Ketika tuhan memberikanku kesulitan aku selalu percaya bahwa Tuhan pun akan memberikan kemudahan, tuhan memberikan kesulitan bukan karena dia membenciku, aku tau Tuhan ingin aku menjadi lebih baik semoga aku bisa mencari cara agar hati yang telah hancur ini menjadi utuh lagi dan semoga saja doa yang aku panjatkan akan di dengar oleh nya, ketika kita bersedih ingatlah tuhan sebab Sanya dia lah yang mampu membantu kita, dia juga yang akan memberikan kemudahan di setiap masalah jikalau kita mau berdoa, bersabar dan berusaha. Maka Tuhan Mun akan selalu menolong mu.
" Maaf bunda sebelumnya apa kita pernah bertemu ? " Tanyaku heran.
" Iya sayang, kakak kamu kan sahabat nya anak ibu Indro Hardjodikoro yang kerja di kafe, waktu itu bunda liat kamu lagi duduk sendirian di kafe " sambil duduk di samping ranjang rumah sakit.
" Bunda bintang nitip bulan ya, bintang mau pulang dulu " ucapnya pelan sembari mencium tangannya.
" Iya sayang, hati-hati nanti pagi kamu mau sekolah ga? Udah beberapa hari kamu ga sekolah " ucapnya sembari memberikan jaket berwarna abu-abu.
" Yaudah, makasih bunda makan dulu ya bulan assalamualaikum " sambil melambaikan tangannya.
" Kata bulan kamu pacaran sama bintang? Sejak kapan? Kamu lebih cantik daripada yang ibu bayangkan " sambil menyuapi ku bubur.
" Emang bintang selalu cerita tentang aku Bun? Aku sama bintang cuma temenan ko Bun hehehe bintang cuma berlebihan aja " sambil tersenyum simpul.
" Iya bintang selalu ceitain tentang kamu, saat ibu di rumah sakit cuma kamu yang dia ceritakan bintang menyukai mu nak " sambil tersenyum " Buda sudah tau juga tentang kakak kamu jangan bersedih lagi nak di sini ada bunda, anggap saja bunda sebagai mamah mu " sambil menyuapi ku.
" Kalo boleh tau dia cerita apa Bun? Iya bunda makasih ya " sambil tersenyum.
" Bintang cerita kalo dia di tolong wanita cantik tapi dia bilang kamu tuli, ibu sempat percaya tapi ternyata dia bohong, dia bilang dia jatuh cinta sama kamu saat melihat mata bulat mu yang indah dan sekarang ibu percaya matamu indah nak " sambil mengelus puncak rambutku.
" Oh iya bintang waktu itu kenapa ya Bun, ko dia bisa pingsan di jalan gitu ?" Sambil mengerutkan dahi ku.
" Waktu itu bintang abis bertengkar dengan kakaknya, bintang sudah tau jika kakaknya sekarang pengguna obat terlarang, bintang melampiaskan amarahnya dengan segala cara "
" Oh gitu, terus bunda gimana kondisinya sekarang? Pasti bunda marah banget ya sama bang Indro " tanyaku pelan.
" Alhamdulillah sehat, bintang lah yang menjaga ibu, Samapai dia ga masuk sekolah dan ketika ibu tau anak pertama ibu adalah pengguna obat terlarang ibu marah dan langsung syok berat sampai hampir terkena serangan jantung. " Sambil membenahi kotak bubur yang telah habis.
" Alhamdulillah deh Bun, untung ibu masih di berikan kekuatan untuk sembuh dan di berikan kesabaran "
" Kesabaran itu bukan datang tapi kita sendiri yang menciptakan agar kesabaran itu Takan pernah habis dan takan pernah terbatas " " Bulan, jikalau kamu merindukan mamah peluk saja bunda bunda bakal nemenin bulan terus " lanjut nya bicara.
" Makasih bunda, nanti aku tinggal sama siapa Bun aku takut jika tidur sendirian di rumah " ucapku pelan.
" Kan ada bunda, nanti bunda boleh nginep di rumah kamu kan? " Ucapnya pelan membuat hatiku merasa lebih tenang.
Seakan sesosok mamah hadir dalam hidupku entah kenapa aku merasa kehadiran bunda membuat ku lebih tenang, jam sudah menunjukkan pukul 20: 29 aku dan ibu sudah berkemas untuk pulang sebelum aku pulang seorang dokter melepaskan perban dan luka jahitan ku. Tak lama kemudian bintang datang untuk membawakan beberapa barang ke rumah ku.
Hari ini seakan aku merasa mamah berada di sampingku bunda mendampingi setiap langkahku yang lemah merangkul ku agar tidak terjatuh, di setiap masalah yang ada pasti ada saja hikmah tuhan berikan kepadaku.
Di perjalanan pulang aku hanya terdiam, memejamkan mata dan sesekali melihat jendela mobil yang tertutup, bunda yang ada di sampingku sudah lelap tertidur bintang yang duduk di kursi depan entah apa yang di pikirkan sekarang Tetang hidupnya.
Hati ini merasa bersalah, betapa bodohnya aku memilih melukai diri seperti ini tidak sesuai dengan harapan tetapi malah membuat orang lain terkena batunya membuat mereka jadi sibuk mengurus ku.
" Bundah kita udah sampai sahut bintang " sambil membuka pintu mobil.
" Bintang " sahutku pelan.
" Apa sayang ? Sambil membukakan pintu mobil.
" Bunda kayanya kecapean banget ya ? "Sahutku pelan.
" Iya dua hari ini bunda tidur hanya beberapa jam " ucapnya pelan sambil mengeluarkan tas Yeng berisikan pakaianku dan boneka taddy bear.
" Aduh bunda keenakan nih " sambil keluar dari mobil.
" Pak semua jadi berapa ? " Sahut bintang pada supir taksi online.
" Jadi 55 ribu kak " sambil membuka membuka pintu mobil.
" Ni ya mas, makasih " sambil memberikan uang kepada supir taksi online.
" Iya kan, terimakasih semoga pacar nya cepet sembuh " sambil masuk ke dalam mobil.
" Bunda aku pulang aja atau tidur di sini? Aku mau pulang tapi udah larut malem gini " ucap Bintang.
" Bulan, apakah bintang boleh tidur semalam di sini ? " Tanya bunda sambil menghampiri ku di sofa.
" Silahkan aja Bun, tidur di kamar ka anggara aja " ucapku pelan.
" Kamu belum mau tidur? Makasih ya bulan maaf ya tadi ga bantuin kamu jalan ada bunda sih, sebenarnya aku cemburu sih hehehe " ucapp bintang sambil cengengesan.
" Ah dasar kamu, yaudah kalian ngobrol dulu aja, bunda mau beresin kamar dulu buat bulan, jangan terlalu malam ya bintang kasihan kan bulan belum sehat betul "
" Iya bunda " sahut bintang.
Saat aku dan bintang berdua aku merasakan kesedihan itu datang lagi, mengingat kak Anggara yang di tangkap polisi dan mengingat wajah mamah dan papah saat aku masih kecil. Sungguh batinku tersiksa ada di rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang
Teen FictionHidup bukan hanya tentang kebahagiaan ada kalanya Kekecewaan akan menerpa perjalanan hidup, maka kamu harus bersiap untuk mencari cara bagaimana kamu tetap tegar. Ini kisah tentang persahabatan dan percintaan yang mungkin pernah terjadi pada kalian...