8. Es batu?

163 7 2
                                    





Bonus picture Karin
Menurut aku Jennie Kim cocok jadi Karin
Dan Happy Birthday Jennie Kim
Besok sih:v

Happy Reading:')













"Gila lo Rey, gak kasian tuh sama adek lo. Dihukum, panas-panasan. Beuh, gak enak banget tuh pasti." Danis mengatakannya tepat saat dia melihat Ayna memasuki kantin. Tampilannya cukup berantakan, dan dia kelihatan sangat haus.

"Kasian sih, dikit tapi. Hahaha...." Bukannya merasa bersalah Reyhan malah senang melihat adiknya susah.

"Kakak lucknut," ucap Raffa dan menjitak kepala Reyhan.

"Sakit woi!" Melihat itu Raffa dan Danis tertawa bahagia. Beda dengan Evan yang hanya tersenyum sekilas, ice boy mah beda.

Kini mereka berempat tengah menikmati makanan masing-masing yang sudah dipesan tadi. Tentunya Reyhan dengan batagor dan jasjus mangga.

Saat tengah asik makan, Reyhan melihat Karin memasuki kantin. Karin masuk ke kantin, dan memilih duduk di bangku ujung. Jaraknya lumayan jauh dengan bangku Reyhan. Tapi karena Karin duduk dengan mengahap kearah Reyhan, jadi Reyhan dapat melihat wajah cantik Karin.

Wajahnya cantik, senyumannya manis, dan matanya mengingatkan dia dengan seseorang.

Karin tersenyum sangat manis saat Della menanyakan makanan apa yang Karin pesan. Setelah menanyakan makanan apa, Dela pergi untuk memesannya.

Karin masih tersenyum manis, bahkan tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh. Karin baru sadar saat mata mereka bertemu, Karin gelagapan sendiri saat dia bertatapan dengan Reyhan.

Laki-laki itu hanya tersenyum sekilas saat Karin melihatnya, yang membuat Karin jadi salah tingkah. Karena bingung harus melakukan apa Karin hanya menunduk menyembunyikan rasa gugupnya.

"Kenapa juga harus sehadapan sih? " Runtuk Karin dengan suara pelan.

Reyhan yang melihat Karin salah tingkah menjadi sangat penasaran, apa yang dilakukan Karin saat menunduk seperti itu.

Remaja laki-laki itu lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan teman-temannya. Dia mendekat kearah bangku Karin. Langkah kakinya begitu santai, sampai Karin tidak menyadarinya bahwa Reyhan kini sudah duduk tepat di sampingnya.

Bahkan sampai Dela kembali pun Karin belum sadar bahwa Reyhan kini duduk di sampingnya. Sampai suara Dela menyadarkan Karin.

"Rin? " panggil Dela sedikit terkejut melihat Reyhan yang duduk di samping Karin.

Karin mendongak, matanya bertemu dengan mata Dela. Karin mengangkat alisnya, seolah bertanya kenapa. Sedangkan Dela, hanya menunjuk-nunjuk ke samping Karin dengan dagunya.

Secara spontan, Karin menoleh ke samping mengikuti petunjuk Dela. Dan tanpa aba-aba Karin terkejut bukan main, matanya sedikit melotot dan mulutnya terbuka. Selain itu jantung berdegub sangat kencang.

Reyhan yang melihat ekspresi muka Karin, menahan tawa. Ingin sekali Reyhan menyemburkan tawanya sekarang, tapi dia tidak ingin menghacurkan suasana.

"Ada yang salah? " tanya Reyhan menatap mata Karin yang masih belum kembali ke keadaan semula.

"Iya, " jawab Karin spontan.

"Apa? " Reyhan kembali bertanya tapi kini dengan nada yang sedikit penasaran.

BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang