14

6.1K 96 3
                                    

Sejak aku terjebak disini,aku memang tidak pernah mendapatkan asupan makanan,terakhir kali aku diberi makanan,ketika suster datang ke ruanganku yang dulu.Kemudian aku tahu,ruanganku dipindahkan,disini juga ada makanan,aku bahagia.Akan tetapi setelah melihat makanan ini,selera makanku yang sebenarnya meluap-luap dari tadi,seketika hilang.Karena baru saja ku hirup aroma sup ayam yang sebenarnya tidak cocok diberi nama sup ayam.

Sungguh rasanya menggelikan,rasa asin,manis,pahit,getir,dan tidak tahu lagi aku harus berkata apa.
.
.
.

"Hei,juru masak macam apa kau ini,kau tau,makanan ini adalah makanan terburuk dalam hidupku.Dan kau tahu rasanya bagaimana,rasanya seperti apa"kata salah seorang pria,sambil menjulurkan lidahnya.Beberapa orang pun tertawa.Aku tidak ikut tertawa,barangkali itu adalah tawa terakhirku.

Tetapi sebenarnya benar juga kata pria itu,batinku.

Brakkk!!!
Juru masak itu memukul meja,dan seketika meja itu hancur.

Kami semua ketakutan,tawa yang tadinya terdengar sangat keras pun berangsur angsur menjadi sebuah keheningan.

"Jika kau tidak mau,tidak perlu dimakan" kata seorang yang kuyakini dia adalah juru masaknya.

Ia memukul bagian perut pria itu,kemudian darah mengalir dari mulut pria.
"Akhhhh"  pria itu.
"Jangan pernah menghina makanan yang kubuat,kalau kau menghina nyawa taruhannya" kata koki itu,yang membuat badan kami semua gemetar ketakutan.

Kemudian pria itu dibawa oleh beberapa penjaga yang menyaksikan kejadian tersebut.Kami semua dilanda oleh badai keheningan.

Keheningan itu tidak lama,karena beberapa menit kemudian ruangan ini ramai kembali.Seperti tidak ada kejadian apa-apa.

Cepat sekali mereka melupakan kejadian tadi,pikirku
.
.
.

"Jangan pernah melawan dia,dia itu bagaikan malaikat pencabut nyawa" kata Andrew membuka topik.
"Bicaramu itu terlalu berlebihan Drew" kata Leon.
"Yah,mau bagaimana lagi,faktanya kan dia memang begitu" kata Xandra,dan dia mengeluarkan nafas yang berat.

Mana mungkin aku melawan orang gila seperti itu,batinku.
.
.
.

"Oh ya,ngomong ngomong,apa yang dibawa Xandra tadi.Sepertinya itu barang yang penting,sampai sampai kalian mengatakannya dengan pelan dan hati-hati?" Tanyaku pada mereka,mereka pun segera menoleh kekanan dan kekiri,seperti sedang mencari aman.

"Jadi kami sebenarnya mencuri sesuatu dari tempat percobaan" cerita Leon,ya tentu saja dengan wajah datarnya itu.
"Bagaimana kalian bisa?" Tanyaku lagi.
"Tentu saja bisa,jika Xandra yang melakukanya tentu bisa" kata Andrew bangga.
"Hah?Maksudnya,aku tidak paham"tanyaku.
"Jadi,setelah semua orang selesai melakukan eksperimen,mereka akan mendapatkan kekuatan baru.Nah kekuatan baru Xandra adalah dapat menghilang sesuka hatinya.Kemudian disini ada 3 tempat paling berpengaruh.Yang pertama adalah tempat percobaan,yang kedua tempat pengujian,dan ketiga tempat pembuangan.Bagi subyek eksperimen yang gagal,akan dibuang di tempat pembuangan" penjelasan Andrew panjang lebar.
"Oh kalau begitu kalian mempunyai kekuatan juga,apa kekuatan kalian?"
"Yah,sebenarnya kami lebih suka menyebutnya kelebihan" kata Andrew.

"Kelebihan Andrew teleportasi,dan kelebihanku adalah bisa mengeluarkan api sesyka hatiku" kata Leon sambil menunjukan kelebihannya.
"Sepertinya kekuatan Leon menakutkan" kataku.
"Hah,itu biasa saja,tidak ada yang perlu ditakutkan,karena aku bisa mengendalikannya.Jika aku tidak bisa mengdendalikannya,sebenarnya itu sangat berbahaya" kata Leon.
"Kalau begitu aku ingin tahu apa kelebihanmu?" Tanya Andrew,dan aku hanya menggeleng, jujur sebenarnya aku ini tidak tahu apa-apa tentang kelebihanku.
"Kalau begitu lama kelamaan kau akan tahu"kata Xandra.
"Oh iya kalian belum menjelaskan apa yang dibawa Xandra tadi" kataku.
"Jadi sebenarnya itu adalah benda yang dapat membuat kita terhindar dari efek samping dari kelebihan kita" jelas Leon.
"Jadi ada efek sampingnya,seperti apa efeknya?" Tanyaku lagi.
"Tergantung kelebihan kita.Contohnya Xandra,dia bisa hilang tanpa mengenal waktu,dan bukan dia yang mengendalikannya.Bahkan bisa hilang selama-lamanya" kata Andrew.
"Oh begitu,oh iya.Sebenarnya aku heran pada kalian kenapa bisa cepat akrab denganku,bahkan kalian tidak curiga padaku" kataku.

"Yaah,karena kami sebenarnya sudah memperhatikanmu.Dan kami menduga sepertinya kelebihanmu itu akan berbahaya.Karena percobaan yang dilakukan kepadamu itu,sebenarnya sudah dicoba berkali-kali" jelas Xandra,yang kemudian diteruskan oleh Leon.
"Dan percobaanya selalu gagal,kemudian sekarang percobaan itu dilakukan lagi,dan sepertinya berhasil"
"Kemudian kami akan memberikanmu ini" kata Andrew,sambil memberikan benda tadi kepadaku.
"Makan sekarang sebelum ada yang tahu selain kita" kata Xandra berbisik.

Kemudian kami pun segera menelan benda itu,benda itu bentuknya seperti permen sangat kenyal.Warnanya sangat lucu,dan sangat menarik.Jadi siapapun yang melihatnya pasti ingin memakannya.Akan tetapi rasanya benar-benar pahit.Bahkan aku ingin memuntahkannya.Untung saja,didepan kami ada segelas air,kami pun langsung meminumnya.
.
.
.

"Oh iya,boleh aku tanya sesuatu" kataku.
"Tentu saja" jawab Xandra santai.
"Apakah ada peraturan yang harus ditaati disini?" Tanyaku.Kemudian merekapun saling bertatapan,dan tersenyum.
"Sebenarnya tidak ada" kata Leon.
"Yang benar saja,kenapa baru bilang sekarang" kataku sambil sedikit tersenyum.

Dan kami pun tertawa lepas,tanpa ada yang mempedulikan,ataupun menghiraukan kami.




Rom 71Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang