FIFTEEN

2K 279 11
                                    

Jangan lupa vote, ya!

***

Keputusan untuk menerima tawaran Dandy semakin matang. Anna perlu sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya dari si bangsat Joshua. Ia tak terima melihat pria itu baik-baik saja di televisi sementara dirinya seperti gadis kurang gizi dan kurang istirahat.

Anna manandatangani kontrak kerja dengan agensi milik teman Dandy. Setelah melalui beberapa hal, ia resmi bergabung di dunia permodelan. Akan ia tunjukkan pada Joshua bahwa dirinya juga baik-baik saja.

Dalam perjalanan pulang di atas motor milik Dandy, Anna menghela napas. Ia akan mulai bekerja. Sibuk dengan dunia karir seperti para wanita yang sering dilihatnya di televisi. Anna akui bahwa ia juga tertarik menjadi wanita karir. Terlebih bila itu membuatnya terkenal. Rasanya pasti akan sangat menyenangkan.

Dandy belum tahu tentang apa yang terjadi sebelumnya. Tapi sekarang ia bisa membaca sesuatu yang tidak beres sedang terjadi dengan gadis yang duduk di belakang tubuhnya. Jadi begitu mereka tiba di kedai milik Rev, ia juga ikut turun dan mengajak Anna untuk mengobrol.

Diawali dengan pembicaraan ringan bahwa mulai sekarang Anna harus bisa mengatur pola makandan jadwal, Anna tahu bahwa yang akan Dandy bicarakan bukanlah itu. Karenanya gadis itu mendengus kemudian.

“Ada hubungannya dengan Joshua?”

Anna mengangkat dagunya, “Akan kubuktikan bahwa aku baik-baik saja meski dia sudah mempermainkanku.”

Kenyataan yang Dandy lihat bertolak belakang. Tadi pagi saat ia menjemput Anna untuk pergi ke kantor agensi, ia melihat kantung hitam di bawah mata gadis itu. Kantung mata yang mungkin disebabkan karena Anna tidak tidur selama beberapa hari belakangan.

“Aku mendukungmu, Anna.”Dandy berjanji untuk menyambangi kantor Joshua nanti.

“Memangnya dia pikir pernikahan adalah hal yang gampang? Dia mengajukan pernikahan karena di pikirannya hanya ada seks, seks dan seks saja.”

Dandy tidak sependapat. Dia mengenal Joshua sudah cukup lama. Joshua bukanlah maniak untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Yang menjadi favorit Joshua bukanlah perempuan bertungkai jenjang, tetapi para tikus jadi-jadian yang menyengsarakan banyak orang. Daripada berburu wanita, Joshua lebih memilih berburu para tikus itu.

Annastasia menjadi sebuah perbedaan di hidup Joshua yang kelam. Dandy teramat yakin bahwa gadis yang sedang mengomel dengan mata semakin merah di hadapannya ini adalah gadis yang bisa membuat Joshua merasa tepat.

“Jadi kau merindukannya?” Dandy memotong omelan Anna yang semakin menjadi-jadi.

Anna langsung membeku. Merindukan Joshua adalah kegiatan baru yang menjadi hobinya. Demi Tuhan, jika mereka berakhir dengan cara yang masuk akal, Anna pikir ia tak akan semenderita ini. Tetapi mereka berakhir dengan cara yang tidak jelas. Atau apakah Joshua seserius itu ingin menikahinya sampai tidak sabar menunggu persetujuannya?

Jawaban yang akan Anna lontarkan didahului oleh derit ponsel Dandy. Lelaki itu segera mengangkat panggilan.Dandy menyebut nama Brian, Nadine dan sesuatu seperti penculikan.

“Aku segera ke sana.” Dandy menutup telepon dan memandang Anna lagi, “Maaf, Anna. Ada sesuatu yang harus kami urus secepatnya.”

Anna hanya mengangguk. Hanya fokus pada kami yang Dandy ucapkan. Anna tahu bahwa Nadine adalah adik Ethan. Jika masalahnya berhubungan dengan Ethan, pasti ada Joshua juga di sana. Kami yang Dandy ucapkan pastilah merujuk pada Joshua dan teman-temannya.

Sudahlah, itu bukan urusannya.

“Annastasia.”

Anna mengerjap, keningnya berkerut melihat lelaki itu menghampirinya dan duduk di kursi yang tadi ditempati Dandy. Gadis itu menoleh ke sekeliling, melihat ada beberapa meja yang tidak ditempati oleh pengunjung kedai. Jadi ia simpulkan bahwa lelaki yang tempo hari mengenalkan diri sebagai Alisky ini memang berniat mengganggunya.

The Dark Secret [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang