Part 9

2K 148 0
                                    

[DNA - #9]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[DNA - #9]
.
.
.

Started!

Sampai di restoran S, kami langsung masuk kedalam dan aku langsung melihat Heeyoung berjalan menghampiri meja yang diduduki seorang wanita paruh baya yang cantik.

"Heeyoung! Duduklah, appa tidak bisa datang karena ada urusan mendadak di kantornya. Gwaenchana?"

"Gwaenchana eomma... oh ya, ini temanku Kim Taehyung."

"Annyeonghaseyo, Kim Taehyung imnida. Belakangan ini aku dan Heeyoung sering bekerja bersama untuk membuat tugas.." kataku sambil membungkuk dengan sopan.

"Ne, duduklah. Aku sudah banyak dengar dari Heeyoung tentangmu, kamu sangat tampan ya.."

"Eohh, kamsamnida ahjumma.."

"Oh ya, eomma sudah memesankan makanan buat kalian, kalau mau tambah bisa pesan saja ya."

"Okay eomma.." kata Heeyoung.

"Taehyung bagaimana kalau kamu ceritakan tentangdirimu?" Kata Heeyoung dengan tatapan isengnya.

"Ah, ide bagus Heeyoung" kata ibu Heeyoung bersemangat.

"O..oh, arasseo."

"Aku lahir tahun 95 di Daegu. Sejak umur 7 tahun ayah dan ibuku sudah sering bekerja keluar negeri. Jadi, SMA aku memutuskan untuk tinggal di apartment dan aku tertarik pada design sehingga aku masuk jurusan design saat ini."

"Eoh, jadi orang tuamu tidak di Korea saat ini?" Heeyoung dengan muka penasaran.

"Ani.."

"Itu tidak berat buatmu tinggal sendirian?" Tanya Eomma Heeyoung lembut.

"Ani, aku sudah terbiasa sejak kecil, haha.."
"Mungkin nanti aku akan disuruh keluar negeri juga untuk membantu pekerjaan orang tuaku, tapi seperti yang tadi aku ceritakan kalau akau tertarik pada design."

Dan setelah aku menceritakan tentang diriku, untunglah makanan nya sudah datang.

"Nah, mari makan semua.." kata Eomma Heeyoung.

"Ne, selamat makan.." kataku dan Heeyoung bersamaan.
.
.
.
.
.
.
Setelah selesai makan,

"Eomma ketoilet dulu ya, habis ini kita pulang saja, sudah malam.." kata Eomma Heeyoung lalu berlalu ke toilet.

"Hey, Tae, gimana kalo dua hari kedepan kita selesaikan saja? Lalu kita bisa bilang ke ssaem."

"Heum, bukan ide buruk.."

"Tentu saja, ideku kan selalu luar biasa."

"Luar binasa?"

"Aishh, luar biasa!" Teriak Heeyoung dikupingku. Lalu dia tertawa dengan cukup keras melihatku yang kaget karena teriakkannya.

Yah, walau aku mengingat Jeohyeon, tapi sekarang rasanya aku sudah tidak sedih lagi kalau mengingatnya. Maybe, this babo little girl makes me happy..

Saat aku dan Heeyoung masih mengobrol, tiba tiba eomma datang dan membawa seorang gadis.
"Eomma bertemu Jeohyeon di toilet, dia anak kenalan eomma.. kalin ngobrol lah, eomma ngobrol sebentar dengan ibunya Jeohyeon ya.."

Aku dan Heeyoung saling tatap. Aku mengangguk memberi kode kalau itu adalah Jeohyeon yang kuceritakan sebelumnya.

Bukan bermaksud membanding bandingkan juga, tapi ternyata Heeyoung sangat cantik, jauh lebih cantik dari 'mantan'  ku itu haha.. kupikir dia biasa saja, mungkin karena aku jarang memperhatikan sekitar..

Lalu aku hanya berbisik pada Heeyoung.
"Aku akan berpura-pura tidak mengenalinya dan kamu, pura puralah jadi pacarku sebentar saja!" Kata Taehyung.

"Taehyung.."

"Ah, siapa tadi? Em, Jeohyeon, benar kan?"

"Bukankah kita saling kenal?" Tanya Jeohyeon.

"Kurasa ini pertama kalinya aku melihatmu. Oh ya, ini pacarku, Lee Heeyoung." Kataku sambil menepuk kepala Heeyoung.

"Hai, Heeyoung imnida. Kamu anaknya teman eommaku kan?"

"Ah, ne.. kalian.. pacaran?"

"Ya.." kataku.

"Tae, kamu benar benar tidak mengingatku?"
"Aku sudah tidak berhubungan dengan Wooseok, dan kamu terlihat makin tampan."
"Wooseok, hanya memanfaatkanku."

"Wooseok? Maaf tapi aku baru kali ini bertemu denganmu Jeohyeon. Dan aku tidak kenal siapa orang yang bernama Wooseok. Kau mungkin salah orang, ya kan?" Kataku dengan dingin.

"Jangan bohong Taehyung, kamu ingat aku dan Wooseok kan?"
"Saat itu, dikafe dekat sekolah."
"Tapi aku benar benar sudah membencinya sekarang."

"Apa maksudmu huh?" Kataku

"Kamu mantan pacarku Tae!"
"Aku masih menyayangimu.."

"Omong kosong apa yang kamu katakan JeoHyeon-ssi?" Tanya ku dengan nada yang semakin dingin.

"Aku serius.."
"Tidak mungkin kamu melupakanku, ya kan?"
"Lagipula aku lebih baik dari dia!" Menunjuk Heeyoung.

"Maaf Jeohyeon-ssi, tapi aku tidak mengenalmu sama sekali, dan jaga omonganmu."
"Sudahlah, mungkin kamu mabuk, ayo kita pulang saja Heeyoung-ie."
"Selamat tinggal Jeohyeon." Balasku lagi.

Jeohyeon duduk disitu dengan tatapan sendu, seperti menyesal dengan apa yang dilakukannya. Kurasa itulah akibatnya. Menyakiti orang yang mencintaimu dengan tulus.

Yeah, I'm really sorry, but Heeyoung is so much better than you, i think..

"Hei, kau jago acting!" Kata Heeyoung dan tertawa sambil menepuk lenganku.

"Aku tidak berkata apapun tapi kamu terus berakting seperti Lee Dongwook atau Song Joongki. Haha.." katanya lagi.

"Meh, Nevermind."

"Ayo, pulang. Aku panggil eomma dulu.." kata Heeyoung sambil berjalan ke meja tempat eommanya mengobrol.

"Eomma, ayo kita pulang.."

"Oh, arasseoyo.."
"Aku pamit ya.." kata Eomma Heeyoung ke kenalannya yang merupakan ibu Jeohyeon itu.

"Taehyung, kamu bawa mobil ya?" Tanga eomma Heeyoung setelah kami sampai di lobby.

"Ya, aku akan pulang. Terima kasih banyak untuk hari ini, ahjumma. Hati-hati dijalan." Kataku sambil tersenyum.
"Bye Heeyoung.."

"Bye.." balas Heeyoung dengan senyumannya yang selalu membuatku senang.

"Hati-hati dijalan juga Taehyung-ie.." kata eomma Heeyoung.

  
[DNA #9 - End]
Vote and Comment
❤️💜

—————————————————

My DNA | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang