Eren menduduki sofa yang berada di seberang Hanji dan Levi, Eren menatap keduanya dengan senyuman, "hmm... mulai dari mana ya" Eren bergumam sembari menatap Levi di depannya
"katakan kenapa kau bisa berada disini?" Levi bertanya dengan tajam pada Eren, "kau pura-pura gila selama ini hah?!"
Eren menghela, "aku tidak pernah gila, Levi-san, kau yang selama ini memiliki kelainan" ujar Eren dengan senyuman tanpa dosa membuat alis Levi berkedut kesal mendengarnya
Hanji yang berada di sebelah Levi menahan tawa saat mendengar Eren berkata dengan seberani itu.
Levi menggertakkan giginya, ia berdiri dari duduknya dan meraih kerah Eren kasar, "Bocah sialan!" umpat Levi dengan kesal
Eren menghela, ia menggeggam tangan Levi yang menarik kerahnya itu, "Levi-san, kumohon lepaskan"
Levi mendecih, tidak habis pikir Eren-nya bisa berkata dengan berani seperti itu, dengan berat hati ia harus melepas kerah yang baru saja ia tarik saat Hanji memaksanya untuk duduk kembali.
"sebelum ini, apa Levi-san sudah tahu bahwa Levi-san mengalami Skizoafektif?" tanya Eren pada Levi, Levi hanya terdiam sembari menatap tak suka pada Eren, "Levi-san" Eren bersuara lagi
"sudah" balas Levi seadanya
Eren tersenyum lagi, "baiklah kalau begitu"
"jelaskan intinya saja, sejak kapan?!" Levi bertanya seakan menggertak
Eren berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil beberapa kertas yang berada di rak dengan tulisan 'Levi Ackerman' dia kemudian berjalan kembali menuju sofa dan duduk kembali, "menurut laporan kau telah mengalami gejala skizofrenia sejak 10 tahun yang lalu, tepatnya saat ibu anda meninggal"
Levi menatap tajam pada Eren, "itu hanya trauma" Levi membantah
"tidak itu adalah gejala dari skizofrenia, ketakutan yang tak ada habisnya dan rasa dihantui oleh perasaan bersalah" jelas Eren, ia kemudian menaruh kertas dengan nama 'Levi Ackerman' dimeja, "apa kau ingat saat ibu anda meninggal?" tanya Eren
Levi mendecih, "jangan tanyakan"
"tolong jawab saja, karena kita tak akan bertemu seperti ini lagi" ujar Eren pada Levi
Levi menatap kesal pada Eren, "memangnya kenapa hah?!" gertaknya dengan nada yang meninggi
"kita tak pernah bertemu saat anda sedang dalam kondisi stabil seperti ini" ujar Eren dengan senyuman yang tenang pada Levi
"kondisi tidak stabil?" Levi menatap aneh pada Eren
"benar, kondisi anda tidak pernah stabil saat kita bertemu, sayang sekali padahal saya ahli di bidang Skizofrenia"
"maksud mu apa, bangsat?!" Levi mengumpat, "bukankah kita tinggal bersama karena kau yang mengalami Skizoafektif itu!?" Levi menatap tak suka pada Eren, "apa kau hanya mempermainkanku?"
Eren menghela, "tampaknya anda masih belum menerima kondisi anda"
"maafkan dia, Eren, dia memang kasar" ujar Hanji dengan senyuman
Eren tersenyum, "tidak apa, memang sulit untuk orang awam untuk menerima kenyataan pahit seperti ini" ujar Eren
Levi menyerngit, Eren yang berada di depannya bukan Eren yang ia kenal, siapa dia?
Eren kembali menatap Levi dengan mata hijaunya, ia mentap lekat pada pria eboni itu, "tuan Ackerman, anda mengenal saya bukan?"
Levi menatap tak suka pada pria itu, "siapa kau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Schizoaffective (Levi X Eren)
FanfictionWarning ! Read Before Regret. Disclaimer © Hajime Isayama Riren (Rivaille x Eren) FANFICTION / FICTION / FIKSI YAOI HOMO BOYSLOVE oooo Schizoaffective / Skizoafektif adalah gangguan mental dimana seseorang mengalami gejala Skizofrenia, seperti ha...