Part 31

1.5K 90 6
                                    

[DNA - #31]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[DNA - #31]
.
.
.

Started!

"HAH?! TIGA BULAN LAGI?!"

"Ya, kamu kan udah ngelamar Heeyoung kan? Jadi eomma rasa tidak masalah kalau kalian menikah. Kalian sudah cukup dewasa bukan?" Kata eommaku.

"Astaga astaga astaga astaga." Gumam Heeyoung sambil mencengkram lenganku kencang.

"Y-ya! Sakit, kau babo." Bisikku.

"Heeyoung-ie, tidak masalah kan?" Tanya eommanya Heeyoung.

"Oh t-tentu saja." Ucap kami berdua bersamaan sambil menggaruk kepala kami yang sama sekali tidak gatal.

"Oke kalau begitu, kalian pasti lapar. Ayo kita makan!" Kata appa tersenyum puas.

Seketika aku dan Heeyoung menjadi canggung. Aneh kan? Ini terasa seperti pernikahan paksa, padahal aku memang sidah melamarnya duluan. Lucu.

Heeyoung terus menerus salah tingkah saat kami semua makan malam. Ya, aku juga. Tapi dia benar benar tidak berhenti ngeblush daritadi. Such a cute.

Kami sudah selesai makan, dan orang tua kami masih asik mengobrol dan kurasa ini akan memakan waktu berjam jam. Jadi, aku ingin melarikan diri, lagi.

"Aku permisi keluar dulu ya.." kataku.

Setelah mendapat anggukan dari appa, aku menarik tangan Heeyoung dan membawanya ke kolam dinrestoran ini.

"Kenapa kita kesini?" Tanya Heeyoung sambil mencelupkan jarinya ke air.

Aku tidak menjawabnya, hanya senyuman yang terukir diwajahku. Mengetahui bahwa kami akan segera menikah, rasanya membawaku keatas awan. Walaupun aku sedikit malu juga, tapi rasa senangku ini tidak bisa diekspresikan dengan apapun.

"Yaa, aku tanya kenapa kita kesi.."

Aku menutup mulutnya dengan tangan kiriku. Lalu aku memasukkan kakiku ke kolam ini.
"Ayo, ini seru loh." Kataku sambil menyipratkan air ke wajahnya.

"Yaa, jangan nyiprat!!" Kata Heeyoung sambil menutup wajahnya.

"Mwo? Apa calon suamimu tidak boleh memyiprat air?" Tanyaku.

Lagi lagi dia ngeblush.
"Apa sih. Tae, ini untuk kamu yang bikin aku malu, dan untuk kamu yang selalu menggodaku" katanya sambil menyipratkan air ke wajahku. Tawanya meledak.

My DNA | kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang