🌸🌸🌸

848 21 0
                                    

Hujan deras, disertai angin kencang seolah-olah ingin memisahkan kita berdua tetapi tidak bintang dan aku semakin dekat, kini hanya ada beberapa siswa yang masih berada di dalam kelas termasuk aku dan bintang.

" Bulan " ucapnya pelan

" Hemmm, ada apa bintang?" Jawabku lembut

" Pakailah ini kamu pasti kedinginan " sembari memberikan jaketnya.

'Bulan, andai kamu tau aku mengagumi mu entahlah kamu sadar atau tidak sudah lama aku memperhatikan setiap langkahmu aku menyukai semua tingkah kepolosan mu, bulan kau berhasil membuatku jatuh cinta padamu' batin bintang

Bintang hanya tersenyum memandangi jendela, entah apa yang sedang dia pikirkan tetapi aku rasa dia sedang bahagia.

" Bintang, pernah kecewa ga sama sahabat kamu? " Memulai pembicaraan

" Pernah " jawabnya singkat. " Apa yang pengen lu ceritain? Silahkan gua dengerin ko" lanjutnya bicara.

" Emmm enggak ko, karena apa? "

" Dia bohongin gua, dia ngejebak gua dalam satu masalah besar dan sekarang gua ga tau harus apa " suaranya perlahan melemah.

Dering handphone ku berbunyi, ya ampun lagi-lagi di saat seperti ini ada saja yang mengganggu membuatku geram. Saat aku melihat di layar ponselku terpampang nama Anwar, ya ampun dasar kuman yang tidak tau waktu! Arrrrrggghhhh lebih baik aku blokir nomor telepon nya agar dia tidak bisa menghubungi ku lagi.

" Kenapa di riject? Barangkali penting, oh iya udah ngabarin ibu lu belum ?

" Ga penting, biasa mantan! Fu*k for ex-boyfriend !  Hehe" tersenyum lebar "Hemmm Mamah sama papah gua udah meninggal, gua tinggal sama Kaka gua " tersenyum getir

" kamvret kau haha, eh sorry gue ga tau, oh iya lu belum jawab pertanyaan gue "

" iya gpp ko, hemmm pertanyaan apa ya " berpura-pura lupa.

" Pikun, lu kenapa ? " tanyanya sambil menatap wajahku.

" Iya gapapa kok, sebenarnya gua sama baby dan nana sahabatan udah lama banget tapi semenjak dia punya temen baru dia ga pernah chatt gua, ga pernah ngajak maen dulu gue Nana, sama baby selalu bertiga kadang berepat sama Kaka gue, Kakak gue Anggara putra mahkota dia kerja sambil kuliah. Oh iya sahabat gue itu berubah banget ga kaya dulu dan dia ngebully gue di grup Pramuka tanpa sepengetahuan gue dia nyebarin foto konyol gue dan lebih parahnya dia ga ngakuin gue sebagai sahabatnya " perlahan air mata meluncur bebas di pipiku.

" Emmmmm lu cuma kaya gitu aja sampe galau? Heh hidup lu bukan sekedar tentang mereka ko! masih bisa cari sahabat yang Laen yang lebih pantes, lu anak taekwondo ko cengeng banget sih! Lo di uji kaya gini aja udah down, lu masih bisa nyelesain ini! Ga kaya gue " sambil mengelus pipiku yang basah karena tetesan air mata.

" Tapi Lo ga ngerti yang gue rasain, gue kecewa sama Nana, tapi gue sama baby udah baikan sih.... Emmm emang lu kenapa? Lu ko tau gue anak taekwondo yang tau kan cuma Nana sama baby? " Menatap wajahnya.

" Gue tau, gue juga pernah di khianatin sama sahabat gue. Tapi dengan lu kaya gini mereka malah ga ngerti sama lo, Lo harus ngomong sama mereka bukan diem kaya gini ada beberapa orang yang harus di blak blakin dan ada juga yang harus di diemin. Jelas gue tau, gue kan anak taekwondo, Lo ga pernah liat gue latihan? Ya gue emang jarang masuk tapi gue sering liat lo.... " Berhenti berbicara dan memalingkan wajahnya.

Saat mendengar perkataan bintang yang seperti itu membuat hati kecilku berfikir, ternyata selama ini aku yang salah dan baru tersadar apa yang telah aku lakukan, aku egois aku ingin di mengerti tetapi tidak mau mengerti orang lain.

" Lu Kenapa? Apa yang terjadi ? Gue ga pernah merhatiin orang sekitar jadi gue ga tau hehe sebenarnya gue mau ngomong sama Nana tapi dia selalu sibuk " ucapku lirih

" itu kesalahan lo.... Hujan udah reda, gue anterin Lo pulang " ucapnya pelan.

" Baiklah " bintang aku ingin kau menjawab semua pertanyaan ku ' ucap batinku geram '

Bintang hanya terdiam, dan aku pun memilih untuk membisu entah harus sampai kapan keadaan ini akan berlangsung. Dan menyaring semua ya dia katakan padaku.

Bulan Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang