Yuqi➡Jhonny

33 7 0
                                    

Garis takdir ini terlalu lucu untuk ditertawakan dan akan menjadi menyebalkan jika ditangisi. Aku yang begitu polos sampai sebodoh itu jatuh dan terpedaya. Namun, pada akhirnya aku tak mampu menyalahkannya. Karena aku tak memiliki hak dan juga merasa semua itu juga tak patut untuk disalahkan. Disini yang ada, aku yang terlalu bodoh.

"Kakak terlihat bahagia ya. Kau berbohong saat itu berkata tak bahagia sama sekali."



*
Time Capsul
Started
*

"Pagi Yuqi"
Sapaan hangat itu salah satu penyemangatku untuk datang ke tempat kerja part time ini. Tentu saja karena si bartender baik hati nan menawan itu yang selalu menjadi moodmakerku.

"Pagi juga, kak Jhonny"
Ia nama pria itu Jhonny seo. Bartender sekaligus pemilik cafe ini. Ia 4 tahun lebih tua diatasku. Pria baik hati yang begitu ramah sekali. Membuat diri ini merasa nyaman.

"Sudah sarapan?" tanya nya dengan senyuman yang sangat manis.

"Tentu, kakak sudah? Kak Jhonny terlihat semangat pagi ini"

"Sudah juga. Tentu saja semangat, karena pagi ini aku melihat senyuman Yuqi jadi aku merasa jauh lebih semangat" ujarnya begitu lancar sambil mengusap pelan pucuk kepalaku.

Baiklah, jangan tanyakan bagaimana nasib hatiku. Tentu saja aku ambyar. Astaga, ia dengan mudahnya berkata manis dan ini bukan pertama kalinya. Bagaimana mungkin aku bisa berhenti untuk berharap lebih?

"Semangat kerja nya ya, anak manis" setelah itu ia kembali mengusap pucuk kepala ini dan beranjak pergi meninggalkan dapur.

"Astaga tolong selamatkan hati ini"

*

Waktu telah menunjukkan pukul 4 sore. Giliran part time ku sudah berakhir. Tandanya aku harus segera berpisah dengan kak Jhonny. Padahal aku masih ingin melihatnya lebih lama. Bagaimana ini?

"Yuqi, kau sudah mau pulang?" tiba- tiba sosok yang sejak tak sedang kupikirkan itu tengah berdiri dengan santainya dihadapanku. Responku hanya mampu mengangguk kaku karena masih merasa terkejut.

"Mari pulang bersamaku, ada tempat yang ingin ku tunjukan padamu"

*

"Mwahh! Tempatnya bagus sekali. Dari mana kak Jhonny tau tempat seperti ini. Sangat indah sekali" kak Jhonny ternyata mengajak ku pergi suatu danau buatan yang memili bangku ditepi danau nya. Dengan dipadu langit senja saat ini membuat tempat ini sangat memukau terlebih lagi ada kak Jhonny juga.

"Kau orang pertama yang kuajak ketempat ini. Syukurlah jika Yuqi suka tempatnya" lagi, kak Jhonny tersenyum begitu teduh.

"Tentu saja, aku sangat suka sekali. Terlebih ada kak Jhonny juga disini" gumamku pelan namun, aku yakin kak Jhonny mampu mendengarnya. Terbulti dari kak Jhonny yang mengusap pelan pucuk kepalaku sambil beberapa kali mengelus pelan pipiku.

"Kucing kecil ku manis sekali"

"Lain kali, akan ku ajak ketempat yang indah lainnya ya, Yuqi"

"He'um..."

"Duhh, jangan bikin gemas gitu. Jadi pingin cium'kan jadinya"

"Ehhh?"

*
*
Jangan tanyakan bagaimana kelangsungan hubungan kami. Kami dekat lebih dari pegawai dan pemilik. Tapi hubungan kami tak sejauh seperti pacaran. Entahlah begitu abu-abu. Tapi, kak Jhonny juga tak banyak berkata hanya menunjukkan perhatian-perhatian yang mungkin bisa ditanggapi salah paham oleh orang lain.

Tapi mau bagaimana lagi rasa suka ini hanya bisa kutanggung sendiri. Karena aku tak ingin membebani kak Jhonny. Dia terlalu baik, aku jadi takut salah paham akan kebaikan nya.

"Kau sudah dengan kabar belum?"

"Kabar apa memangnya?"

"Dengar- dengar bos Jhonny akan segera menikah dengan seorang wanita dari kalangan kelas atas"

"Heiyy, bukannya bos dekat dengan Yuqi. Lalu bagaimana dengan Yuqi?

"Kurasa Yuqi hanya dipermainkan. Lagi pula kurasa bos hanya simpati terhadap Yuqi"

Kurasakan air mata telah membasahi wajah ini. Benarkah seperti demikian? Aku hanya dipermainkan dan semua ini hanya perasaan simpati. Dan apa tadi katanya kak Jhonny akan menikah? Berita ini sungguh mengejutkan sekali. Aku merasa dibodohi sekali.

Saat aku akan berbalik untuk pergi meninggalkan dapur. Dapat kulihat kak Jhonny tengah berdiri mematung di depan pintu. Aku berusaha untuk tersenyum menatap kedalam matanya. Seolah mencari jawaban yang ingin kuketahui.

"Se-selamat ya kak Jhonny"

"Ini bukan seperti yang kau pikirkan. Kami dijodohkan. Aku tak menginginkan pernikahan itu!" sergahnya berusaha menjelaskan. Lagipula untuk apa berusaha menjelaskan padaku. Bukankah itu tak penting lagi.

"Walaupun begitu kak Jhonny tak bisa menolak pernikahan ini,bukan? Aku harap kak Jhonny bisa bahagia. Aku permisi" dan kurasakan pipiku kembali basah. Aku tak mampu menyembunyikan luka ini lebih lama. Terlalu menyakitkan.

Bahkan disaat aku ingin menyatakan perasaan ini. Aku tak mampu berucap dan menegaskan perasaan yang kumiliki.

*
Time Capsul
Ended
*

Kini aku duduk terpekur mengamati para tamu yang tengah berlalu lalang menikmati pesta serta jamuan yang telah disediakan. Senyuman bahagia tak lepas dari kedua pasangan yang kini tengah menjadi raja-ratu sehari.

Sungguh ironi sekali. Datang keacara pernikahan orang yang kau cintai dan tanpa gandengan. Terlihat semakin menyedihkan, bukan?

"Kak Jhonny bilang tak menginginkan pernikahan ini. Tapi nyatanya kau menikmati pestamu. Setidaknya tunjukkan bahwa kau memang tak menginginkan nya"

"Jangan-jangan kalimat kemarin hanya ucapan penenang saja"

"Hingga sejauh ini, aku masih saja sulit membencimu, kak"

*

Aku terlalu terlena dengan keabu -abuan yang kau berikan. Hingga aku tak sadar keabu-abuan itu kini berubah menjadi gelap- Yuqi

*








FIN
Story end
See u next part
Don't forget vomentt 🙋

Time Capsul Series| K- Idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang