Pertama-tama aku mau ngucapin terimakasih sebanyak-banyaknya sama kalian para readers setia ZTPB yang selalu setia buat nungguin setiap kelanjutan Part demi Part yang aku publish. Aku gak tau gimana jadinya cerita ini tanpa kalian pembaca setia tulisan aku. Ada perasaan haru bercampur senang, haru karna gak nyangka sampe sekarang kalian masih tetap antusias sama cerita ini. Aku gak tau sih kenapa kalian bisa suka dan cinta sama cerita ini. Padahal awal mula aku buat cerita ini hanya khayalan belaka. Bermula aku jatuh cinta sama Zico dkk. Tiba-tiba ide untuk membuat cerita ini muncul aja di otak.
Dan bahagianya, aku gatau mau ngomong apalagi. Yang pasti aku sangat-sangat bahagia bisa selesain cerita ini dalam kurun waktu 8 Bulan.
TERIMAKASIH ATAS SEMUA PERHATIAN DAN WAKTU KALIAN UDAH LUANGIN WAKTU HANYA UNTUK MEMBACA CERITA INI. DAN TERAKHIR, AKU TURUTIN SEMUA PERMINTAAN KALIAN UNTUK NGASIH EKSTRA PART. SEBENARNYA PART INI UDAH AKU SIMPEN BUAT NOVEL NANTI, TAPI YAUDAHLAHHH KARNA AKU TAKUT BUAT KALIAN KECEWA JADIII AKU PUBLISH :)
SEMOGA KALIAN JANGAN KAGET YA BACA PART TERAKHIR ZTPB :"
SELAMAT MEMBACA😚
**
Ocha sudah sepenuhnya sadar dari komanya pasca Operasi pengangkatan sel kanker di tubuhnya 2 hari yang lalu. Gadis itu memandang wajah sosok pria yang kini sedang duduk di kursi tepat di hadapannya dengan tatapan tidak percaya. Apakah ini mimpi atau ini hanya khayalanya saja. Zico masih hidup, jadi selama ini pria itu kemana?
"Kamu kemana aja?" Tanya Ocha dengan suaranya yang lemah.
"Aku sama Ariska. Aku di sembunyiin sama dia"
"Selama ini aku hilang ingatan. Dan yang aku kenal cuma dia"
"Dia sudah cuci otak aku" Jelas Zico
"Apa kamu benci sama dia setelah kamu tau kebenarannya"
Zico terdiam sejenak, lalu pria itu berkata "Tentu"
Ocha tersenyum sambil berkata "Jangan pernah benci dia. Bagaimana pun juga dia sudah menjaga dan merawat kamu sampai sembuh"
"Tapi cha..
"Co, aku tau kamu pasti kesal dan dendam sama dia. Tapi aku mohon, buang semua rasa itu dan mulai mengikhlaskan"
"Ikhlas? Kamu nyuruh aku ikhlas? Cha kamu liat kan gimana kejamnya dia sama aku dan juga kamu. Dia tega celakain aku cuma karna mau pisahin aku sama kamu. Aku gak akan pernah bisa ikhlas chaaaa" Ucap Zico bersikeras pada pendiriannya.
Ocha terdiam. Gadis itu menatap Zico dengan pancaran matanya yang kosong.
"Aku sayang kamu Cha. Aku janji aku akan jagain kamu dan menenin kamu sampe kamu sembuh"
Ocha terhenyak dari tatapannya yang kosong. Gadis itu tersenyum pedih. Bibirnya yang pucat terlihat gemetar seperti ada hal yang ingin ia sampaikan.
"Kamu kenapa?" Tanya Zico saat melihat Ocha terlihat kesusahan untuk membuka mulutnya.
"Ma..ka..sih..ya..Zi..co" Suaranya berhetar.
Zico terdiam sejenak, pria itu terlihat bingung melihat kondisi Ocha saat ini. Ocha terlihat lemah dan terlihat lebih pucat dari Mayat.
"Makasih untuk apa Sayang?" Zico mengelus-elus kepala Ocha lembut, dilihatnyaa rambut Ocha telah rontok sehingga terbawa oleh tangannya.
Rontok? Batin Zico
Segera ia membuang semua pikiran negatif itu. Lalu ia kembali menatap Ocha.
"Kamu cepet sembuh ya Sayang" Katanya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zico the perfect BAD BOY✔
Fiksi Remaja[Plagiat dilarang mendekat] [COMPLETED] [DALAM PROSES REVISI] mengisahkan tentang seorang pelajar SMA yang mempunyai hobi tawuran, bolos, membully dan berbuat ulah. Sifat nya yang dingin dan berwibawa membuat semua orang enggan untuk menyapa nya. Na...