15

2.1K 148 7
                                    

Tok...tok....tok....

"Masuk!!", terdengar instruksi dari dalam.

"Maaf Pak, ini berkas berkas yang tuan minta untuk di selidiki," ucap laki laki itu, sambil menyodorkan sebuah map kearah tuan nya.

"Apa yang kamu dapat?", kata laki laki paruh baya itu, dengan wibawah dan keangkuhannya.

"Ada saksi mata pada kejadian kurang lebih 10 tahun yang lalu tuan" lapor anak buah itu takut.

"Apa!!, kenapa bisa, kalian kan sudah mengatakan kalau tidak ada satupun yang melihat kejadian itu. Haah??!," murka lelaki itu.

"Tapi tuan tidak usah khawatir" lanjutnya "Karena saksi itu sudah di bereskan oleh Pak Burhan."

"Apa urusan laki laki itu dengan si tua bangka Burhan?", mengisap cerutu yang berada di sela jarinya.

"Laki laki itu mantan kepercayaan pak Burhan, dia di pecat oleh pak Burhan karena di duga iya menyelewengkan dana perusahan."

"Hmmm, aku tidak peduli yang penting tidak ada yang hidup dalam kejadian ini," ucap laki laki itu beralih menyeruput minuman beralkhol tinggi di depannya.

"Maaf, tuan, tapi anak bungsu yang di bawah kabur oleh pembantu rumah tangga itu selamat, hanya tak satupun yang tau keberadaanya saat ini, menurut anak buah saya yang mengejar pembantu rumah tangga yang berhasil lolos dari penyekapan di rumah tua itu, anak laki laki itu mengalami tabrak lari, hanya saja anak buah saya belum memastikan apa kah anak itu masih hidup atau tidak melihat dari terjangan mobil yang menabraknya."

"Kenapa kamu tidak memastikannya!, bodoh!," bentak laki laki itu membuat, laki laki dihadapannya menciut, "Orang orang, saya su...su...dah mau me..mastikannya tuan, tapi tiba tiba saja ada sebuah mobil berhenti dan...dan menyelamatkan anak itu." lanjut laki laki itu dengan terbata bata, merasa ngerii melihat kemarahan tuannya.

"Pranggggkkk......

Gelas minuman di hadapannya melayang menghantam tembok di belakang laki laki itu.

"Pokonya!!?, saya tidak mau tau, cari apa anak itu masih hidup atau tidak dan bawak kehadapan saya hidup atau mati, anak itu bisa menceritakan semua kebusukan saya. Apa yang sudah saya bangung selama belasan tahun ini akan hancur hanya gara gara anak itu. CEPAT???! CARI DIA???!." kemurkaan benar benar terpancar dari wajah merahnya yang sedang menahan amarah.

"Ba..baik tuan, Saya permisi," undur laki laki itu.

Sepeninggal anak buahnya, laki laki menyeringai hajat, senyum licik penuh dendam terbit dari raut wajahnya

"Ponakanku tersayang ternyata masih ada kemungkinan yah, kamu masih hidup, tapi tidak lama lagi, semuanya harus selesai, semuanya harus menjadi milikku!!!?. MILIKKU!!!?,,ha..hah...hahaha....ha.

***
Star cafe

"Gue tidak penah menyangkah kalau Dani tega ngelakuin ini semua."

Ya, Satria sudah memberitahukan semua kepada teman temannya.

"Jadi tindakan apa yang akan lo ambil, Sat?", Tanya Miko. "Kita pecat aja lansung?!, atau kita laporin kepolisi atas tindakan korupsi." Sambung Tomi.

"Kita tidak boleh main ambil keputusan final begitu saja, kita juga harus tau atas dasar apa Dani melakukan ini semua," lerai Kevin, memperingatkan sahabatnya jangan sampai mengambil keputusan yang membuat mereka menyesal nantinya.

"Ada benarnya sih, kata kata Kevin, kita tidak boleh main ambil keputusan begitu saja, gue tau Dani salah, tapi gue juga mau tau atas dasar apa dia lakuin itu semua, jadi sekarang kalian tenang dulu, gue lagi nunggu seseorang yang akan menjelaskan semuanya.

My MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang