TM 4

21 0 0
                                    




Terkepung Impian

4

Semester 4 sudah dimulai. Semua mahasiswa sudah kembali dari libur panjangnya. Alfa tidak pulang ke kampungnya kali ini karena di dayah lagi ujian kenaikan kelas. Alfa ujian sekaligus mengujiankan adik kelasnya. Ia sangat sibuk beberapa minggu ini.

"menurut kalian dalam novel Sitti Nurbaya siapa yang menjadi antagonis? tapi ingat yang kita bicarakan adalah merekontruksi sebuah cerita ya" Tanya bu Dyah.

Bu Dyah dosen sastra yang sudah di akui wawasannya. Beliau seorang dosen yang sangat menyenangkan. Banyak mahasiswa yang kagum padanya. Ada juga yang membencinya, mereka menganggap bu dia orang yang sombong. Tidak mungkin semua menyukai satu orang, pasti ada saj yang tidak suku.

Kita hidup didunia buak untuk membahagiakan orang lain. Cukup bahagiakan orang yang ingin melihat kita bahagia.

Semua mahasiswa diam sejenak. Ada yang berpura-pura berpikir tetapi ada juga yang benar-benar bepikir tentang pertanyya dari bu iba.

"datuk Maringgih dan bibiknya si Siti yang antagonisnya bu" jawab Maira.

"tidak bukan mereka. Peran antogonis adalah si Siti Nurbaya sendiri. Kalau kalian menganalisis novel tersebut maka kalian akan sependapat dengan saya. Jadi untuk tugas minggu depan saya mau kalian buat pendapat kalian tentang 4 tokoh dalam novel Sitti Nurbaya yang berperan sebagai antagonis" perintahnya

"saya sependapat dengan pendapa ibu tadi. Saya sudah baca novelnya. Si Sitti terlalu egois bahkan datuk Maringgih sudah terlalu baik pada Sitti. Untuk bibiknya Sitti dia tidak salah karena mereka dalam keadaan terjepit. Bukankah Sitti sudah di rawat oleh bibinya. Hutang bibinya juga untuk menghidupi keluarga mereka. Jadi jika kita salahkan datuk dan bibinya itu makan kita akan menjadi orang yang sangat egois seperti sitti" argument Ayu.

Bu Dyah tersenyum. Alfa mengangguk setuju dengan argumen Ayu. "saya setuju bu, dalam agama pun sitti nurbaya telah berdosa karena mencintai pria lain saat ia sudah menikah dengan datuk" uangkap Alfa.

Ada perasaan aneh dalam hati Alfa saat ia mengatakan hal yang baru ia ucapkan.

"biaklah. Sekarang saya harus pergi karena ada kelas lain. Jadi jangan lupa buat tugas kalian. Saya tunggu minggu depan" bu Dyah pergi keluar ruangan.

Sepanjang perjalan pulang-Alfa terus kepikiran dengan argument Ayu. Hal itu mematahkan keyakinannya bawa orang yang saling mencintai adalah orang paling rapuh dan patut di kasihani tetapi ternyata orang yang saling jatuh cinta akan selalu melukai diri sendiri dan orang sekitar jika cintnya itu tidak memakai logika.

Saat hendak masuk ke gerbang dayah Alfa berhenti sejenak di posko dayah karena hujan. Ira tidak mengantarnya sampai ke dalam dayah karena dia harus segera menjemput adiknya di bandara, hari ini Alvin pulang Umroh.

Hujan hari ini sangat lebat hingga membuat ia ingat pada satu memori saat dia SMA.

Flasbaack on

Akhir semester dua di kelas dua. Hari itu hujan deras. Alfa baru keluar dari ruang mading dan hendak pulang ke asrama tetapi langkahnya terhenti saat hujan turun.

Alfa tidak mungkin menerobos hujan, ia takut nanti ia akan sakit kalau terkena hujan. Ia kembali ke ruang mading berharap ada paying di ruang tersebut.

Harapannya pupus, tidak ada payung dan hujan semakin deras. Alfa tidak tau hari ini akan hujan karena beberapa hari ini matahari sangat terik. Ia pun tidak memakai jaket sehingga ia hanya bisa memeluk lengannya sendiri saat angin bertiup. Ia mencoba menggosok-gosokakn tangannyanya untuk mendapatkan kehangatan.

Terkepung ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang