TM 6

15 0 0
                                    




Terkepung impian

6

Flashback

"ma, Al boleh nggak liburan ke rumah Makcek selama dua hari aja juga boleh" pinta Alfa.

Saat itu mereka sedang duduk santai di depan rumah.

"ke rumah Makcek ? untuk apa?"

"Cuma mau main aja. Lagian nanti Al kan masuk dayah jadi pasti akan sangat lama bisa ketemu sama Makcek" alasan Alfa.

"ya sudah boleh tapi Cuma dua hari ya. Soalnya kita harus belanja keperluan Al untuk masuk ke dayah dan kuliah. Dan jangan menyusahkan Makcek saat kamu disana"

"ok ma, aku beres-beres dulu ya. Rencananya nanti sore Al akan kesana" pamit Al dengan wajah sumbringahnya.

Ia sangat senang karena ia akan ke rumah Aida. Tujuan utamanya ialah bisa bertemu dengan Azdha. Mereka sudah janjian akan bertemu di pantai.

Hari yang ditunggu Alfa datang juga. Kelaurga Aida pergi liburan dan ia juga ikut.

Tidak banyak yang pergi. Hanya ada abang Juna-anak Aida, Raja dan anaknya yang paling kecil-dek Cut.

Mereka pergi ke pantai Pasir Putih. Disini ada dua tempat yang bisa di kunjungi yaitu air terjun yang bersebrangan dengan laut dan satu lagi kolam renang dengan pemandangan laut yang sangat indah. Dinginnya air terjun bercapur dengan angin dari laut. Ini salah satu tempat wisata yang sangat banyak dikunjungi jika hari libur. Hari ini tidak telalu banyak orang karena sebagian masih sekolah.

Aida menjadi salah satu orang yang dijadikan pandangan hidup oleh Alfa. Sifat Aida sangat baik. Bahkan orang sampai mengucilkan dia karena ia terlalu baik. Di rumah Aida terdapat beberapa anak yatim piatu yang diasuhnya.

Suatu hari ia mendapat kiriman seorang anak dari seorang sopir mobil sewa. Kata sopir tersebut anak kecil itu anak suaminya-Raja dengan istrinya yang lain. Istrinya yang lain tidak mau merawat anaknya sehingga mengirim anak berumur dua tahun itu ke alamat istri pertama Raja-Aida.

Semua berpikir bahwa Aida tidak akan mau merawat anak tersebut karena diberitakan bahwa anak itu anak haram. Semuanya terkejut saat Aida memeluk anak tersebut penuh kasih sayang dan membawanya masuk kerumahnya. Ia mengatakan kasian kepada anak tersebut, yang berbuat dosa suaminya dan perempuan itu bukan anak kecil tak berdaya ini.

Sebagian keluarga besar tidak setuju dia mengadopsi anak tersebut bahkan dimasukan kedalam kartu keluarga. Aida menyakinkan keluarnya dia akan menjadi seorang ibu yang adil dan tidak akan mengisihkan anak tersebut. Aida mengganti nama anak tersebut dan ia merawat anak tersebut seperti ia merawat anaknya yang lain.

Saat anak kandung Aida yang sudah menginjak dewasa-ia tidak mau menerima anak tersebut tetapi dengan nasehat Aida akhirnya semua keluarganya menerima anak tersebut dan mulai mau untuk berbaikan dengan anak tersebut.

Raja bertekuk lutut pada istrinya. Ia sangat membenci dirinya sendiri karena pernah mengkhianati istri yang sangat baik dan setia padanya. Di depan keluagannya ia bersumpah takkan lagi bermain perempuan dan akan setia pada istrinya. Semua menyambut niat baik Raja. Mereka hidup bahagia sejak saat itu. Keluarga harmonis walaupun terkadang masalah lain juga datang. Itulah hidup, tidak pernah tenang tanpa adanya masalah.

"bang nanti temananin Al, ya" pinta Al pada bang Juna.

Saat ini mereka sedang duduk menikmati kue yang telah disiapkan oleh Makcek.

Terkepung ImpianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang