21 - Alfa Birthday

3 0 0
                                    

Milla telah memberikan undangan ulang tahun Alfa kepada Milka. Milka senang sekali malam ini akan menjadi partner Gino. Sebelum undangan diberikan oleh  Milla, Milka sudah message Gino menawarkan dirinya untuk menjadi partnernya. Awalnya Gino menolak, namun ia berubah fikiran karna Alfa temannya, demi pertemanan mereka Gino mengiyakan tawaran Milka. Betapa senangnya Milka akan menjadi partner ratu semalam bersama Gino.

"Gue harus prepare buat nanti malam. Ok, sekarang gue harus ke salon dulu," Gumam Milka sendirian di kamar.

Milka menginjak gas mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang, hari ini ia terus memancarkan senyumnya karena saking bahagianya. Sesampainya di Salon Kartika yaitu Salon langganannya.

Setelah beberapa jam Milka memanjakan dirinya di salon. Milka tak banyak buang waktu lagi, ia benar-benar mempersiapkan dirinya untuk tampil cantik depan Gino. Milka kini bergegas menuju Butik langganannya juga untuk membeli gaun untuk acara ini. Butik-butik yang dihampirinya pun dengan senang hati menyambut Milka, karena mereka tahu kalau Milka model yang lumayan dikenal, sebelum Milka memilih sendiri, beberapa karyawan memilihkannya gaun yang terkini dan trend sekali yang pasti berkelas.

"Hi Milka! Finally kamu mampir lagi ke sini, sekarang gimana kabarmu cantik?" Sapa Bu Kanya yang mempunyai butik.

"Hi juga tante, iya nih aku mau nyari gaun buat nanti malam. Alhamdulilah kabar aku baik, gimana sama tante sendiri?" Balas Milka

"Nah ini gaun-gaun yang terbaru. Dan bagus, kamu bisa dicoba dulu, gaun apa aja kalo dipakai sama kamu mah pasti bagus," Tukas Bu Kartika dengan pegawai-pegawai yang sudah membawa gaun-gaun  .

"Ah tante bisa aja sih, hehehe" Kata Milka

Milka pun mencoba gaun-gaun itu satu per satu. Dan Milka memilih gaun selutut berwarna peach.
Setelah bercengkrama dan membayarnya Milka bergegas membeli kado untuk Alfa. Setelah ia selesai ia bergegas untuk pulang.

****
"Happy Birthday Kak! Doa nya yang terbaik untuk kak Alfa," Ucap Milla dan memberikan kado kepada Alfa.

"Makasih ya Mill, makasih juga udah jadi partner aku malam ini," Ujar Alfa

"Iya sama-sama kak," Balas Milla

Alfa memperhatikkan Milla dari atas sampai bawah. Milla mengenakan gaun hitam selutut, dan make up natural sekali. Terlihat anggun, dengan rambut yang digerai biasa.

"Mill..." Lirih Alfa

"Iya kenapa kak?" Tanya Milla menatap mata Alfa

"Kamu can..tikkk sekali malam ini," Ujar Alfa

"Ah bisa aja. Makasih kak" Balas Milla.

"Hmm.. kak aku mau kesana dulu ya, nanti aku kesini lagi," Ujar Milla yang diangguki oleh Alfa.

Milla mengambil minum yang sudah dihidangkan di meja. Milla duduk dikursi dekat kolam renang, malam ini terasa tenang, tapi tidak dengan hati Milla.

Dikejauhan Milla melihat seorang memakai gaun warna peach, itu Milka. Ia lagi menggandeng Gino.

"Seharusnyaa.. itu gue..." Gumam Milla

"Udahlah Milla mungkin ini cara yang terbaik," Gumam Milla lagi.

Milla kembali menemui Alfa, Milla berjalan menunduk dan ketika ia sampai di hadapan Alfa ia tersenyum, dan menengok ke samping dan mengulas senyumnya sebisa mungkin, Gino berdiri di samping Alfa bersama dengan Milka. Seketika itu Gino mengulas senyum indah di hatinya.

"Kamu cantik banget Mill..." Batin Gino

Seketika Milla datang, suasana hening.

"Hmm... Gino ke sana yukk," Kata Milka memecah keheningan.

Gino menanggukan kepalanya

"Fa, gue kesana dulu ya, btw happy birthday ya sekali lagi," Ujar Gino lalu berjalan bersama Milka.

Gino dan Milka pun duduk di kursi tamu, salah seorang tamu lain berlalu lalang lewat dan melihat mereka, tamu itu adalah teman sekolahnya.

"Ohh gini ya kelakuan murid cewek kembar anak kelas 11 ini! Memalukan ya," Cibir salah satu seorang murid perempuan

"Iya ya, kemarin sama Milla eh tau nya udah sama Alfa aja, bisa banget ya dia gebet ketos hahaha," Celetuk temannya menimpalkan

"Centil banget dua-duanya makan sodara juga sih ya, masa udah deket aja sama mantan adiknya haha, jijik deh," Timpal temannya lagi

Milka yang mendengar sudah menahan kesal, Gino tetap diam dengan sikap dinginnya serta sorot mata yang tajam.

"Sok cantik idih," Cibir mereka

Milka bangkit dari kursinya dan menghampiri kumpulan perempuan nyinyir tadi, yang ternyata adalah kakak kelasnya.

"Maaf ya kakak-kakak terhormat! Kalian iri atau sirik? Oh ya nggak ada bedanya sih. Gue sih maklumin ya sama cewek-cewek kaya kalian, bisanya nyinyir tanpa tahu yang sebenarnya, cuma bisa nilai orang seenak jidatnya aja," Cerocos Milka yang di lihati orang banyak

"Emang dasarnya lo itu centil mba, sama kayak ade lo. Cantik juga kagak haha! Ew menjijikan," Cibir murid itu

"Hah? Menjijikan maaf ya gue dan adik gue bukan kotoran seperti mulut kalian, lain kali kalau mau berkomentar ngaca dulu. Dan satu lagi hubungan gue, adik gue, Alfa, Gino itu bukan urusan kalian. So, kalian jangan ikut campur! Lebih baik kalian diam dan nggak usah berkomentar yang tidak pantas untuk di dengar oleh saya. Oh ya! Dan satu lagi, saya tidak takut dengan kalian, walaupun kalian senior. Kalau kalian bilang saya adik kelas yang songong? Kan saya sudah bilang ngaca dulu sebelum ngomong, saya manusia seperti anda dan anda bukan pejabat atau sesepuh yang saya harus hormatin, kalian bukan ratu untuk mengklaim saya atau yang kalian bully. Saya akan menghormati anda jika anda menghormati saya. Dan makasih buat nyinyiran kalian yang tak kalah menjijikannya," Cerocos Milka panjang lebar, lalu mengambil tas nya dan pergi keluar.

Kumpulan perempuan itu diam dan berdecak sebal dengan Milka. Sementara Alfa dan Milla tidak mengetahui keributan ini, karna ia sedang di atas panggung yang jauh dari keributan. Gino menatap kumpulan wanita itu sinis, lalu mengejar Milka yang sudah keluar dari arena party.

"Milka!" Panggil Gino

Milka berhenti dan menghapus air matanya.

"Milka?" Panggil Gino lembut

Milka membalik tubuhnya berhadapan dengan Gino, Gino memeluknya untuk menenangkan hatinya.

Mereka melepas pelukannya, Gino menghapus air mata Milka dengan lembut, hingga Milka merasa lebih tenang dalam pelukan Gino

"Jangan nangis lagi," Ujar Gino

Milka menggelengkan kepalanya.

"Yaudah duduk di situ aja," Kata Gino menujuk sebuah kursi panjang di dekat jalan.

Mereka pun duduk dan masih sama-sama diam, Milka masih setia menundukkan kepalanya.

"Gue suka lo ngelawan selagi lo merasa benar," Ujar Gino menatap ke arah depan.

Milka mengangkat kepalanya, meliriknya dan tersenyum tipis.

"Ika?"

"Hmm?"

Gino mentap wajah Milka, Milka juga menatapnya sendu.

"Ka, gue mau nanya banyak sama lo?"

"Silahkan, selagi gue bisa jawab," Jawab Milka



Haiiiii, maaf ya kalau kurang pas di hati kalian, happy reading.

Give me votment.

Kalian bisa berkomentar untuk memberi masukan, aku senang kalau kalian beri aku saran or kritik yang membangun untuk aku.

Honestly, aku lagi buntu banget buat nulis, ada something wrong sama aku, dan aku moodyan untuk nulis, aku harao banget sama kalian untuk support hoby aku untuk tetap terus nulis bahkan up cerita baru aku.

Please don't jugde me. Aku msh proses belajar.

Thank you, Milav💓

MIGO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang