Jaehyun➡Sohye

51 10 0
                                    

Kesalahan terburuk.
Tepat dibawah guyuran hujan lebat. Sore hari yang sangat gelap gulita itu.
Aku terbawa dalam kenangan buruk yang membelenggu diri ini dengan sebuah rasa penyesalan serta permohonan maaf yang tak mampu tersampaikan dengan benar.

"Maaf, sekali lagi maafkan aku..."

*
Time capsul
Started
*

Gadis dengan tatapan kosong itu. Hanya ekspresi datar yang selalu menghiasi wajahnya. Beberapa bagian tubuhnya juga dihiasi banyak lebam. Entah karena apa. Banyak rumor beredar itu karena ulah ayahnya yang pemabuk. Tapi aku tak begitu yakin.

Ia bagaikan anak kucing yang tersesat dan memilih untuk menyendiri. Menghabiskan waktu luang istirahat dengan bersandar dibawah pohon maple sambil menikmati semilir angin.

"Aku punya permainan menarik. Dan kalian harus ikut!" seruan dari pria kebangsaan Jepang itu menggema dengan lantangnya memenuhi ruang markas kami. Membuatku terbangun dari lamunanku.

"Kali ini apa lagi Nayuta?" gumam Taeyong dengan tatapan malasnya.

"Kalian tahu Kim Sohye,kan?"

"Gadis aneh nan bermasalah itu,kan?" sahut Mark yang kuketahui bahwa bocah itu memang satu kelas dengan si Sohye. Seketika saja atensiku tertarik penuh oleh penuturan kelanjutan dari Yuta.

"Hm, mari jadikan dia target baru kita. Rasanya pasti akan menarik bermain -main sebentar dengan gadis kecil itu"senyuman penuh makna itu terukir dengan liciknya menghiasi wajah seorang Nakamoto Yuta.

Dan permainan segera dimulai!

*
*
*

Semua berjalan dengan cepat. Tanpa disadari, semua berlalu begitu saja. Aku dan Sohye- kami menjadi begitu dekat. Dan itu hanya karena kami sama -sama tak sengaja menemukan kucing kecil ringkih yang telah kehilangan induknya karena menjadi korban tabrak lari. Karena hal sepele itu, kami menjadi dekat dan beberapa hal saling mengetahui satu sama lain.

Sohye bukanlah gadis bermasalah.
Ia hanya menjadi korban dari keluarga broken home.
Ibunya meninggalkan nya begitu saja dengan sang ayah.
Dan wajahnya yang begitu mirip dengan ibu nya membuat ayah Sohye tak segan untuk berlaku kasar kepada Sohye. Singkatnya, ia hanya menjadi korban pelampiasan kekesalan sang ayah.

Meski begitu, Sohye memilih diam dan tak melaporkannya.
Menjadikan dirinya samsak hidup dan berharap sang ayah bisa berubah. Tapi aku tak begitu yakin hingga kapan ia akan sanggup bertahan dengan segala perlakuan sang ayah.

"Jae, kau sudah sarapan?" senyuman tipis yang entah sejak kapan mulai kusukai kini menyapa pagiku.

"Belum,"

"Ini roti isi, ayo makan bersamaku. Tadi pagi aku sempat membuatnya" tawarnya dengan penuh semangat. Tatapannya begitu berbinar. Aku jadi tak tega untuk melanjutkan permainan ini. Dan jujur saja aku mulai melupakan permainan yang diajukan oleh Yuta waktu itu.

Tanpa kusadari, aku telah terbawa suasana.

"Hm, gomawo hye..."gumamku dengan senyuman tulus andalanku.

Time Capsul Series| K- Idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang