21

1.7K 40 5
                                    

Tapi ia melupakan sebuah kemungkinan apabila bisa saja keduanya palsu.

***

Lyn berlari ke arah seseorang yang ada di belakangnya.Disana telah berdiri Felix.

"Felix!" Teriak Lyn yang masih berlari.
"Ayo Lyn, kita harus pergi dari sini secepatnya" kata Felix yang kemudian menggenggam tangan Lyn dan berlari bersama.

Tapi Lyn merasakan ada sesuatu yang membuat kakinya sangat berat untuk di gerakkan.

Lyn merasa kakinya sangat berat untuk dilangkahkan.Karena ia penasaran, ia memutuskan untuk melihat kakinya.

Terdapat rantai yang mengikat kaki Lyn.

Pandangan Lyn gelap, badannyapun terasa sangat lelah.Matanya terasa sangat mengantuk.

***

Ketika Lyn membuka mata, angin segera menerpa wajahnya.Lyn membenarkan posisinya.Ia terbangun di sebuah padang rumput, tidak ada siapapun di tempat itu.

Lyn melihat sebuah gubuk kecil jauh didepan sana.Ia pun berdiri dan berjalan menuju arah gubuk itu.

Baru saja beberapa langkah, punggunya terasa sakit, seperti di tusuk.

"Kelinci nakal harus segera mati" kata seorang yang ada di belakang Lyn.

Lyn menoleh untuk melihatnya, ia terkejut.Karena yang dilihatnya adalah Livy, dengan beberapa pisau di tangannya.

"Kelinci nakal harus segera mati" kata Livy sambil tersenyum.Kemudian ia berlari ke arah Lyn sambil melemparkan pisau-pisau yang ada di tangannya.

Livy terus mengulangi perkataanya.Ia juga terus mengejar Lyn.Lyn merasa aneh dengan sekitarnya.Seakan hanya berputar-putar saja.

Livy sudah mati, ia tidak mungkin hidup.Mana mungkin orang yang sudah mati hidup kembali.Ia terus mengucapkan kata-kata itu dalam hatinya.

Saat Lyn tidak mendengar suara langkah kaki di belakangnya, ia bernapas lega.

Namun saat ia menoleh kedepan, ia melihat Livy telah berdiri di depannya sambil tersenyum.

"Kelinci nakal harus mati"

Detik berikutnya pisau yang tadi dilegang oleh Livy telah tertancap dengan indahnya diperut Lyn.

Lyn segera terjatuh dan tidak sadarkan diri.

***

"Lyn bangun" kata Felix sambil menepuk pipi Lyn agar terbangun.

Lyn membuka matanya,

"Ruangan baru lagi huh" gumamnya sambil tersenyum.

"Sepertinya kita tidak bisa menemukan cairan itu disini Lyn, mereka menyembunyikannya di gedung utama" kata Felix.

"Kau tahu darimana?" Tanya Lyn.

"Sebelum aku terkurung di ruangan ini bersamamu, aku mendengar percakapan salah satu penjaga.Mereka berkata bahwa mereka akan pergi ke gedung utama untuk memperketat penjagaan cairan itu" jelas Felix.

"Dan, sebenarnya itu adalah alasan kenapa aku ada di sini" kata felix.

"Sudah berapa lama kita disini?" Tanya Lyn.

"Sebenarnya sekitar tiga hari" kata Felix.

"Sepertinya kita terlambat" kata Lyn.

"Kurasa tidak, mereka menunda penyebaran cairan itu karena terjadi sedikit masalah" kata Felix.

Rom 71Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang