BRAK !
Levi menendang meja dengan lapis kayu jati dengan kencang hingga meja tersebut bergeser dan jatuh ke lantai, ia menatap sangat pada pria di depan nya, "coba kau ulangi" seru nya pada Erwin di depannya
Erwin menggelengkan kepalanya pelan, ia kemudian berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri sahabat nya tersebut, "tenanglah"
"kau menyuruhku datang kemari hanya untuk mengurus orang gila !?" geram nya kesal
"ayolah, sampai berapa kali harus aku bilang ? kau tidak mengurus orang gila, kau hanya perlu mengawasi nya"
Levi menggertakkan gigi nya, ia menatap tajam pada pria alis tebal di depannya itu, "hey alis tebal, itu sama saja, bedebah"
"mau bagaimana lagi ini adalah perintah sir Kenny dia--"
tok tok tok
tiba-tiba bunyi ketukan terdengar, Levi dan Erwin menoleh ke arah pintu kayu tersebut, "masuk" perintah Erwin
Pintu kayu tersebut terbuka perlahan, Seorang pria manis dengan surai pirang memasuki ruang tersebut dengan takut karena baru saja ia mendengar adanya pertengkaran di dalam sana, "permisi .." ujar nya ragu, ia kemudian melangkah mendekat pada atasannya, matanya sesekali menatap awas pada Levi yang terlihat seram sekarang
Pria manis itu sampai di depan Erwin dengan kewaspadaan terhadap Levi membaut Erwin tersenyum tipis, "ada apa ?" tanya Erwin pada pria tersebut membuat pria itu terperanjat dan langsung menolehkan pandangannya pada Erwin
Kedua tangannya yang memegang sebuah file tebal langsung terulur, ia menunduk dalam-dalam, "INI FILE YANG ANDA BUTUHKAN, SIR !!!" ujar nya dengan suara keras karena gugup
Dari sisi manapun Levi tahu bahwa pria yang merupakan karyawan Erwin adalah anak baru dan amatir, kenapa sahabat tegas nya itu merekrut pria macam seperti itu ?
Erwin mengambil file yang berada di tangan pria tersebut dengan tangan kanan, ia kemudian menepuk pelan surai pirang pria di depannya, "angkat kepala mu" ujar nya pelan membuat pria manis itu kembali menunjukkan wajah manis nya kembali, "terima kasih" lanjut Erwin dengan senyuman membuat pria manis itu merona
"s s s sama-sama, s s saya permisi dulu !!" ia langsung berbalik hendak meninggalkan ruangan ini namun tiba-tiba bahu nya tertahan, membuatnya kembali menoleh dan mendapatkan tangan Levi berada di pundak kanan nya, "s s sir ?"
Levi melirik pada name tag yang berada di jas pria tersebut, 'Armin Arlert' ia kemudian kembali menatap lurus pada manik secerah langit tersebut, "kau anak baru ?" tanya Levi
Armin menatap horor pada Levi, ragu untuk menjawab, takut-takut jika salah omong langsung dihajar oleh pria menyeramkan itu, "i i i iya, sir !" jawab nya takut
Levi menatap datar pria pirang itu kemudian ia melepas genggamannya dari pundak nya, "baiklah kau boleh pergi" perintahnya sembari melepas genggamannya ia kemudian menoleh pada sang sahabat
Armin dengan langkah cepat berjalan menuju pintu ruangan dalam hati bersorak riang karena tidak terjadi apa-apa
Setelah memastikan pria pirang itu keluar, Levi langsung membalikkan tubuh nya menatap langsung pada Erwin, "kenapa kau bisa-bisa nya memperkerjakan pria macam itu di perusahaan mu ? dan lagi sekertaris pribadi ? kau bercanda bukan ? anak macam itu ?" pertanyaan demi pertanyaan serta tatapan tajam di dapatkan oleh Erwin, Erwin hanya bisa menghela nafas dalam kemudian kembali duduk di bangku nya
"percayalah anak itu sangat cerdas"
"cerdas bukan berarti kompeten, kau kehilangan akal mu jika hanya kata cerdas yang membuatmu menerima nya" menyadari sesuatu Levi menoleh menatap tak suka pada Erwin di depannya, "dan alasan itu kuyakin karena kau suka dengan wajahnya, dia benar-benar tipe mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Schizoaffective (Levi X Eren)
Fiksi PenggemarWarning ! Read Before Regret. Disclaimer © Hajime Isayama Riren (Rivaille x Eren) FANFICTION / FICTION / FIKSI YAOI HOMO BOYSLOVE oooo Schizoaffective / Skizoafektif adalah gangguan mental dimana seseorang mengalami gejala Skizofrenia, seperti ha...