Hari itu, harusnya aku bergerak satu langkah lagi.
Dan aku yakin masa depan bisa berubah.
Harusnya aku tak perlu ragu. Tak perlu memikirkan banyak alasan. Harusnya aku tak perlu banyak menahan diri ini.*
Time capsul
Started
*Hari kelulusan. Riuh kebahagiaan kental sekali disekitarku.
Tawa, tangis, bahagia dan tatapan penuh bangga tercetak sangat jelas diwajah para siswa yang baru saja meninggalkan gymnasium.Beberapa adik kelas berkumpul dimasing -masing kakak kelas yang baru saja keluar dari gymnasium. Ada yang memberikan pelukan hangat, ucapan selamat,memberikan sebuket bunga dan masih banyak lagi.
Dan disini aku sebagai salah satu siswa yang baru lulus dari bangku SMA ini tengah terdiam dalam jarak 5 meter dari seorang gadis bersurai hitam sebahu itu. Menatapnya dengan lekat sambil berusaha memantapkan diri.
Lee Daehwi, tarik nafas, keluarkan, tarik nafas, keluarkan. Tenangkan dirimu semua akan baik- baik saja. Semua akan berjalan lancar. Jangan tunda lagi. It's a last chance. Daehwi fighting!
"Somi!"
Tunggu, jangan berpikir itu seruan dari seorang Lee Daehwi. Aku sendiri pun terkejut mendengar teriakan lantang nan tegas itu.
Sontak saja seluruh atensi tertuju pada kedua sosok itu."Ayo berkencan denganku! Jika aku orang yang bisa membuatmu tertarik mari kita berpacaran!" teriaknya dengan lantang (lagi) seketika saja penyataannya membuat riuh para siswa -siswi yang terdecak kagum akan keberanian pria bergigi behel itu.
"Ayo kita coba, sepertinya kau orang yang menarik" jawaban positif dari Somi membuat keadaan kian riuh kembali.
Ahahha. Lelucon konyol macam apa ini.
3tahun aku harus mengumpulkan seluruh keberanian ini dan sebelum memulai start aku telah didepak duluan."Sungguh miris sekali kau, Daehwi -ya" ledekku untuk diriku sendiri.
*
Time capsul
End
*Jika keberanian itu datang. Penyesalan ini tak perlu membayangiku.
Terkadang menjadi terus terang itu lebih baik dari pada terlalu banyak berpikir tentang konsekuensi."Hy Daehwi, sudah lama ya!" sapanya dengan penuh ceria disertai senyuman meneduhkannya.
"Hm, sudah lama. Bagaimana kabarmu Somi?"
"Baik Hwi, kau bagaimana?"
"Baik juga..." konyol sekali. Bagaimana aku bisa baik - baik saja jika aku masih melihatmu penuh damba setelah sekian tahun berlalu?
"Syukurlah, kudengar angkatan kita akan mengadakan reuni, kau datang?"
"Aku tak begitu yakin..."
"Hm, begitu. Padahal jika kau datang kan lebih menyenangkan- Mommy!" ucapan Somi terhenti begitu saja saat seorang anak lelaki berkisar usia 5 tahun itu berlari mendekat kearah kami.
"Hey jagoan, dimana daddy?"
"Itu daddy menunggu mommy didekat pintu."
"Baiklah, Hwi aku pulang duluan ya. Jeongin sudah menunggu. See next time"
"Oh ya, see you next time too. Titip salamku untuk Jeongin"
***
Penuh keragu-raguan + Pengecut = Aku sangat menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Capsul Series| K- Idols✔
Short StoryIni hanyalah kumpulan kisah patah hati. Dan Time Capsul akan membagikan cerita serta pengalaman didalam nya. Warn; crackpair K-idol story. DLDR