TOD 16

16K 1.6K 183
                                    


Arga menghentikan motornya di sebuah apartemen mewah.
Pemuda itu menuju ke lantai 15 dengan lif.
Dia berjalan dengan langkah mantap di sebuah lorong,
Dan akhirnya langkahnya terhenti di salah satu kamar di lantai tersebut.

Arga mengetuk pintu itu sekali, tidak ada jawaban.
Dia melakukannya lagi dan terdengar suara seorang perempuan menyahut dari dalam.

Tak lama kemudian ada seorang wanita cantik berdiri membukakan pintu.
Dia terlihat begitu sexy dengan pakaian minim yang di kenakannya saat ini.
Memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menonjol.

"Sorry ganggu, Adamnya ada...?"

Wanita itu tidak segera menjawab, dia terdiam melihat lelaki tampan dengan di balut stelan jas lengkap berwarna hitam di depannya.
Mengingat tadi Arga sempat mandi dan berganti baju di rumah sebelum datang ke tempat itu.

Arga memperhatikan wanita yang masih mematung itu, dia akhirnya menyunggingkan senyumnya.
Pemuda itu berjalan masuk dan mendorong perlahan wanita yang terpesona melihat sosoknya.
"Sorry gue buru-buru..."
Arga berhambur masuk ke salah satu kamar yang di mana di sana tampak seorang lelaki yang tengah tidur di atas ranjang hanya dengan memakai celana pendek.

Melihat pemuda itu Arga hanya menghela nafas lemah.
"Dam...!!"
Arga mengguncang tubuh pemuda yang di panggilnya tersebut.

"Heem...???"
Gumamnya sambil berusaha membuka mata.
"Oh..elo Ga, ada apa ke sini...?"
Tanyanya begitu melihat sosok Arga berdiri di dekatnya.
Pemuda itu menguap sambil duduk, dengan wajah malas dia menggaruk kepalanya.
"Tumben rapi gitu, mau kencan ya...?"

"Iya, gue pinjem mobilnya ya..."

Pemuda itu terdiam sesaat, dia memperhatikan Arga sebelum menunjuk ke arah jaket yang tergeletak di sandaran kursi.
"Kuncinya ada di dalam saku jaket, tumben mau bawa mobil.
Biasanya paling ogah kalau di suruh bawa...?"

Arga mengambil kunci itu segera, senyum tipis tersungging di sudut bibirnya.
"Kali ini tanpa bawa ini ga' bakal bisa masuk ke hotel"

Jawaban itu membuat pemuda yang tengah terkantuk-kanyuk itu mengangguk malas.

"Thank's ya...gue bawa dulu"

"Iya...ati-ati..."

Tanpa banyak bicara lagi Arga segera pergi meninggalkan tempat itu.
Dia sempat berpapasan lagi sama wanita yang tadi membukakan pintu untuknya.
Arga sempat tersenyum ketika dirinya melewati wanita itu.

"Siapa cowok tadi...?"
Tanya wanita berambut lurus panjang itu.

Adam menguap seraya beringsut dari atas tempat tidur.
"Dia sepupu gue"
Jawabnya sambil berdiri dan berjalan menuju ke kamar mandi.

"Sepupu...?
Kok gue baru lihat dia...?"
Tanya wanita itu lagi, dia mengikuti Adam yang masuk ke kamar mandi.

"Bagai mana mau lihat, dia itu ga' pernah mau dateng ke acara keluarga sejak Ayahnya meninggal"
Pemuda itu buru-buru menurunkan celananya, mengeluarkan urin yang sebenarnya dari tadi sudah mau keluar, tapi dia tahan karena rasa kantuknya.

"Kok gitu...?"

"Gue juga ga' tau, tuh anakkan keras kepala.
Sama persis kayak Ayahnya, ga' mau nyusahin orang lain apa lagi minta bantuan ke orang, ke keluarganya aja dia ga' pernah"

Wanita yang berdiri di ambang pintu kamar mandi itu hanya mengangguk.
"Kalau begitu kenapa tadi dia pinjem mobil...?"

Adam terdiam, dia mencoba mengingat ucapan Arga tadi.
"Iya ya...tumben dia pakai jas, mungkin dia mau kencan sama Linggar"

Truth or Dare (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang