Sudah satu minggu sejak pria Jeager itu datang dan tinggal bersama dengan sang Ackerman, satu minggu pula sang Ackerman merasa ada yang janggal dari pria yang baru-baru ini tinggal bersamanya, Levi adalah tipe orang yang perfeksionis rumah mau pun kantornya harus bersih dari debu apalagi serangga, sejauh ini dia masih belum menemukan orang sepadan yang dapat membersihkan rumahnya dengan baik dan bersih sampai akhirnya ia membawa sang Jeager pulang, rumahnya benar-benar mengkilat dan bersih tak ada setitik pun debu bertebaran, saat ia tanya pada pria brunette itu, pria itu hanya menjawab, "heichou tidak suka kotor ! aku sudah biasa membersihkan ruangan mu !" itu jawab nya
Erwin menatap Levi penasaran, "bukannya bagus ?" ujarnya sembari meminum teh dari cangkir yang disediakan oleh karyawan Levi
Levi hanya diam, beberapa kali ia menghela, "dia terlalu mengenalku, itu tidak wajar untuk orang yang sama sekali tidak pernah bertemu bukan ?"
Erwin menaruh cangkir nya pada meja kemudian menatap Levi sebentar, "itulah kasus nya, penyebab ia di bawa kemari bukannya karena kenal dengan orang yang seharusnya tidak ia kenal ?"
"sulit untuk mengakui, tapi kau ada benar nya, namun jika seperti itu, apakah benar ini hanya penyakit ?" ujar Levi kemudian ia menghela, ia kemudian menaruh amplop coklat pada meja "menurut diagnosa sementara, dia mengalami Skizoafektif bukan ? tapi setelah aku mencari tahu, Skizoafektif bukan penyakit mental dimana orang yang mengidap dapat mengenal orang yang belum ia kenal, sebagaimanapun pikirannya membuat ingatan sendiri, tidak mungkin ia dapat mengenal persis seseorang yang tak pernah ia temui bahkan kenal, ini adalah hal yang aneh"
Erwin hanya diam, pikiran nya tercampur aduk setelah mendengar penjelasan Levi, "jadi manurut mu dia tidak mengidap penyakit mental ?"
"aku tidak ingin mempercayai nya, namun setelah ini semua aku mau tak mau ber spekulasi jika ingatan yang ada di otak nya adalah benar apa ada nya, menurut berkas yang diberi oleh Hanji ia mengidap skizoafektif, penyakit itu tidak hanya memberikan halusinasi namun skizoafektif juga membuat pengidap nya mengalami mania atau perubahan emosi secara mendadak, Eren memang terkadang mengalami hal itu, namun, tak hanya skizoafektif yang bisa membuat perubahan emosi mendadak" jelas Levi kemudian ia berdiri dari duduknya, mengambil beberapa berkas di meja nya dan melihatnya sejenak, "trauma"
"ada apa ?" tanya Erwin
"trauma juga bisa menyebabkan perubahan emosi, ketakutan, kebencian bahkan dendam bisa membuat orang mengalami trauma, dengan kata lain ada kemungkinan jika Eren bukan mengalami skizoafektif namun ia memiliki trauma" jelas Levi kembali
Erwin terdiam sejenak, "memang benar trauma berlebihan dapat menyebabkan emosi berganti secara mendadak, namun kasus Eren berbeda, kita tidak bisa bilang jika ia tidak sakit begitu saja, ada yang janggal dari pikirannya hingga ia harus masuk rumah sakit"
Levi memijit pelipisnya, "untuk saat ini mari kita bilang dia sakit, namun kita tidak tahu apa yang akan ia lakukan di masa depan"
"bagaimana jika kau menanyakan tentang 'trauma' nya itu ? mungkin dia bisa menjawab"
Levi terdiam sebentar, "baiklah, aku akan bertanya"
***
"selamat datang di rumah, apa kau mau mandi dulu atau makan dulu ?" tanya Eren dengan senyuman terpatri di wajah manis nya
Levi hanya menatap lekat pada pria brunette itu sembari melonggarkan dasi nya, "mandi" jawabnya kemudian ia memberikan tas nya pada Eren
"baiklah, air panasnya sudah siap jika kau ingin berendam, aku akan memanaskan makan malam kita !" ujar Eren masih dengan senyuman di wajah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Schizoaffective (Levi X Eren)
FanficWarning ! Read Before Regret. Disclaimer © Hajime Isayama Riren (Rivaille x Eren) FANFICTION / FICTION / FIKSI YAOI HOMO BOYSLOVE oooo Schizoaffective / Skizoafektif adalah gangguan mental dimana seseorang mengalami gejala Skizofrenia, seperti ha...