Terkepung Mimpi
1
Menjalani adalah moto dalam hidupku, tetapi bukan berarti harus pasrah. Saat berjalan maka saat itu kita akan menyadari banyak hal yang telah kita lewati. Lihatlah sekitar, jangan menjadi terpuruk karena itu tetapi buatlah itu menjadi kekuatan.
Sudah setahun Alfa Shifa menjadi mahasiswa di sebuah Universitas yang bergengsi di daerahnya. Di mengambil jurusan yang memang sangat disukainya. Ia kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan Program Studi pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia.
Selain mahasiswa dia juga mondok di dayah dekat dengan kampus. Kehidupan dua dunia dijalaninya dengan penuh keyakinan.
Setahun ini sudah banyak keluh kesah yang ia lewati hingga yang terparah ia ingin keluar dari dayah dan memutuskan untuk ngekos. Hal itu tidak dilakukannya karena masih punya perjanjian dengan ayahnya. Ia akan memenuhi keinginan ayahnya dan menggapai impiannya.
Alfa-begitu ia sering dipanggil-duduk di kantin bersama teman barunya. Ira, Zahara, Isna, dan Putri telah menemani jalanan hidup Alfa selama setahun ini.
Mereka memiliki jalinan pertemanan yang aneh. Saling meneriaki, saling memarahi, saling menugur, sering mengganggu antara sama lain tetapi mereka saling menghargai dan mengetahui batas masing-masing.
"aku bersyukur punya teman seperti kalian yang tidak jaim dan selalu menjadi diri kalian sendiri" batin Alfa.
Flashback
"Alfa Shifa!" seorang memanggil Alfa.
Alfa berhenti dan menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang telah memanggilnya.
"Fa, nanti waktu istirahat kita ke ruang Mading yok!" ucap Fira.
Mereka Fira, Rina, dan Moli sahabat dekat Alfa di sekolah SMA N Babussalam.
"untuk apa? Bukankah kita sudah mengerjakan Mading dua hari yang lalu?" heran Alfa.
"bukan masalah itu tapi masalah kelas Meeting yang akan dilakukan seminggu lagi" jelas Fira.
Alfa hanya mengangguk paham
Fira dan Alfa menjadi anggota Mading tapi Rina dan Moli menjadi anggota sekretariatan di OSIM.
Mereka berjalan kembali untuk menuju ke kelas. Kelas mereka di lantai 2 dan kelas paling ujung.
Mereka baru melewati semester satu. Sudah menjadi tradisi setelah ujian mereka akan mengedakan Classmeeting dengan lomba yang menarik.
Mereka berjalan sambil berbincang.
"bagaimana hubungan kalian?" Tanya Fira pada Alfa dengan suara yang pelan. Saat ini mereka berjalan dibelakang Rina dan Molli.
"baik-baik saja"
"ku dengar dia kemarin sedang dekat dengan anak kelas satu bernama Nurul. Aku juga dengar gossip kalau dia dan nurul pulang bareng waktu nurul Izin pulang kemarin"
Alfa mendesah mendengar Fira bicara. Ia tau tentang hal itu. Bahkan hal itu terjadi di depan matanya. Hatinya menolak tetapi logikanya seakan membetulkan tentang yang terjadi.
"sudahlah Ra, sebelum tau yang sebenarnya tidak baik kita Thinking negative. Mudah-mudahan ini hanya sebuah gossip yang akan cepat berlalu" ucap Alfa lebih pada menyakinkan dirinya sendiri.
Hanya Fira yang tau tentang hubungan Alfa dan Azdha.
Azdha guru mereka. Baru tahun ini mengajar. Alfa dan Azdha saling mengirim surat dan ada satu tempat yang selalu mereka jadikan tempat untuk dijadikan tempat pos. Tempatnya yaitu di ruang Mading. Meraka memilih mengirim surat karena di asrama tidak boleh pakai Hp bagi siswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terkepung Impian
General Fiction(proses terbit, masih lengkap) Alfa tidak pernah tau apa yang kan terjadi di hidupnya kelak. Ia selalu bermimpi untuk dapat mewujudkan impiannya bersama Azdha. Alfa selalu memiliki cara untuk menggapai smua impaiannya tak terkecuali impian untuk ber...