Somi➡Minhyun

35 5 0
                                    

Waktu berlalu dengan cepat namun, kenangan itu tak hilang dengan cepat. Terlalu membekas dalam benak ini. Tapi jika dipikir-pikir bagaimana mungkin bisa mudah terlupakan jika mereka masih berada disekitarku.

Cinta pertama memang tak akan pernah bisa berhasil. Sampai kapan pun. Sepertinya memang benar cinta pertama itu kutukan. Dan jika bisa memutar waktu aku tak ingin memilihnya menjadi cinta pertama-ku.

*
Time capsul
Started
*

Dengan senyuman yang penuh semangat aku memasuki pekarangan rumah ini. Rumah yang telah menjadi tempatku bernaung selama belasan tahun belakangan ini. Jangan tanya kenapa aku begitu semangat. Karena kalian akan iri mendengarnya.

Baiklah karena aku anak yang murah hati, akan kuberitahu alasannya. Minhyun oppa mengajaku pergi hari sabtu ini ketaman hiburan. Keren,bukan? Asal kalian tahu saja, Minhyun oppa itu definisi boyfriend material sekali. Idaman segala umat. Dan aku gadis beruntung yang dapat berkencan dengan Minhyun oppa. Boleh,kan aku menganggap ajakan nya ini sebagai kencan?

"Hey Som, kenapa semangat seperti itu? Ada sesuatu yang terjadi?" tanya gadis bersurai hitam pekat itu dengan senyuman manisnya. Dengan respon yang tak kalah semangat aku mengangguk kan kepalaku.

"He'um, Minhyun oppa mengajak ku pergi ketaman hiburan sabtu nanti. Bukankah keren Jisoo eon" ujarku dengan ekspresi yang sangat senang sekali.

"Mwoah! Benarkah itu. Akhirnya kalian bisa pergi bersama sesuai impianmu." Jisoo eonni mengusak gemas suraiku. Ia terlihat sangat bahagia sekali.

"Iya eon, aku sungguh bahagia sekali. Doa kan semoga lancar yaa!"

"Heum tentu saja kesayangan eonni"

Sungguh aku sangat tak sabar menantikan hari sabtu ini.

***

Dengan langkah yang cepat aku memasuki pekarangan rumahku. Aish! Ini semua karena Daehwi yang terlalu lama piket jadinya aku hanya memiliki waktu yang singkat untuk bersiap-siap. Jika aku sampai telat pada kencan ini, habis kau besok Lee Daehwi.

Cklek!
Dengan perlahan kubuka pintu rumah ini. Bagaikan adegan slow motion. Semuanya tampak begitu lambat. Bahkan untuk berbalik pergi saja aku tak mampu. Seperti ada yang menahanku untuk tak pergi.

Dari tempatku, aku dapat melihat dengan jelas Minhyun oppa yang tengah mencium Jisoo eonni. Tunggu, ini sebenarnya ada apa? Apakah selama ini ada sesuatu yang kulewatkan?

Dan bodohnya aku hanya mampu terdiam ditempatku menyaksikan semua. Membiarkan kedua insan itu tak menyadari keberadaanku. Sepertinya aku melewatkan sesuatu.

"Somi!" aku tersentak dari lamunan singkatku. Tampak dengan jelas sekali ekspresi keterkejutan kedua insan itu. Hee, seperti baru tertangkap basah melakukan hal kriminal, ya. Lucunya...

"Oh maaf, apakah aku mengganggu kalian?" ujarku yang hanya mampu menunjukkan senyuman canggung dihadapan kedua insan itu.

"Somi, ini tidak seperti -" ucapan Jisoo eonni terhenti begitu saja saat Minhyun oppa berdiri dihadapanku.

"Oppa akan menikahi eonni mu bulan depan ini. Sebenarnya ajakan keluar kita hari ini untuk mempersiapkan acara lamaran resmi oppa kepada eonni mu. Tapi karena tadi oppa mendapat timing yang pas. Oppa pikir tak perlu bantuanmu. Oppa bisa mengatasinya sendiri." ujarnya begitu gampang. Aku seperti terpukul oleh palu godam dengan kuat. Lelucon macam apa ini sebenarnya? Tunggu dulu apakah ini april fool?! Tentu saja bukan Jeon Somi. Itu sudah lewat 4 bulan yang lalu.

Aku tak mampu berkata-kata. Cintaku harus berhenti begitu saja, bahkan sebelum aku mampu memulainya. Akh! Rasanya aku ingin menangis dengan keras.
Aku merasa seperti dibodohi sekarang. Aku menceritakan segalanya dengan Jisoo eonni dan parahnya orang yang kubagi segala cerita mengenai Minhyun oppa adalah calon istrinya. Ironi macam apa ini?

"Ahh, begitu. Congrast oppa, eon. Aku sangat bahagia mendengarnya. Kalian pasangan yang cocok sekali." ucapku dengan senyuman yang berusaha setulus mungkin ku tunjukkan.

"Somi, kau menangis" lirih Jisoo eonni dengan tatapan penuh khawatir. Aku hancur sekali rasanya, bagaimana ini?

"Tentu saja aku menangis, saudariku akan diambil orang lain. Tentu saja aku merasa sangat sedih. Minhyun oppa tolong jaga dengan baik eonni tersayangku ya.."

Cinta pertamaku berakhir dengan tragis sekali. Kekasih hati yang belum sempat kumiliki kini bersanding dengan saudariku. Lelucon ini sangat lucu sekali, sungguh!

*
Time capsul
Ended
*

Kling!
Suara bunyi lonceng itu sontak menyadarkan ku dari lamunan ini. Atensiku kini terfokus dengan sosok yang baru tiba itu. Pria berperawakan tinggi itu dengan bibir tebal yang sudah menjadi ciri khasnya, kini dengan santainya mengambil tempat duduk dihadapanku.

"Apa yang terjadi?"

"Tak ada, hanya ingin"

"Bohong! Ayolah Som, ini sudah lewat 7 tahun dan kau masih stuck saja? Jangan bercanda nona Jeon!" hardiknya begitu saja. Terlihat dengan jelas Hyunjin tengah kesal padaku.

"Jangan berkata seolah semuanya bisa berakhir dengan mudah bodoh!

Kau bayangkan saja, bagaimana aku bisa melupakan cinta pertama sialanku itu jika aku tinggal serumah dengannya. Dia suami kakak ku dan aku tinggal bersama mereka. Tolong jelaskan bagaimana caranya aku bisa berhenti dengan mudah dari segala pesakitan ini?!" hardikku penuh kekesalan.

Kesabaranku selalu habis jika sudah membicarakan tentang masalah ini. Dan aku hanya mampu berujung menyalahkan Hyunjin yang notabenenya adalah pendengar setia cerita memuakkan ku ini.

"Kuberikan kau satu penawaran terakhir. Jika kau ingin, mari kita lakukan dan kau akan terbebas dari pesakitan memuakkan ini.

Tinggal dan hidup bersama denganku selamanya. Dan kau akan pergi meninggalkan tempat itu. Dan menjadikan ku rumah terakhirmu. Jadi kau tak perlu menumpang dirumah yang sudah berpenghuni itu. Mari isi rumah barumu dengan kita berdua didalamnya, kau mau? Ini pernawaran terakhirku" ujar pria berbibir tebal itu dengan tegasnya. Hal gila apa lagi sekarang ini, Hwang Hyunjin.

"Kau gila! Saranmu benar -benar gila Hwang Hyunjin, tetapi ayo kita lakukan ide gilamu itu. Dan akan kubuat kau mati jika kau sampai membuatku menyesal mengambil penarawaran gila ini!" balasku tak kalah tegas nan seriusnya. Dan kini tercetak dengan jelas senyuman penuh kemenangan dari bibir tebal pria itu.

"Akan kupastikan kau tak akan menyesal, Hwang Somi!"

*
Cinta pertama memang tak akan pernah bisa berhasil. Akan tetapi, itu bukan akhir dari segalanya,bukan?

*







FIN
Don't forget vote and comment juseyongg~~
See u next chapter

Time Capsul Series| K- Idols✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang