukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan Tara seorang diri di pinggir jalanan yang sudah tampak sepi. Pria itu tidak lagi memikirkan keadaan Tara jika gadis itu bertemu dengan Preman-preman suruhan Ayahnya. Baginya Tara memang pantas mendapatkan hukuman seperti itu.
**
Sinar matahari mulai menerobos celah-celah kaca jendela kamar Zico. Suara kicauan burung mulai terdengar dengan indah dari luar jendelaa. Dengan malas Zico meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja dengan mata yang masih tertutup rapat.
"Yaampun!" Ucap Zico sambil menepuk jidatnya saat ia melihat spam--chat yang Amanar kirimkan kepadanya.
'Amanar'
"Co"
"Woi bangun!
"P"
"P"
"P"
"P"
"Jadi kaga hari ini?
"P"
"Ah elah mana ni anak?!
"Woi!
Setelah melihat pesan dari Amanar, sontak Zico langsung menghempaskan selimutnya dan loncat dari atas tempat tidur berlari menuju kamar mandi.
Semalam ia sudah membuat janji pada Amanar bahwa hari ini ia meminta Amanar untuk mengantarkan dirinya ke toko bunga.
**
Zico berlari menuruni anak tangga dengan langkah cekatan. Sehingga membuat Bi Inah melongo saat melihat majikannya menuruni tangga seperti di kejar-kejar anjing.
"Mau kemana, Den?" Tanya Bi inah tepat Zico merampas kunci motornya di atas meja makan.
"Keluar"
"Loh ngga sarapan dulu?" Tanya Bi Inah lagi.
"Gue buru-buru"
Zico berlari menuju pintu keluar. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya ke arah Bi inah.
"Mama Lusy mana?" Tanya Zico saat mengingat ia tidak melihat Ny Lusy duduk di kursi makan. Biasanya wanita paruh baya itu sudah stand by duduk di kursi makan.
"Nyonya sudah pergi ke butik dari tadi, Den"
"Terus Bang Riandy kemana?" Tanya pria itu lagi.
"Den Riandy belum bangun"
Zico mengangguk paham "Yaudah. Lo jaga rumah. Inget jangan pernah buka pintu untuk siapa pun. Termasuk Tara, karna dia udah gue usir"
Bi inah langsung mengagguk paham. Ia tidak berani menanyakan hal mengapa Zico mengusir Tara. Tetapi yang jelas mungkin Tara telah membuat kesalahan yang--fatal pada pria itu sehingga membuat Zico murka dan tidak mau memaafkan dirinya.
**
Allah telah menyatakan dengan jelas dalam Al-qur'an. Bahwa Dia tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan Hambanya. Allah mengetahui kamu kuat dalam menghadapi semua rasa sakit ini. Maka dari itu Allah memberikan ujian sakit yang begitu berat ini kepada-mu Sayang.
Allah menguji kamu bukan berarti Allah benci kepadamu. Tetapi percayalah, Allah punya rencana lain di balik semua ini.
Adakalanya kamu tidak mampu menghadapi semua ini, tetapi Allah selalu punya jalan untuk Hambanya yang terus bersabar.Degggg!
Ocha terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali mengingat hal yang terjadi padanya barusan adalah sebuah mimpi atau nyata.
Di dalam mimpi itu ia bertemu dengan seorang Wanita yang belum pernah ia kenal sebelumnya. Wanita itu memeluknya dan membiarkan dirinya tidurr di pangkuannya. Wanita itu memakai gaun berwarna putih dan wajah yang sangat bercahaya. Siapakah wanita itu? Mengapa ia hadir di dalam mimpi Ocha?
Cklkkk!
Ocha tersadar saat pintu kamarnya terbuka.
"Kakak" Panggil Ayahnya.
Ocha menoleh dan tersenyum "Iya yah"
"Kamu sudah bangun?"
Ocha mengangguk.
Tn Budi memegang kening putrinya "Kakak kepalanya pusing?
Ocha mengangguk.
"Di depan ada Zico" Kata Tn Budi "Dan dia ingin bertemu kakak"
Ocha menggeleng lemah saat mendengar bahwa Zico datang untuk menemui dirinya.
"Kenapa Sayang?" Tanya Ayahnya.
"Kakak kecewa sama Zico" Jawab Ocha lirih.
Tn Budi langsung menggenggam erat tangan putrinya "Ayah tau kamu sangat kecewa dengannya. Tapi. Nak. Ngga baik terus-terusan begini"
Ocha hanya diam dan menunduk lemah.
"Masih mau tetap seperti ini?" Tanya Ayahnya.
Ocha mendongak saat mendengar pertanyaan Ayahnya "Kakak takut yah"
"Takut kenapa?
"Zico akan ninggalin kakak setelah melihat keadaan kakak saat ini"
Tn Budi tersenyum pedih. Rasanya ia ingin menangis mendengar keluhan putrinya.
Sambil membelai lembut rambut Ocha, Ayahnya berkata: "Cinta hadir untuk saling melengkapi kekurangan. Dan Ayah lihat Zico benar-benar mencintai kakak"
Ocha terdiam sejenak, kemudian ia mengangguk "Ocha mau ketemu Zico. Yah"
Tn Budi langsung tersenyum bahagia "Nah gitu dong"
"Tunggu bentar yah. Ayah panggil Zico dulu"
**
Haiii sekian lama aku baru update mohon maaf bangettt🙏
Insya allah bsk aku update lebih panjang. Semoga kalian makin suka ya😚
Oia anyway mampir yuk di cerita terbaru aku Judulnya The Most Wanted VS Bad Girl. Ceritanya di jamin seru dan baper parah dan ngga kalah seru dari ZTPBB.
Fans David maulana mana suaranya? Yuk mampir yukkk buruannnnn🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Zico the perfect BAD BOY✔
Ficção Adolescente[Plagiat dilarang mendekat] [COMPLETED] [DALAM PROSES REVISI] mengisahkan tentang seorang pelajar SMA yang mempunyai hobi tawuran, bolos, membully dan berbuat ulah. Sifat nya yang dingin dan berwibawa membuat semua orang enggan untuk menyapa nya. Na...