19

1.6K 39 1
                                    

Mereka memang banyak,namun mereka sangat lemah.Mereka juga kurang pintar,menembakpun tidak ada yang tepat sasaran.

"Hosh . . . Hosh,mereka sangat banyak,tapi mereka lemah,aku membuang waktu 20 menit hanya untuk menghabisi mereka.Dan yang terakhir itu ternyata kuat,lenganku menjadi korban"gumamku sambil memegang salah satu lenganku yang terluka karena tusukan pisau.

Aku harus segera pergi dari sini,waktuku semakin sedikit.Bagaimana keadaan yang lainnya,aku juga harus segera menemukan mereka.

***

Author

Kini hanya Lyn dan Felix yang tersisa.Yang lainnya sudah terbunuh.Bahkan teman Lyn yang bertugas untuk mengawasipun ikut terbunuh.Padahal mereka sudah berusaha untuk menjaga keamanan.Namun orang-orang bawah sangat pintar.Orang-orang bawah menggunakan gas beracun, yang dapat membuat orang yang menghirupnya akan mati hanya dalam hitungan detik.Alat bantu nafaspun tidak akan berfungsi.

Lyn dan Felix ada di tempat yang berbeda.

Lyn masih terus menelusuri lorong demi lorong untuk menemukan temannya yang tersisa.

Sedangkan felix, kini sedang tidak sadarkan diri dalam ruangan kosong tanpa pintu, hanya ada fentilasi udara.

Felix sedang terduduk manis dengan mata yang ditutup sebuah kain, tangan dan kaki diikat oleh rantai.

***

Lyn


Pintunya banyak sekali,itulah pikirku setelah melewati lorong ini.Lorong ini persis seperti lorong didekat ruanganku.

Bahkan hampir sama.Banyak pintu,lorong yang banyak, ada ruang makan.

"Apa ku coba saja untuk mengetuk salah satu pintu ini, siapa tahu ada yang bisa mengobati lukaku ini, kemudian aku akan langsung meneruskan pencarianku" gumamku.

Aku melihat-lihat pintu yang ada di kanan dan kiriku.Aku baru menyadari, bahwa pintu-pintu ini sudah tertulis jelas kemampuan pemiliknya.

Aku menemukan salah satu pintu yang bertuliskan healer, sepertinya ia dapat menyembuhkan luka.

Kuketuk pintu itu, kemudian terlihat seorang nenek dari balik pintu tersebut.

"Sepertinya kau butuh bantuanku nak" kata nenek itu seperti tahu pikiranku.

"Masuklah" lanjutnya.

Akupun menjawab nenek itu dengan anggukan dan senyuman.Dan langsung masuk menuju ruangannya.

"Duduklah di sofa itu,aku akan mengambilkan minum untukmu" kata nenek itu.

Akupun langsung duduk di sebuah sofa yang ada tepat di samping tempat tidur.

Setelah mengambil minuman,nenek itu menghampiriku dan memberikan minuman yang dibawanya kepadaku.

"Minumlah,setelah minum ini,lukamu akan sembuh" kata nenek itu.

***

Felix

Aku terbangun disuatu tempat, aku tidak bisa melihat sekitarku.Itu karena penutup sialan ini.

Bahkan aku tidak bisa berdiri,ataupun hanya sekedar menggerakkan tangan atau kaki.

Aku akan mencoba untuk berteriak.

"Lyn!" Teriakku.
Siapa tahu Lyn sekarang berada di dekatku.

Tidak ada sautan dari Lyn, berarti sekarang kami berpisah.

Rom 71Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang