18 - Where Him?

8 2 0
                                    

Milka mengibaskan rambutnya ke punggung. Matahari terik sekali. Berkali-kali, ia menyeka keringatnya yang mengalir.
Acara pemotretan itu mulai membosankan bagi Milka. Ia sudah menunggu 2 jam untuk menunggu take nya.

Hari ini, ia juga harus menghadiri acara wawancara majalah Girls Talk.

Setelah wawancara dan pemotretan selesai. Ia langsung berpamit pulang dan melajukan mobil blue dark  kesayangannya itu dengan kecepatan sedang.

Jam menunjukkan pukul 12.30 . Milka hari ini tidak masuk sekolah. Ia izin untuk kegiatan hari ini.

Ia merebahkan tubuhnya diranjang, menghela nafas berat. Ia beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan tubuhnya.

****
Bel pulang sekolah berbunyi, Jumat ini Milla tidak ada kegiatan eskul. Sejak kejadian semalam Milla berangkat sekolah pagi-pagi untuk menghindar dari Gino. Tetapi hari ini terasa aneh dan hampa bagi Milla.

Hari ini  seorang Gino Nendra Zhafra tidak menampakkan dirinya dihadapan Milla, bahkan bayangannya pun tidak tampak.

"Gino? Kamu dimana?" Gumam Milla

Milla melangkahkan kakiya ke arah parkiran. Namun tangannya tiba-tiba dicekal oleh seseorang.

"Mil!" Panggil seseorang itu

"Kak Alfa, ada apa?" Balas Milla

"Pulang bareng yukkkk," Ajak Alfa

"Hm, aku bawa mobil kak. Hehe maaf ya lain kali aja, aku duluan ya kak," Kata Milla dan langsung melanjutkan jalannya.

"Yailer susah bener dah mepet ntu orang, heran," Gumam Alfa.

Milla berdiri dipintu mobilnya, Milla memerhatikan sekelilingnya. Sepertinya Milla mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Gino

"Kak Kiki," Panggil Milla melihat Kiki sedang hendak memakai helm.

Kiki hanya meliriknya sinis. Milla yang diliriknya tertegun.

"Kok? Sinis?" Batin Milla

Kiki menghampiri Milla, dengan nada dinginnya acuh tak acuhnya Kiki mengatakan "Apa?"

"Hm, gak jadi kak. Maaf ganggu, aku duluan," Kata Milla berbalik badan membelakangi Kiki. Ia mengurungkan niatnya untuk bertanya tentang Gino.

Saat Milla hendak membuka pintu mobilnya. Kiki mengatakan "Jangan pernah buat orang berharap lebih, tapi hanya dipermainkan. Itu lebih dari lo jatuhin orang ke dalam jurang," Ujar Kiki.

Milla menghiraukan perkataan Kiki. Milla masuk ke dalam mobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Maksudnya apasih Kak Kiki ngomong gitu? Apa gara-gara semalem? Ya allah gue juga gamau kayak gini kak asal lo mau tau mah,"  Lirih Milla.

Milla melewati rumahnya, ia khawatir dengan keadaan Gino sekarang ini. Karna hari ini ia tak melihat Gino. Sesampainya Milla dirumah Gino, Milla hanya melihat dari kejauhan dari pintu kaca mobil di luar gerbang rumah Gino.

"Ada mobil Gino, apa Gino hari ini gak masuk sekolah? Dari tadi gue juga gak liat mobil dia di parkiran," Gumam Milla.

Milla menatap rumah yang bisa dibilang megah dengan design yang indah itu. Tak ada seorang pun keluar. Sudah setengah jam Milla menunggu dan ia tidak melihat Gino. Milla beranjak pergi dan meninggalkan rumah Gino.

"Aku gak seutuhnya meninggalkan kamu Gino, aku akan terus pantau kamu. Hanya raga aku saja gak di samping kamu, tapi hati ini masih berpihak padamu," Lirih Milla

Tak terasa Milla menitikkan air mata, namun langsung dihapusnya.

"Hari ini aku enggak ngeliat kamu Gin, aku kangen," Gumam Milla.

Semenjak kejadian semalam hati aku terpukul. Pilu rasanya aku tidak pernah berangan-angan atau berfikir kalau kita akan seperti ini.

"Aku sayang sama kamu Gino," Lirih Milla

****
"Den, aden! Tok...tokkkk," Bi Marni mengetuk pintu kamar Gino untuk kesekian kalinya.

"Den... aden buka dulu.. bibi udah bawakan makanan kesukaan aden loh," Bujuk Bi Marni

"Aden, aden belom makan loh dari semalam, emangnya aden gak laper?" Kata Bi Marni

Sejak kejadian semalam juga Gino masih memikirkan apa kesalahannya pada Milla yang menolaknya tanpa alasan tidak jelas. Benar, hari ini Gino tidak masuk sekolah, Gino tidak sanggup untuk menerima sikap acuh Milla kepadanya. Gino memang sudah terlihat gila, ya gila karena Milla. Baru kali ini ada seorang wanita yang benar-benar ia cintai sedalam ini.

"Haduh iki piye, siapa ya yang bisa bujuk den Gino supaya mau makan," Gumam Bi Marni

Bi Marni hendak turun, namun ia teringat sesuatu yang ingin diungkapkan kepada Gino.

"Hmm.. den tadi ada temen aden deh kayaknya perempuan pakai mobil warna biru, kayaknya yang waktu ke sini den. Tapi dia cuma di mobil," Tutur Bi Marni. Gino langsung membukakan pintu kamarnya.

"MILLA BI? Tanya Gino Antusias.

"Entah bibi ndak tahu namanya den. Aden kok mukanya pucet. Tuh kan aden pasti belum makan dari semalem, ayo aden makannya ya nanti nyonya marah loh kalo tahu aden pucet gini. Nih bibi taro di nakas ya den, dimakan ya," Jelas Bi Mirna

Bi Mirna pun pergi ke bawah. Gino pun kembali mengunci kembali kamarnya, Gino berfikir pasti yang datang itu pasti Milla.

"Kamu masih perduli sama aku Mill? Kenapa kamu permainin aku gini sih Mil," Gumam Gino sendiri.

****
Sudah dua hari Gino tidak masuk sekolah. Seperti kemarin Milla mengahmpiri Gino ke rumahnya namun dari kejauhan, dilihatnya mobil dan motor Gino stay dirumah. Milla tidak berani menanyakan kabar Gino kepada Kiki. Karena Kiki akan marah kepada Milla, karena kejadian kemarin.

Sedangkan dengan Milka, Milka terus mengcontact Gino menanyakan kabarnya. Namun tak pernah ada balasan dari Gino.

Ketika Milla melihat mobil Kiki parkir dirumah Gino, dengan buru-buru Milla langsung melajukan mobilnya pulang. Milla tidak mau keberadaannya diketahui oleh siapapun.

"Gino, aku kangen banget sama kamu, aku pengen banget bisa lihat kamu. Aku mau tahu keadaan kamu sekarang, kamu udah enggak masuk 2 hari sejak kejadian malam itu. Gino aku minta maaf banget, aku gatau aku harus gimana lagi, maaf banget kalo aku udah ngehianatin kamu," Gumam Milla

"Tapi, dari lubuk hati aku paling dalam, aku masih mencintai kamu tanpa mengurangi rasa sedikitpun," Batin Milla

Setibanya Milla dirumah. Milka langsung menghampiri Milla. Hubungan mereka sudah sedikit membaik walupun tidak banyak bicra seperti dulu, mungkin karena canggung.

"Mil," Panggil Milka

Milla menengok dan memberi isyarat menjawab dengan wajah tersenyum sambil menaikkan alisnya.

"Eeeem..mmmm," Ujar Milka yang dipotong oleh Milla. "Em nya gak usah sampe 10 jam hehe," Ujar Milla

"Yeh apadah.. Mill, lo tau Gino gak masuk?Em... gimana ke..adaan dia?" Tanya Milka sedikit canggung

"Gue gatau Ka, gue udah gak deket. Gue udah putusin hubungan deket gue sama dia, jadi gue just friend biasa sama dia. Em.. kalo keadaan dia gue juga gatau, lo bisa contact dia aja or lo tanya sama Kiki, siapa tau dia tau," Jelas Milla yang sebenarnya menyatat hatinya.

Milka menangguk mengerti. Milka juga sedikit tidak enak dengan Milla, karena sudah berkorban deminya. Tapi Milka hanya kasihan dengan Milla, dan Milka akan terus tetep berjuang untuk Gino.

Dont forget to leave your jejak at here (:
Hope u like it.
Milav❣

MIGO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang