Eren merangkul dengan erat tengkuk Levi dengan kedua tangannya, cumbuan Levi semakin lama dan semakin dalam hingga rasanya sesak, namun hati nya terus menginginkan lebih dan lebih terus hingga ia kehilangan akal nya sekarang.
Saat cumbuan panas itu terlepas, dengan tatapan mata yang berair, wajah yang merona merah dan juga saliva yang tersisa di ujung bibir yang memerah, Eren menatap sayu pada Levi yang terlihat bergairah sekarang, "Levi" bisiknya di telinga Levi dengan suaranya yang pelan dan serak.
Levi menghela, ia kemudian kembali mencumbu bibir ranum Eren kembali dengan lembut namun dalam, perlahan ia membaringkan tubuh pria brunette itu pada bangsal rumah sakit, tangannya tak lagi diam, perlahan tangan kiri nya mulai masuk ke dalam kaus milik Eren, merasakan lembutnya kulit milik pria tersebut.
Levi kembali melepas cumbuannya, ia menarik tangan milik Eren dan menyentuhkannya pada dada milik dirinya, "apa kau merasakannya?" ujar Levi dengan senyuman pada Eren, "dadaku berdesir, aku tidak tahu mengapa ini terjadi padaku"
Eren tersenyum pada Levi, "aku juga sama, dada ku berdegub kencang", "dada ku berdegub kencang", tiba-tiba samar-samar Levi seperti melihat sesuatu, ia pernah mendengar ini sebelumnya, "tubuh ku terasa panas, padahal aku harusnya merasa tidak nyaman, namun aku malah merasa sangat senang sekarang" ujar Eren dengan kekehan, "Levi, aku mencintaimu" ujar Eren dengan senyuman pada Levi, "Levi, aku mencintaimu"
Levi terdiam sebentar mendengar hal itu, matanya terbelalak lebar, ia melepas genggaman tangannya, ia hanya diam menatap pria brunette itu dengan tatapan yang sulit dijelaskan.
"Levi?" panggil Eren yang bingung melihat Levi
"aneh sekali" gumam Levi tiba-tiba, dia menjauhkan tubuhnya dari Eren, ia kemudian duduk di sisi bangsal, nafasnya memburu tiba-tiba, ada yang tidak beres.
"Levi? ada apa?" Eren bertanya dengan khawatir, ia meraih surai hitam milik Levi namun reflek Levi menghempaskan tangan Eren, tatapan Levi terlihat sangat terkejut, matanya terbelalak, "Levi kenapa?" tanya Eren
"ada yang aneh" Levi bergumam, dia berdiri tiba-tiba, dia menyentuh kepalanya yang terasa sakit tiba-tiba, nafasnya memburu, dia menatap Eren dengan matanya yang terbelalak, "Eren, apa ini pernah terjadi?" Levi bertanya namun tatapan bingung Eren menjawab semuanya, ada yang aneh, kenapa seperti ini? ada yang aneh dari dalam dirinya
"Levi, tenanglah" ujar Eren menenangkan Levi
Nafas Levi kian memburu, kenapa dia seperti ini? jantungnya berdetak kencang, dia menatap lagi ke arah Eren, "Eren, apa ini pernah terjadi?" tan vya nya kembali, kepalanya sakit sekali, perlahan ingatan aneh terlintas di kepalanya berusan, hatinya terasa sesak saat ingatan itu terlintas, siapa itu?
Tiba-tiba kesadarannya perlahan mulai memudar, pandangannya semakin rabun dan tubuhnya semakin lemas, ada apa dengan dirinya? tidak lama ia ambruk di lantai.
***
"Levi, aku mencintaimu"
Samar-samar dia dapat mendengar suara yang familiar itu, namun rasanya ia seperti terambang entah dimana, Levi dengan perlahan membuka matanya namun tak berhasil, "aku mencintaimu" suara yang familiar itu lagi, suara orang itu terdengar berat namun tak terlalu berat, suaranya terkesan sangat lembut di telinganya, "aku mencintaimu, Levi" ya benar, suara yang lembut dan tenang itu, setiap orang itu mengatakan hal itu, hatinya berdesir, suara itu setiap kali ia mengatakan itu hatinya terasa tenang dan hangat, mengapa?
"Levi"
Siapa dia?
***
Saat Levi membuka matanya, dia sudah berada di ruang tamu rumahnya, ia dapat melihat bagaimana televisinya mengeluarkan suara yang kencang, ada apa ini? kenapa dia berada disini? "Levi-san!" Levi menoleh saat suara itu memanggil namanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Schizoaffective (Levi X Eren)
FanfictionWarning ! Read Before Regret. Disclaimer © Hajime Isayama Riren (Rivaille x Eren) FANFICTION / FICTION / FIKSI YAOI HOMO BOYSLOVE oooo Schizoaffective / Skizoafektif adalah gangguan mental dimana seseorang mengalami gejala Skizofrenia, seperti ha...