Eunha➡Jungkook

45 7 0
                                    

Padahal kita jatuh dengan bersamaan. Tapi, kenapa hanya aku yang merasa sakit ini?

Kalimat itu bukankah terdengar klise? Tapi nyata nya memang hanya aku yang sakit sendiri dari jatuh ini. Sungguh konyol. Padahal kita pergi bersamaan namun, mengapa hanya aku sendirian yang kembali?

*
Time Capsul
Started
*

"Kookiee mornn!" sapaku penuh semangat saat memasuki pelantaran halaman rumahnya.

"Morn too Nana" sapanya dengan senyuman gigi kelinci khasnya. Ugh! Asupan pagi yang membuat lemah saja.

"Kau sudah membuat tugas Fisika?" tanyanya sambil membenahi anak rambutku yang berantakan. Kebiasaan Kookie dipagi hari memang seperti itu. Dan jangan tanya bagaimana keadaan hatiku. Ambyarr sudah tentunya.

"Belum, aku salin punyamu yaa, heum" ujarku dengan puppy eyes andalanku.

"Bai - "

"Wahh! Pagi-pagi kalian sudah mesra saja. Bikin iri yang jomblo disini tau" ucapan Jungkook terputus karena Jieun eonnie tiba -tiba muncul didari rumahnya yang terletak tepat disamping rumah Jungkook. Senyuman angelnya sangat menentramkan hati ini. Dan lihatlah Jungkook tak berkedip sedikitpun. Dasar lelaki!

"Ini bukan mesra namanya noona. Aku hanya sedang merawat anak anjingku yang manja" terdengar jelas ledekan Jungkook yang sontak saja membuat moodku jatuh. Dan lihat Jieun eonni mengusap -usap pucuk kepala Jungkook yang sontak membuat si oknum terdiam seperti orang bodoh!

"Hust! Kookie nggak boleh ngomong seperti itu" dan dengan tampang dungunya Jungkook mengangguk menurut.

"Dasar bucin,huh!" sergahku cepat yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari si oknum bucin.

"Eonni aku duluan ya!" ucapku yang seraya meninggalkan Jungkook yang masih betah menatap Jieun eonni.

*

Malam itu hujan turun dengan derasnya. Padahal Jungkook sudah janji akan segera menjemputku. Dia bilang tak akan lama sampai ketempat les ku. Ini sudah 2 jam aku menunggunya. Dari yang tadi mendung hingga sekarang hujan deras. Ck! Apa dia terjebak hujan ya makanya telat menjemputku.

"Apakah dia baik -baik saja ya?" lirihku pelan yang masih saja menatap kosong kearah jendela besar disampingku yang langsung berhadapan dengan jalan raya.

"Kuharap dibaik-baik saja"

Satu jam setelahnya, aku masih menunggu. Diluar sudah mulai gerimis. Apakah lebih baik aku berjalan kehalte saja. Menunggunya disana. Pikirku.

Saat perjalanan menuju halte, disana aku melihat sosok yang sangat familiar sekali. Bukankah itu Jungkook dan Jieun eonni? Kenapa mereka bisa bersama.
Dengan cepat aku meraih ponselku untuk memastikan apakah itu benar Jungkook atau bukan.

Kookie🐰

Kau dimana?
21.09

Kookie, kau jadi menjemputku kan?
21.12

Jeon Jungkook?
21.15
Read

Kookie🐰

Mian Nana, sepertinya aku tak bisa menjemputmu. Jieun noona sedang membutuhkan ku.

Maaf ya, pulanglah naik taksi. Besok kuganti uangnya.

Air mataku berjatuhan begitu saja. Harusnya kau memberitahu lebih cepat. Jangan membuatku menunggu seperti orang bodoh Jungkook -ah. Aku tahu Jieun eonni adalah prioritasmu. Tapi, tidak seperti ini juga caranya. Jika aku tak mengirimi mu pesan apakah aku akan berakhir dengan terus menunggumu seperti orang bodoh? Padahal aku tahu kau bahkan tak ingat bahwa aku tengah menunggumu.

"Aku tak butuh uang gantimu Kookie,"lirihku yang kini tengah mengahapus kasar linangan air mata ini.

*
Time Capsul
Ended
*

Cinta ini memang harus berakhir. Semua ada kadar expired nya. Cinta bertepuk sebelah tangan selama 15 tahun ini harus berakhir. Hidupku harus berjalan maju.

Walaupun saat itu kami jatuh dengan bersamaan. Namun, kami jatuh ditempat yang berbeda. Dan perbedaan itu yang membuatku terluka sendirian.

Jung Eunha. Kau berhak bahagia. Dan cerita cintamu dengan Jeon Jungkook yang bahkan belum sempat dimulai harus segera kau tutup.

"Nana Aunty!"panggilan yang sangat kuhapal itu kini tengah menyapaku. Senyuman gigi kelincinya membuatku terpana beberapa saat.

"Hai boy!" sapaku tak kalah semangat. Lihatlah bolah mata jernihnya membuatku kembali terpana.

"Nana aunty kenapa melamun? Melamunkan Junggoo ya?" lihatlah bocah kecil ini dengan tatapan usilnya sangat mirip dengan ayahnya.

"Dasar PD,huh!"

"Jujur saja, jangan sok jual mahal. Tunggu Junggoo 10 tahun lagi ya, nanti Junggoo akan melamar Nana" ucapnya dengan lagas. Kalimat itu sontak membuatku terhenyak. Kalimat itu juga pernah terucap oleh Jungkook beberapa belas tahun yang lalu.

Apakah dia masih mengingatnya? Aku tak yakin. Pikirku.

"Saat itu tiba,Nana sudah terlalu tua untukmu Jeon Junggoo" ucapku dibarengi dengan usapan pelan pada pucuk kepala laki-laki manis ini.

*
Pada akhirnya jatuh ini terasa menyakitkan karena aku sendirian yang merasakannya. Kita jatuh hati ditempat yang berbeda Jeon Jungkook. -Eunha

*







Fin
See u next storyy
Voment juseyonggg

Time Capsul Series| K- Idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang