Langkah kaki yang terburu-buru dan cepat melangkah dengan pasti, Levi hanya bisa menghela mendengar langkah kaki itu semakin medekat, saat pintu terbuka matanya langsung mendapatkan seorang pria brunette yang manis menatapnya dengan senyuman lebar, "heichou !"
Levi kembali menghela, tak ia sangka ia harus merawat seseorang dengan kelainan jiwa, dia selalu bekerja di balik layar kenapa juga harus dia yang merawat bocah dengan kelainan itu ?
tok tok tok
Hanji bersandar di pintu, ia menatap Levi dengan senyuman, "yo"
Levi menghela, ia berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri pria brunette yang sedari tadi tersenyum pada nya itu, saat ia tiba di hadapan pria itu ia dapat melihat dengan jelas siluet dirinya pada mata emerald yang cerah itu, 'tak buruk' pikir Levi melihat mata indah itu, Levi kemudian menatap Hanji di belakang sana, "jadi aku harus apa ?" tanya nya
"pertama-tama kita harus duduk, percakapan ini akan sangat lama" ujar Hanji
Levi kembali menghela, "baiklah, baiklah"
***
Hanji menaruh bokong nya pada sofa kulit yang berada di ruang kerja Levi, "uhuh ! seperti biasa kualitas sempurna, untuk pria perfeksionis seperti mu" ujar Hanji sembari meremas-remas sofa yang ia duduki itu
"langsung ke inti nya, aku tak ingin mendengar basa-basi mu apalagi melihat mu lebih lama dari 10 menit itu akan membuat ku gila" kesal Levi
"oh ! gila karena kau akan semakin suka pada ku kan !" ujar Hanji dengan percaya diri
Tiba-tiba Levi merasa merinding seketika mendengar itu, "cepat !" kesal Levi
Hanji tersenyum ia kemudian berdeham, melegakan tenggorokan nya, "Eren, kemarilah" merasa di panggil Eren berjalan menghampiri Hanji, "duduk lah" perintah Hanji
"dimana ?" tanya Eren dengan kepalanya yang menunduk
"oho ~ ada apa ? kenapa malu-malu ? tak biasanya kau seperti ini" Eren menggeleng pelan, ia sesekali melirik Levi, "duduklah dimanapun kau suka" ujar Hanji
Eren melirikkan matanya pada tempat duduk di sebelah Levi yang kosong, perlahan ia duduk di sebelah Levi dengan wajah yang tertunduk dan kakinya yang rapat
Levi menatap heran pada pria itu, "kenapa anak ini ?" tanya Levi heran
"ohoo ~ aku tak pernah melihat nya seperti ini" ujar Hanji dengan senyuman
Merasa risih dengan Hanji, Levi memukul meja dengan kencang, "cepat ! aku tak punya waktu untuk basa-basi mu !" kesal Levi
Hanji tersenyum, "baiklah, baiklah, pertama kau harus atur emosi mu untuk saat ini, kondisi emosi orang sekitar dari seseorang dengan skizoafektif itu harus stabil jika tidak, itu akan sangat mempengaruhi emosi dari nya" jelas Hanji, Levi melirik Eren yang berada di sebelahnya yang menatap dirinya dengan tubuh bergetar
'apa masalah bocah ini ?' kesal Levi dalam hati, "baiklah, bicara ke inti nya, aku tak ingin membuang-buang waktu"
Hanji tersenyum, "sejauh ini hanya pada mu ia bisa memberikan reaksi takut, malu, dan senang dalam waktu dekat" jelas Hanji, ia mengeluarkan beberapa berkas dari tas nya
"memang kenapa ? bukan nya itu wajar untuk orang gila ?" ujar Levi
"jarak paling dekat pergantian emosi dari Eren biasanya paling tidak adalah sekitar 30 menit sampai 1 jam, setiap emosi nya berbeda, saat ia senang itu akan berlangsung paling lama 20 menit, saat ia marah akan berlangsung 1 jam, saat ia sedang tenang akan berlangsung paling lama yaitu bisa 4 jam, namun baru kali ini aku melihatnya takut dan malu dan di waktu singkat, apa ini kemajuan ?" jelas Hanji tersenyum ia kemudian melirik pada Eren yang celingak-celinguk menatap ruangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Schizoaffective (Levi X Eren)
FanfictionWarning ! Read Before Regret. Disclaimer © Hajime Isayama Riren (Rivaille x Eren) FANFICTION / FICTION / FIKSI YAOI HOMO BOYSLOVE oooo Schizoaffective / Skizoafektif adalah gangguan mental dimana seseorang mengalami gejala Skizofrenia, seperti ha...