" Bulan kenapa? Kamu menangis ? Apa luka nya terasa sakit? " Ucap bintang sambil mengelus pipiku dengan lembut." Aku sedih, aku ga tau harus apa dan sekarang aku malah ngerpotin kalian, aku malu sama luka yang ada di tanganku ini padahal aku yang membuat luka ini " tersenyum getir.
" Ga ada yang di repotin, aku sama bunda seneng ko bisa bantu kamu kita sama-sama saling menolong bunda udah nganggap kamu sebagai keluarga jadi kamu ga perlu bilang kaya gitu lagi " sambil mengelus rambut panjang ku.
" Terimakasih ya kalian udah baik banget sama aku, bintang apakah kamu rindu bang indro? Oh iya aku belum liat ayah kamu " sambil tersenyum simpul.
" Iya sayang, aku ga pernah kangen sama manusia kaya dia! Dia sama aja sama ayah yang entah dimana ! Aku benci kedua manusia itu ! " Mengepalkan tangannya seakan ingin memukul orang yang di maksud.
" Eits sayang? Ga boleh kaya gitu gimanapun mereka, mereka tetep keluarga kamu " mencoba menenangkan bintang dengan mengelus rambutnya.
" Kan aku sayang kamu bulan " ucap nya pelan.
" Oh " jawabku pelan.
" Eh ko gitu sih, kamu belum jawab pertanyaan ku yang tadi " sambil memanyunkan bibirnya yang merah muda.
" Hahaha kamu lucu ya kalo gitu, aku kan udah pernah bilang ke kamu urus saja wanita yang selalu ngejar kamu dan berusaha menjadi milikmu " sambil tersenyum simpul.
" Kamu baru sadar ya makanya perhatiin aku nya lebih dekat jangan berjauhan mulu, aku udah ngurusin mereka ya walaupun mereka marah-marah tapi aku ga peduli " sambil merangkul pundak ku.
" Iiiiiiiiiihh, apaan sih? " sambil menjauh dari bintang.
" Emmmm ngambek kan " sambil mengelus-elus rambutku.
" Emmmm bodoamat " jawabku ketus.
" ketauan kalo cemburu " sambil tertawa kecil.
" Baby sama Nana gimana? Gimana keadaan mereka? Aku baru inget mereka kan yang nolongin aku " sahutku pelan.
" Baby galau berat gara-gara kak Anggara dan Nana dia baik-baik aja dia khawatir tentang kamu " jelasnya dengan lirih
" Brengsek emang Orang yang ga tau diri ! " Ucapku kesal.
" Udah jangan kaya gitu, gue ga suka kalo Lo bilang kasar kaya gitu " sambil mengelus pipi chubby ku.
" Maaf, abisnya aku kesel aku kasian sama baby andai aku ga egois " sahutku.
" Kamu ga salah, besok aku ga bakal sekolah aku mau nemenin kamu aja " ucap nya pelan.
" Bukan nya kamu udah beberapa hari ga sekolah? Nanti gimana? " Mengerutkan dahi ku.
" Bukan beberapa hari, tapi udah berminggu-minggu aku ga sekolah. Kenapa kamu berhenti dari eskul taekwondo? "
" Gila lu, kenapa ga sekolah? Udah ga sreg aja besok aku mau sekolah " sambil memejamkan mata sejenak.
" Biasa gara-gara si indro kw " ucapnya ketus.
Aku hanya terdiam mendengar nya, hari sudah semakin larut malam aku dan bintang masih asyik bercengkrama bercerita segala hal, menceritakan segala masalah yang terjadi dalam kehidupan masing-masing. Tapi saat kami bercinta tiba-tiba bintang berdiam, dan mulai mencari sesuatu di dalam saku celana panjangnya.
" Bulan tetaplah menjadi teman untuk bintang meski bintang itu akan pergi tetapi akan ada bintang yang lain yang akan menggantikan bintang yang hilang tersebut " sembari memberikan gelang berinisial K
" Bintang, kenapa? Ko tiba-tiba ngasih aku gelang berinisial K? " Sembari menatap wajah bintang.
" K itu adalah kejora, agar kamu selalu bersinar untuk menerangi seseorang yang akan selalu menjaga kamu " sembari memakaikan gelang tersebut " bulan aku sangat menyukai mu sejak awal masuk sekolah, aku selalu mencari cara untuk dekat dengan mu tetapi ketika aku mulai menyerah kamu datang dengan sendirinya, dan kamu mampu membuat hatiku bersinar lagi " lanjutnya bicara.
" What? Ga salah? " Jawabku kaget.
" Aku ikut taekwondo biar deket sama kamu, eh kamu mah malah deket sama si gigi pager aku cemburu tau " merengek seperti anak kecil.
" Eyyyy, siapa tuh? Nah loh ko cemburu? Hahaha kamu lucu tau kalo kaya gitu hahaha jadi sayang " sambil tertawa geli.
" Si itu loh yang gigi nya di pakein pager biru, uuuuuuunnnnccccchhh kamu romantis juga ya heummm jadi makin sayang " sambil tersenyum
" Daffa? Sayang kalo mau di buang hahaha " sambil tertawa
" Iya itu, kamvret kau " sambil memanyunkan bibirnya.
" Bintang Aku tidur dulu ya " sambil berjalan menuju kamar.
" Beristirahat lah bulan, agar kau selalu bersinar " sembari memeluk tubuh ku dari belakang.
Sontak membuat hatiku tersentak dan dengan cepat aku melepaskan pelukannya, tetapi sial tubuh bintang lebih kuat dari pada tubuh ku yang lemah ini.
" Bintang lepas ! " Sahut ku kesal.
" Maaf " sembari melonggarkan pelukannya.
" Dasar ga sopan ! " Sambil berlari kecil.
Bintang hanya terdiam saat melihat ku seperti itu, entah seperti apa ekspresi wajah ku saat marah tadi. Aku sangat tidak menyukai perlakuan bintang buang tidak sopan seperti tadi, siapa pun wanita yang di perlukan seperti itu pasti akan melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Dan Bintang
Teen FictionHidup bukan hanya tentang kebahagiaan ada kalanya Kekecewaan akan menerpa perjalanan hidup, maka kamu harus bersiap untuk mencari cara bagaimana kamu tetap tegar. Ini kisah tentang persahabatan dan percintaan yang mungkin pernah terjadi pada kalian...